Moms mungkin sering menimbang-nimbang, anak perlu dibatasi atau dilarang main game sama sekali? Betulkah main game lebih banyak mudharat daripada manfaatnya? Kita simak yuk.
Benar adanya, main game memang sering dianggap sebagai kegiatan yang minim manfaat. Padahal, nyatanya banyak studi yang mengemukakan bahwa kegiatan ini juga memiliki berbagai manfaat yang positif.
Umumnya, orang hanya mengetahu satu manfaat dari bermain game, yakni menghilangkan stres. Selebihnya, banyak orang menganggap kegiatan ini hanya buang-buang waktu dan membuat seseorang menjadi malas melakukan aktivitas lain, terutama bagi anak-anak.
Tapi ternyata bermain game tidak seburuk yang dibayangkan lho! Selain kegiatan olahraga dan mengonsumsi nutrisi sehat, cara lain yang banyak diyakini untuk mengasah dan meningkatkan fungsi otak adalah bermain game atau permainan.
Permainan ini dinilai membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, juga kesehatan otak.
Begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari bermain game. Dilansir dari American Psychological Association, bermain game, termasuk video game, dapat membantu meningkatkan pembelajaran, kesehatan dan keterampilan sosial pada anak-anak.
Tak hanya anak, permainan ini juga dapat membantu mengatasi stres dan depresi, mengurangi kemungkinan anti sosial, hingga memperbaiki hubungan dengan pasangan, pada orang dewasa.
Bahkan game tertentu juga diyakini bisa meningkatkan kemampuan pembelajaran, koordinasi gerak tangan dan mata, fokus, serta membuat kita lebih bugar (terutama untuk game yang melibatkan gerak tubuh).
Apa aja sih manfaat bermain game? Berikut ada beberapa manfaat main game yang bisa mengubah pikiran Moms yang sebelumnya sudah terlanjur negatif:
Meningkatkan kemampuan mengingat
Pada sebuah penelitian, para peneliti di California, Amerika Serikat meminta 69 partisipan untuk bermain game dengan genre 3D seperti Mario Bros. Para partisipan memainkan game tersebut selama 3 minggu. Lalu mereka diminta melakukan sebuah ujian setelah masa uji coba selesai.
Hasilnya, partisipan yang bermain game 3D ternyata lebih cermat dalam mengingat daripada orang yang tidak main game sama sekali. Riset ini kemudian dirilis dalam The Journal of Neuroscience.
Meningkatkan kepintaran
Pada tahun 2013, sebuah studi lain menyatakan bahwa bermain game dapat meningkatkan kepintaran. Dalam studi tersebut, para peneliti meminta 5 grup yang terdiri dari sejumlah partisipan untuk bermain game di ponsel selama 1 jam setiap hari, selama 4 minggu.
Hasilnya ditemukan, bahwa setiap game yang dimainkan mampu meningkatkan fungsi kognitif para partisipan. Hal tersebut dibuktikan melalui ujian dan tes mengingat.
Meningkatkan kesehatan otak
Manfaat bermain game yang satu ini dikemukakan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Molecular Psychiatry. Dalam studi itu disebutkan bermain game dapat meningkatkan ukuran wilayah di otak, khususnya pada bagian yang bertanggung jawab dalam orientasi spasial, pembentukan memori, perencanaan strategis, dan keterampilan motorik halus.
Meningkatkan kemampuan problem solving
Sejumlah game memiliki alur cerita yang sulit dipecahkan. Game seperti ini dipercaya oleh sejumlah ahli dapat meningkatkan kemampuan perencanaan, mengorganisasi, dan berpikir secara fleksibel.
Meningkatkan minat baca
Sejumlah peneliti mengemukakan, anak-anak harus membaca instruksi saat bermain game. Alhasil, minat baca mereka secara tidak langsung pun akan meningkat meskipun tidak terlalu signifikan.
Membantu anak disleksia untuk membaca
Penelitian dalam jurnal Current Biology menyebutkan bahwa game anak dapat membantu anak-anak yang mengalami disleksia untuk membaca.
Setiap gerakan intens dalam video games diyakini dapat membantu anak dengan disleksia meningkatkan rentang perhatian mereka.
Disleksia sendiri merupakan suatu kondisi medis di mana anak-anak kesulitan belajar, terutama dalam membaca dan menulis.
Mengasah kemampuan sosialisasi
Bermain game online dapat memperkenalkan seseorang dengan banyak teman baru. Tak hanya di dunia maya, di dunia nyata pun game seringkali jadi perbincangan, sehingga kita memiliki topik yang bisa dibahas dengan teman-teman.
Namun, interaksi anak dengan teman dunia mayanya tetap harus dalam pengawasan orang tua. Orang dewasa yang memiliki teman di dunia maya juga harus tetap berhati-hati, agar terhindar dari orang-orang yang malah memiliki niat jahat.
Meredakan nyeri
Bermain game, utamanya genre virtual reality diyakini dapat meredakan rasa sakit dan cemas. Hal ini karena bermacam-macam visualisasi dalam game dapat mengalihkan pikiran seorang pasien dari rasa sakitnya.
Manfaat tersebut dikemukakan dalam sebuah studi yang dipresentasikan dalam konferensi American Pain Society pada tahun 2010 lalu.
Meningkatkan kemampuan multitasking
Bermain game dapat meningkatkan kemampuan multitasking, khususnya game yang mengharuskan pemainnya berkompetisi sambil mencari barang-barang tertentu.
Manfaat ini dijelaskan pada studi di dalam jurnal Nature Review Neuroscience.
Meredakan gejala trauma
Beberapa waktu lalu, sejumlah pasien kecelakaan lalu lintas di sebuah rumah sakit di Oxford, Inggris, diminta untuk bermain Tetris selama 20 menit. Tak disangka, mereka berhasil melupakan sedikit demi sedikit kecelakaan yang dialami hingga 62%.
Meningkatkan motivasi untuk olahraga
Sejumlah game bergenre olahraga seperti FIFA dan NBA akan menunjukkan berbagai gerakan olahraga yang bisa dilihat dan ditiru para penghobi game.
Nah, bagaimana Moms? Kalau punya anak yang hobi main game, tentu nggak harus dilarang total ya.
Dengan segala manfaatnya, main game tak seharusnya mutlak dilarang. Boleh saja dibatasi dan tetap diawasi, supaya tetap aman dari potensi orang-orang yang berniat nggak baik.
Bahkan, Moms juga boleh ikut main game kok, asal nggak lupa waktu aja.
Sumber:
https://hellosehat.com/saraf/game-mengasah-otak/
https://hellosehat.com/mental/kecanduan/main-game-online-fungsi-otak/
0 Komentar :
Belum ada komentar.