Namanya hidup, ada saja kegagalan yang nggak terduga. Seperti gagal mendapatkan promosi di kantor, nggak mendapatkan posisi yang diinginkan dalam suatu kompetisi, dikhianati oleh inner circle atau putus cinta.
Beberapa orang mampu memulihkan diri mereka dengan cepat move on, namun nggak semuanya dapat memulihkan diri dan menerima kenyataan dalam waktu singkat.
Ya, berdamai dengan diri sendiri, nggak semudah kedengarannya. Kita sulit berdamai dengan diri sendiri, karena sering kali kita berharap atau berekspektasi terlalu tinggi.
Memberikan ekspektasi dan target yang terlalu berat untuk diri sendiri justru menambah beban, apalagi ekspektasi dan target yang dibuat nggak sesuai kapasitas dan kemampuan diri untuk meraihnya.
Membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga bisa jadi pemicu susahnya berdamai dengan diri sendiri. Ungkapan “rumput tetangga lebih hijau” ternyata ada benarnya.
Akses mudah yang kita miliki untuk melihat kehidupan orang lain terkadang membuat kita merasa “kecil” dan nggak bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
Jika dibiarkan, penyesalan atas kegagalan besar bisa membuat kita membenci diri sendiri, sehingga nggak bisa menerima diri kita sepenuhnya. Hal ini mempengaruhi kesehatan mental dan kita nggak bisa mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Berdamai dengan diri sendiri sama halnya dengan mencintai diri kita seutuhnya. Menurut Psychology Today, mencintai diri sendiri merupakan bagian penting untuk kesehatan mental serta hubungan kita dengan orang lain.
Kita mulai yuk berdamai dan mencintai diri sendiri. Segalanya akan terasa mudah jika kita mau. Inilah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mulai mengayunkan langkah ke arah perdamaian tersebut.
Percaya pada diri sendiri
Kurangi perasaan ragu terhadap diri sendiri. Percaya pada setiap hal yang muncul dari dalam diri kita. Apa pun yang terjadi, kita akan tumbuh melalui pengalaman pribadi, jadi yakinlah pada diri sendiri.
Kita mungkin cukup pintar untuk memahami langkah apa yang harus diambil dalam setiap situasi. Jangan takut melakukan kesalahan, karena dari kesalahan itulah kita bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Beri waktu untuk diri kita belajar dan bersabarlah, sebab hal ini juga menjadi bagian dari berdamai dengan diri sendiri.
Pahami pikiran sendiri
Nggak semua pemikiran yang kita miliki adalah pikiran yang positif. Mulai sadari pikiran-pikiran buruk yang kerap muncul, agar kita bisa segera menepis segala pikiran negatif yang muncul.
Demi berdamai dengan diri sendiri, ikut segala pikiran positif yang bisa menuntun kita ke arah hidup yang lebih baik. Jangan memanjakan serta membiarkan pikiran negatif hidup terus berlarut-larut di dalam kepala kita.
Peduli dengan diri sendiri
Mungkin terdengar mudah, tapi nggak semua orang bisa melakukannya, lho. Banyak orang justru memilih untuk nggak memikirkan diri sendiri dan selalu mendahulukan orang lain, seolah kebutuhan dan kepentingan dirinya tidak lebih penting dari orang lain.
Padahal pikiran ini justru membuat kita mengecilkan diri sendiri. Cobalah untuk mencintai diri sendiri dengan menyejajarkan perasaan kita dengan perasaan orang lain, bahwa perasaan kita sama pentingnya dengan orang lain.
Perlakukan diri kita sama halnya dengan memperlakukan orang yang kita sayangi. Mencintai diri sendiri membuat kita dapat memaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat, hingga akhirnya dapat berdamai dengan diri sendiri.
Jangan terlalu ambisius
Ambius untuk maju dan berkembang bisa menjadi motivasi yang baik untk diri kita, namun terlalu menginginkan banyak hal justru bisa menyakiti diri sendiri. Apalagi jika kita nggak bisa meraihnya.
Kenali kapasitas dan kemampuan diri sendiri, lalu sesuaikan dengan keinginan terhadap kedua hal tersebut. Kita boleh saja menginginkan sesuatu, namun pastikan kita sedang tidak menyakiti diri sendiri dalam prosesnya.
Berdamai dengan diri sendiri juga berarti mengurangi potensi untuk menyakiti diri sendiri.
Sadari bahwa kecewa adalah bagian dari hidup
Sebagai manusia biasa, kita nggak mungkin terhindar dari rasa sedih dan kecewa. Bahkan orang-orang yang sukses dan bahagia pasti pernah merasakan perasaan itu.
Hadapi perasaan tersebut dengan tegar dan terima perasan itu dengan baik. Jangan berusaha untuk menghindarinya atau pura-pura nggak merasakannya. Karena hal itu hanya penundaan yang akan membawa risiko tersendiri nantinya.
Beri diri kita waktu untuk memproses perasaan tersebut dan melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Hal ini merupakan bagian dari proses berdamai dengan diri sendiri.
Hadapi rasa takut
Jika memiliki rasa takut akan sesuatu, jangan berusaha untuk membenci perasaan itu. Lebih baik akui perasaan itu dan coba untuk menghadapi rasa takut yang dimiliki.
Dengan menghadapinya, kita akan jadi lebih kuat dan terbiasa. Rasa takut itu mungkin nggak akan pernah bisa hilang, tapi setidaknya kita sudah tahu bagaimana mengatasinya.
Jangan menjadi perfeksionis
Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh semua orang. Namun, terlalu larut dalam menyesali yang telah dibuat akan membuat kita nggak bisa merasa bahagia.
Cobalah untuk menerima kesalahan yang telah diperbuat sebagai bagian dari proses belajar. Jangan menghukum diri terlalu keras atas kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.
Berdamai dengan diri sendiri sama artinya dengan menerima diri kita sepenuhnya, termasuk kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Khususnya terhadap diri sendiri.
Bisa kan Moms? Selalu ada jalan di mana ada kemauan. Semangat!
Sumber:
https://www.verywellmind.com/how-to-forgive-yourself-4583819
https://www.gramedia.com/best-seller/berdamai-dengan-diri-sendiri/
https://www.alodokter.com/ini-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri-agar-hidup-lebih-bahagia
0 Komentar :
Belum ada komentar.