Kesehatan Ibu

Gangguan Kesehatan Vagina yang Dipicu Stres, Sering Keputihan Salah Satunya!

Gangguan Kesehatan Vagina yang Dipicu Stres, Sering Keputihan Salah Satunya!
Foto: Freepik

Moms cantik, kesehatan mental dan fisik merupakan dua hal yang nggak bisa dipisahkan. Seperti pepatah Latin mengatakan: mens sana in corpore sano, yaitu dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat.

 

Hal tersebut juga berlaku pada kesehatan organ reproduksi perempuan, dalam hal ini adalah vagina. Ternyata bukan cuma pikiran, vagina juga bisa stres kala kesehatan mental kita terganggu. Lho, kok bisa? Ya, bisalah! 

Gangguan kesehatan vagina karena stres

  1. Vagina menjadi kering

Kadar stres dan kecemasan yang tinggi bisa menurunkan hormon estrogen. Kekurangan hormon estrogen membuat produksi cairan lubrikasi di vagina menurun. Cairan lubrikasi sendiri merupakan pelumas yang dapat mengurangi rasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Melansir Holland and Barret, kekeringan vagina ini dialami 17% wanita dari usia 18-50 tahun. Secara medis, kondisi ini dinamakan atrofi vagina (athropic vaginitis). Pada beberapa kasus, atrofi vagina akan membuat penderitanya sering buang air kecil, atau vagina serasa terbakar setelah buang air kecil.

  1. Vagina berpotensi mengalami infeksi

Saat kita stres, tubuh melepas hormon bernama kortisol. Terlalu banyak kortisol nantinya akan menurunkan kadar bakteri Lactobacillus. Padahal, bakteri tersebut penting untuk menjaga kesehatan vagina.

 

Lactobacillus melindungi vagina dari kuman. Maka, jika jumlahnya berkurang, vagina akan lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Misalnya infeksi jamur hingga penyakit seksual.

  1. Jadi rentan alami keputihan

Tahukah Moms bahwa keputihan jadi salah satu tanda sehat atau tidaknya jiwa dan raga kita? Saat kita stres, keputihan cenderung jadi lebih sering terjadi.

 

Direktur Kegel8 (perusahaan alat kesehatan panggul), Stephanie Taylor, menjelaskan, “Nggak seimbangnya hormon di vagina membuat bakteri baik jadi lemah. Akibatnya, terjadi keputihan dengan bau tidak menyenangkan, berwarna gelap, dan lebih kental dari biasanya.”

  1. Otot panggul mengencang

Moms pasti merasakan bahu dan punggung terasa kencang setiap kali stres melanda. Ternyata, otot bagian panggul juga alami hal yang sama.

 

Jika otot panggul mengencang dalam waktu lama, organ yang ada di area panggul (termasuk rahim) bisa bergeser turun dari posisi normalnya. Penyakit itu dinamakan prolaps panggul. Beberapa gejala awalnya adalah sembelit, nyeri saat berhubungan seks, dan nyeri di punggung bawah.

  1. Hasrat seksual menurun

Stres memicu penurunan hormon yang merangsang gairah seksual, yakni hormon testosteron. Dalam level yang parah, hasrat seksual bisa hilang.

 

Jika kita mengalami gangguan lain seperti vagina yang kering, maka berhubungan seks pun jadi menyakitkan. Hormon testosteron ini bisa dibangkitkan lagi dengan olahraga, berendam di air hangat, dan beragam perawatan diri lainnya.

Mengatasi ketidaknyamanan di vagina 

Gangguan-gangguan vagina tersebut pastilah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Apalagi, berbeda dengan gejala stres lain, gangguan di vagina sering kali nggak hilang dengan sendirinya.

 

Penting untuk memeriksakan diri ke dokter, supaya kita bisa mencegah timbulnya infeksi berkelanjutan. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik atau krim agar vagina bisa kembali normal.

 

Sambil mengupayakan vagina kembali sehat, kita bisa pelan-pelan mengembalikan suasana hati jadi lebih baik. Stres bisa diturunkan perlahan-lahan lewat berbagai cara. Bertemu teman, meditasi, jalan-jalan, atau menulis jurnal bisa jadi pilihan. 

 

Perbaiki juga pola hidup agar lebih sehat. Istirahat cukup dan makan teratur dengan makanan bergizi seimbang. Dengan begitu, kesehatan vagina akan lebih terjaga dan kehidupan seksual Moms pun jadi lebih baik.

 

Tentu, cara-cara tersebut bisa jadi nggak mudah dilakukan. Namun, Moms kini sudah tahu bahwa kesehatan alat vital sangat berkaitan dengan kondisi jiwa.

 

Dengan begitu, semoga Moms jadi makin termotivasi untuk memanajemen stres dan mengubah pola hidup jadi lebih sehat.

 

 

Sumber:

https://www.glamourmagazine.co.uk/

https://www.hollandandbarrett.com/

https://www.forbes.com/

https://www.healthshots.com/

https://www.calmclinic.com/ 

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.