Kesehatan Ibu

Waspadai Perilaku Love Bombing dalam Hubungan Cinta!

Waspadai Perilaku Love Bombing dalam Hubungan Cinta!
Foto: Freepik

Moms cantik, pernah dengar istilah "love bombing"? Fenomena dan istilah love bombing ini sedang ngetren di kalangan anak muda. Istilah ini mendeskripsikan perilaku pasangan yang menghujani kita dengan perilaku yang menunjukkan kasih sayang, tapi cenderung berlebihan.

 

Sekilas oke-oke saja, tapi love bombing berpotensi membuat hubungan jadi nggak sehat. Adapun perilaku love bombing ini juga sering terjadi dalam hubungan pernikahan lho, Moms!

 

Yuk, simak selengkapnya agar kita lebih waspada!

Wujud love bombing

Melansir Choosing Therapy, love bombing bisa muncul dalam setiap fase hubungan, tapi lebih umum terjadi dalam tahap perkenalan. Ya, ketika dua orang bertemu dan mulai menunjukkan ketertarikan.

 

Di awal hubungan, pelaku akan mengungkapkan perasaan secara berlebihan. Bisa dengan memberi banyak kado, hingga mengucapkan kalimat cinta yang muluk-muluk.

 

Pelaku juga cenderung sering membicarakan masa depan bersama. Namun, ini biasanya bukan karena niat baik, melainkan untuk mendapatkan kendali atau kekaguman dari korban.

Dampak dari perilaku love bombing

Love bombing bisa mengacaukan emosi kita. Menurut Better Help, pelaku sering tiba-tiba menghilang setelah memberi perhatian besar. Membuat kita merasa bingung dan meragukan diri sendiri. 

 

Dalam jangka panjang, perilaku penuh cinta ini biasanya diselingi dengan kekejaman. Entah dia yang tiba-tiba berbicara kasar atau mengingkari janji. Kita jadi terjebak dalam hubungan yang seolah ditarik-ulur. Di sisi lain, sudah terlanjur bergantung dan sulit untuk pergi meskipun terus disakiti.

Love bombing dalam hubungan pernikahan

Dalam pernikahan, love bombing sering disalahartikan sebagai honeymoon phase (periode pernikahan yang membahagiakan dan tanpa beban). Menurut psikoanalis Babita Spinelli, L.P., perbedaan keduanya adalah, “Dalam fase honeymoon, pasangan menunjukkan cinta karena fokus membahagiakan kita. Bukan dilakukan dengan maksud untuk membuat kita terpesona.”

 

Pelaku love bombing menghujani kita dengan wujud cinta karena mengharapkan sesuatu. Biasanya, sesuatu itu adalah untuk membuat kita lebih mudah mengikuti kontrolnya.

 

Kita akan dibuat merasa ‘berutang’ kepada pasangan yang melakuan love bombing. Sebagai gantinya, mereka cenderung nggak suka jika kita menolak sesuatu yang mereka minta.

Mengatasi love bombing dalam pernikahan

  1. Berkonsultasi dengan orang terdekat

Kita mungkin sulit untuk benar-benar melihat tanda perilaku love bombing dari pasangan. Cobalah berkonsultasi pada orang terdekat yang kita percaya. 

 

Mereka biasanya lebih netral dan mampu membaca situasi. Melihat hal-hal yang nggak kita sadari. Jika situasinya sudah di level bahaya, orang terdekat juga bisa bantu menguatkan dan mencari jalan tengah.

  1. Komunikasikan ketidaknyamanan pada pasangan

Pasangan tetap berhak tahu ketidaknyamanan yang kita rasakan. Luangkan waktu untuk bicara dari hati ke hati.

 

Beri tahu pasangan bahwa kita menghargai perilaku kasihnya. Namun, kita nggak nyaman dengan sikap mengontrol atau negatif yang sering muncul setelahnya.

 

  1. Bicarakan dengan ahli

Apa pun respon pasangan, berkonsultasi dengan psikolog atau konselor pernikahan bisa jadi solusi. Jika pasangan menghargai ketidaknyamanan kita, maka mengajaknya ke konselor akan baik sekali.

 

Namun, kalaupun pasangan justru marah dan membuat kita merasa bersalah, datang seorang diri juga nggak apa. Konselor penikahan biasanya bisa memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi perilaku love bombing. Juga mengobati luka yang kita rasakan sebagai korban.

Pulih dari perilaku love bombing

Menurut Choosing Therapy, kita perlu jujur pada diri sendiri bahwa kita sedang ada di situasi love bombing. Perilaku tersebut jarang membaik dengan sendirinya. Sementara terus membiarkannya, justru akan mengganggu mental kita.

 

Maka, ingatlah bahwa kita nggak bertanggungjawab untuk mengubah perilaku tersebut.  Dalam pernikahan, lakukan sebisanya untuk mengomunikasikan ketidaknyamanan kita. Selebihnya, jangan biarkan pasangan membuat kita terus bersalah atau terpojok.

Nah, sejuta semangat untuk Moms yang tengah bergulat dengan situasi love bombing. Semoga ada titik terang yang membuat rumah tangga Moms kembali diliputi ketenangan dan rasa gembira. 

 

Sumber:

https://www.betterhelp.com/advice/

https://www.choosingtherapy.com/

https://firstthings.org/






0 Komentar :

Belum ada komentar.