Moms cantik, pernah mendengar tentang senyawa kimia bernama BPA? Bahan kimia ini sering kali ada dalam kemasan botol plastik atau galon plastik air minum isi ulang yang kita gunakan sehari-hari. Yuk, kita bahas mengapa para ahli kesehatan dunia menganjurkan agar kita segera beralih ke botol bebas BPA!
Apa itu BPA? BPA atau Bisphenol A adalah bahan kimia yang sudah dipakai sejak tahun 1960-an untuk membuat plastik lebih tahan lama. BPA ini biasanya ada di kemasan botol air minum, galon plastik besar untuk air minum isi ulang, wadah makanan, dan botol bayi. Meski tahan lama, ternyata BPA punya dampak negatif yang serius buat kesehatan kita.
Ini adalah deretan potensi bahaya BPA bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Gangguan Hormon: BPA bisa meniru hormon estrogen dalam tubuh kita, yang bisa mengacaukan keseimbangan hormon. Ini bisa berpengaruh pada sistem reproduksi, baik pria maupun wanita.
Penyakit Jantung: Paparan BPA, bahkan dalam dosis rendah, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, angina, serangan jantung, dan hipertensi.
Kanker: BPA juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara dan prostat. Risiko ini terutama tinggi jika paparan terjadi sejak janin dalam kandungan.
Masalah Metabolik: BPA bisa menyebabkan masalah metabolik seperti obesitas, diabetes, dan resistensi insulin.
Masalah Reproduksi: BPA bisa menyebabkan infertilitas dan masalah perkembangan pada janin dan anak-anak.
Gangguan Sistem Saraf: BPA juga bisa mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf, yang bisa berdampak pada perilaku dan kognisi anak.
Masalah Kesehatan Lainnya: BPA juga dikaitkan dengan asma, gangguan tiroid, dan masalah imunitas.
Pada bulan September 2008, Program Toksikologi Nasional dari National Institutes of Health (NIH), badan riset medis utama di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (AS), menyimpulkan bahwa BPA dapat menimbulkan risiko bagi perkembangan manusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai efek jahat BPA pada pubertas dini, efek pada prostat, kanker payudara, dan dampak perilaku akibat paparan sejak awal kehidupan.
“Wanita hamil, bayi, dan anak kecil adalah yang paling rentan terhadap efek berbahaya dari BPA. Selain itu, sebuah penelitian terbaru mengaitkan paparan BPA dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan toksisitas hati,” demikian peringatan dari lembaga tersebut.
Bagaimana BPA bisa masuk ke dalam air minum?
BPA bisa larut ke dalam air dari botol plastik, terutama jika botol tersebut terpapar panas atau digunakan berulang kali. Jadi, kalau kita sering meninggalkan botol plastik di mobil yang panas atau memanaskannya, BPA bisa masuk ke air minum. Demikian halnya pada botol dan tempat makan untuk bayi.
Bahaya yang sama termasuk pada kemasan galon isi ulang yang sekian lama terpapar panas matahari dan terguncang-guncang saat diantarkan dengan truk yang tidak tertutup dengan baik.
Cara menghindari BPA
Agar terhindar dari bahaya BPA, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut:
Gunakan botol bebas BPA: Pilih botol yang jelas-jelas diberi label bebas BPA.
Periksa kode identifikasi plastik: Balik botol plastik yang dibeli dan lihat nomor yang tercetak di bagian bawah. Jika nomornya 1, 2, 4, 5, atau 6, berarti aman dan bebas BPA. Tapi kalau nomornya 3 atau 7, sebaiknya hindari karena kemungkinan besar mengandung BPA.
Hindari botol atau galon plastik yang digunakan berulang: Alternatifnya, gunakan botol air terbuat dari bahan yang aman seperti stainless steel atau kaca.
Gunakan botol plastik bening dengan kode angka 1: Botol plastik bening dengan kode angka 1 tercetak di bagian bawah, biasanya terbuat dari jenis PET (Polyethylene terephthalate). Botol plastik ini umum digunakan sehari-hari di seluruh dunia. Namun, hanya boleh digunakan satu kali. Tidak boleh digunakan berulang.
Jangan panaskan botol plastik: Hindari memanaskan botol plastik di microwave atau mencucinya dengan air panas, karena ini bisa membuat BPA larut ke dalam air minum.
Pilih alternatif lain: Pertimbangkan menggunakan dispenser air dengan sistem penyaringan di rumah atau kantor.
Alternatif aman untuk minum air
Botol kaca: Botol kaca adalah pilihan aman yang tidak mengandung BPA. Botol kaca juga tidak menyerap bau atau rasa, sehingga air tetap segar.
Botol stainless steel: Botol stainless steel yang bebas BPA adalah pilihan lain yang aman dan tahan lama. Botol ini juga bisa menjaga suhu air tetap dingin atau panas lebih lama.
Dispenser air: Menggunakan dispenser air yang terhubung langsung ke sumber air bisa mengurangi penggunaan botol plastik. Pilih dispenser dengan sistem penyaringan untuk memastikan air tetap bersih dan bebas kontaminan.
Dengan beralih ke botol bebas BPA, kita tidak hanya melindungi kesehatan diri sendiri dan keluarga, tapi juga ikut menjaga lingkungan.
Gitu ya, Mom. Jadi, mulai sekarang lindungilah keluarga kita. Yuk, tinggalkan botol dan galon plastik isi ulang mengandung BPA dan beralih ke alternatif yang lebih sehat dan aman!
0 Komentar :
Belum ada komentar.