Inspirasi

Yuk, Coba Berkelit dari Jebakan Menjadi Orang Tua Sempurna

Yuk, Coba Berkelit dari Jebakan  Menjadi Orang Tua Sempurna
FOTO: Freepik

Pernahkah Moms merasa tertekan untuk menjadi orang tua yang sempurna? Ternyata, usaha untuk mencapai kesempurnaan ini bukan hanya sulit, tapi juga bisa merugikan kesehatan mental keluarga.

 

Studi terbaru menunjukkan bahwa mengejar standar kesempurnaan dalam parenting justru bisa membuat Moms dan keluarga merasa kelelahan dan stres.

 

Penelitian terbaru memperkenalkan alat yang disebut Working Parent Burnout Scale, yaitu survei 10 poin yang membantu orang tua mengukur stres dan kelelahan secara langsung.

 

Kate Gawlik, peneliti utama dan profesor klinis di Ohio State College of Nursing, mengatakan bahwa alat ini bisa membantu Moms mengevaluasi seberapa baik Moms mengelola ekspektasi dan kebutuhan keluarga.

 

“Kalau Moms terlalu fokus pada menjaga rumah tetap bersih dan tidak punya waktu untuk jalan-jalan malam bersama anak, mungkin saatnya Moms mengatur ulang prioritas,” kata Gawlik.

 

Sekitar 57% orang tua yang ikut survei merasa mengalami kelelahan. Kelelahan ini sering muncul karena orang tua menetapkan harapan yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri, terpengaruh oleh standar pencapaian yang sering dipamerkan di media sosial.

 

“Melihat orang lain di Instagram atau di sekitar kita, sering kali kita berpikir, 'Bagaimana mereka bisa selalu tampak sempurna sementara saya tidak?’” ujar Gawlik.

 

“Kita sering memiliki harapan tinggi untuk diri sendiri dan anak-anak, dan sering kali kita membandingkan diri dengan keluarga lain. Ini bisa membuat kita merasa dihakimi, baik secara langsung maupun tidak,” katanya menambahkan.

 

Kesehatan mental orang tua sangat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Orang tua yang kelelahan cenderung lebih mudah marah, dan jika anak-anak mengalami masalah kesehatan mental akibat hal ini, orang tua akan semakin stres dan kesulitan. Ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.

 

“Ketika orang tua kelelahan, mereka cenderung mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, dan stres. Anak-anak juga bisa menunjukkan perilaku dan emosi yang lebih buruk,” kata Bernadette Melnyk, Wakil Presiden Promosi Kesehatan di Ohio State University. “Sangat penting untuk Moms menghadapi kenyataan jika merasa kelelahan, dan melakukan sesuatu untuk merawat diri kita sendiri.”

 

Untuk membantu mengatasi kelelahan ini, ada beberapa strategi yang bisa Moms terapkan:

 

·      Bangun Koneksi dan Mendengarkan Aktif: Luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan dan terhubung dengan anak-anak.

·      Ganti Pikiran Negatif dengan Positif: Fokus pada cara-cara positif untuk mengatasi tantangan.

·      Tetapkan Harapan yang Realistis: Sesuaikan ekspektasi untuk diri sendiri dan anak-anak.

·      Refleksi dan Prioritas: Pertimbangkan kembali apa yang benar-benar penting dan atur ulang prioritas jika perlu.

 

Dengan menerapkan strategi ini, Moms dan Hubby tidak hanya dapat mengurangi stres, tapi juga memperbaiki hubungan dengan anak-anak, dan menciptakan suasana rumah yang lebih bahagia.

 

Ingatlah, lebih baik memiliki anak yang bahagia daripada anak yang tampak sempurna. Setuju kan, Moms. Setuju, dong…

 

Mulai sekarang, yuk prioritaskan perawatan diri dan kesehatan mental Moms dan Hubby, demi kesejahteraan seluruh keluarga.

 

 

Sumber:

https://www.usnews.com/news/health-news/articles/2024-05-08/drive-to-be-perfect-parent-isnt-healthy-survey-finds

Ohio State University Wexner Medical Center, news release, May 8, 2024

0 Komentar :

Belum ada komentar.