Kesehatan Anak

Ternyata Bayi Bisa Alami Stres, Kenali Tanda-Tandanya

Ternyata Bayi Bisa Alami Stres, Kenali Tanda-Tandanya
FOTO: iStock

Bayi bisa stres? Bisa, dong! Siapa bilang cuma orang dewasa aja yang bisa stres.

Moms, sebagaimana terjadi pada orang dewasa, datangnya stres pada bayi lazimnya juga karena faktor lingkungan sekitar. Bahkan lebih buruk lagi, bayi bisa stres sejak di dalam kandungan ketika ibu yang mengandungnya mengalami stres. 

Faktor pemicu lainnya juga bisa membuat bayi stres, seperti perubahan cuaca, rasa tidak nyaman, kurangnya pemenuhan kebutuhan ASI, sakit, merasa diabaikan, kecemasan berpisah dari orang tua, dan overstimulasi. Buruknya, hal ini juga bisa berefek di masa mendatang ketika si bayi bertumbuh besar.

Asal tau aja, peningkatan kadar hormon stres-kortisol selama masa bayi, bisa dikaitkan dengan masalah perilaku dan gangguan terkait stres di masa dewasa.

Bagaimana kita mengetahui kalau bayi mengalami stres, apa petunjuknya?

Komunikasi bayi kepada orang tua dan sekitarnya sangatlah terbatas, namun meski nggak mudah untuk  memahami kapan bayi mengalami stres, tapi bisa kita lihat dari tanda-tanda berikut ini:

Sering menangis terus

Reaksi yang mudah dilihat adalah menangis. Ini merupakan sinyal yang diberikan bayi kepada lingkungan sekitar bahwa si kecil sedang merasa tidak enak badan, kurang nyaman, atau membutuhkan sesuatu.

Moms bisa perhatikan lingkungan sekitar dan mencari tahu lebih dalam kenapa frekuensi menangis bisa lebih meningkat dari biasanya. Misalnya, apakah popoknya sudah penuh sehingga terasa berat, cahaya sekitar terlalu menyala, atau suara-suara berisik yang mengganggu bayi.

Tidak ada kontak mata

Intensitas kontak mata yang menurun bisa jadi tanda bayi alami stres. Tidak mau menatap mata orang-orang di sekitar, bisa jadi awal mula gangguan spektrum autisme atau gangguan penglihatan. Segera amati dan perhatikan gerakan bola matanya juga, ya Moms.

Bayi melakukan gerakan tidak wajar

Bayi akan menggerakkan kaki untuk menendang-nendang ke segala arah. Disertai dengan posisi meringkuk punggungnya sambil terus menangis.

Tidur terganggu

Bayi yang mengalami stres akan mengalami tidur yang gelisah dan cepat terbangun. Kadang bermimpi seperti mengigau.

Perubahan kebiasaan makan

Stres yang dialami bayi menyebabkan kebiasaan makan agak berantakan. Misalnya, bayi makan berlebihan dengan menyusu terus, atau nafsu makan menurun dengan menolak ASI. Selain itu, timbul masalah perut seperti buang air bahkan juga mengalami konstipasi.

Kurang ekspresif

Ketika stres, bayi bisa terlihat kurang ekspresif. Bayi tidak menunjukkan mimik wajah ceria-senang. Wajahnya terlihat seperti datar dan murung. Bisa dirasakan emosinya bahwa ia sedang sedih.

Semakin rewel

Meskipun tak semua rewel yang dialami bayi merupakan tanda stres, tapi kalau sulit ditenangkan bisa jadi tanda ia sedang stres. Kadang disertai batuk, menggaruk kepala, mengisap ibu jari, atau gerakan tubuh yang tidak biasa dilakukan.

 

Cara menghindarkan bayi merasa stres

  • Tetap tenang, tidak panik, dan tidak marah saat anak menangis.
  • Beri pelukan hangat
  • Beri perhatian saat menyusui. Pandangi wajahnya saat menyusui sambil diberi sentuhan lembut.
  • Atur pola asuh saat bayi berada di dekat orang tua
  • Tidak mengganggu waktu tidurnya
  • Saat bayi menangis, usahakan orang tua ada disisinya. Gendong bayi sambil berjalan-jalan kecil.
  • Usap-usap punggung
  • Ajak bayi bicara, tersenyum, bercanda, tertawa.

Efek perhatian orang tua, seperti mendampingi terus si kecil saat berada di dekatnya, serta memberikan kehangatan lewat pelukan, sangat berarti sekali untuk mengurangi stresnya.

“Hal tersebut dapat membuat anak merasa lebih tenang dan mampu menghadapi masalahnya dengan baik," kata dr. Anggia Hapsari, Sp.K.J (K), spesialis kedokteran jiwa subspesialis kedokteran jiwa anak dan remaja, di Jakarta. 

"Ciptakan juga suasana rumah yang nyaman, dan beri kebebasan anak melakukan hal yang disukainya, seperti bermain,” katanya menambahkan. 

Jika Moms masih sulit mengatasi stres bayi, segera konsultasikan dengan psikolog anak di fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Source :

https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-tanda-kalau-bayi-juga-bisa-alami-stres

https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/4-tanda-bayi-yang-alami-stres-84

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/06/100500023/bukan-hanya-orangtua-bayi-juga-bisa-stres?page=all

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.