Hormon testosteron merupakan salah satu hormon penting pada pria yang membantu kinerja hormon reproduksi, membuat tubuh fit, dan stamina tetap baik. Hormon ini juga berfungsi dalam pembentukan kepadatan tulang dan kekuatan otot. Tapi, ada tapinya nih.
Tapi, kalau kadar hormon testosteron rendah, justru jadi bahaya yang bisa meningkatkan potensi kematian. Ngeri, kan Moms. Peringatan ini merupakan kesimpulan studi terbaru, yang menyatakan rendahnya hormon testosteron akan memengaruhi kesehatan jantung, sampai menimbulkan kematian.
Dalam jurnal Annals of Internal Medicine, periset utama Profesor Bu Yeap dari University of Western Australia, melaporkan bahwa rendahnya kadar hormon testosteron dapat menyebabkan peningkatan potensi kematian akibat kardiovaskular.
Bu Yeap adalah Profesor di Fakultas Kedokteran, University of Western Australia, dan konsultan endokrinologis di Department of Endocrinology and Diabetes pada Fiona Stanley Hospital, Perth, Australia Barat.
Studi yang dilakukan Profesor Bu Yeap fokus mencermati 11 jumlah penelitian dengan topik sejenis yang melibatkan 24.000 orang partisipan pria.
Lazimnya, kadar normal hormon testosteron berkisar antara 250 - 1100 nanogram per desiliter, dengan kadar rata-rata 680 nanogram per desiliter. Bagi pria yang memiliki kadar kurang dari atau sama dengan 153 ng/dL, kemungkinan akan memiliki peluang kematian akibat jantung 60 persen lebih tinggi.
“Data menunjukkan bahwa hanya laki-laki dengan konsentrasi testosteron total rendah yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap semua penyebab kematian. Temuan utama adalah bahwa laki-laki dengan konsentrasi testosteron di bawah 7,4 nmol/L (<213 ng/dL) memiliki risiko lebih tinggi untuk semua penyebab kematian," kata Profesor Yeap.
Menurutnya, pria dengan konsentrasi testosteron di bawah 5,3 nmol/L (<153 mg/dL) memiliki peningkatan risiko kematian kardiovaskular.
Penjelasan senada dipaparkan oleh Matthew Solan, Editor Eksekutif pada Harvard Men’s Health Watch. Dikatakannya, rendahnya kadar hormon testosteron akan menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya, terutama kardiovaskular.
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan hormon testosteron, selain karena bertambahnya usia, juga karena akibat suka merokok, minum minuman beralkohol, mempraktikkan beragam gaya hidup kurang sehat.
Biasanya, rendahnya kadar hormon testosteron akan membuat pria akan merasa mudah stres, marah, sensitif, cepat lelah, rambut rontok, lemak perut menumpuk di perut, dan otot badan mulai menyusut.
Dr. Rizki Nasution seorang Medical Advisor pada perusahaan makanan suplemen Wellous Indonesia, menyebut pria setelah memasuki usia 30 tahun, hormon testosteronnya akan susut satu persen setiap tahun. Ketika pria mencapai usia 65 tahun, kadar testosteron normal akan berkisar pada angka 300-450 nanogram per desiliter.
Dr. Rizki menjelaskan, meskipun hormon testosteron menyusut seiring bertambahnya usia, kondisi ini bisa dicegah agar hormon testosteron tidak merosot secara drastis.
“Untuk mencegahnya, kadar hormon testosteron dapat dijaga dengan meningkatkan vitalitas pada tubuh,” kata dr. Rizki.
Ia merekomendasikan beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan, antara lain dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin mengonsumsi suplemen kesehatan dari bahan herbal, berolahraga dan diet secara teratur, serta berhenti minum minuman beralkohol dan merokok.
Untuk meningkatkan stamina tubuh, rutin berolahraga perlu dilakukan. Misalnya, bisa mulai dengan berlari, berenang, boleh juga olahraga berat seperti Mixed Martial Arts (MMA) kalau mampu, nge-gym, dan olahraga lainnya yang bisa menebalkan otot-otot tubuh.
Seorang ahli urologi, S. Adam Ramin, Direktur Spesialis Kanker Urologi di Los Angeles, merekomendasikan beberapa cara agar hormon testosteron tidak cepat menurun.
Kuncinya adalah menjaga kegiatan rutin secara disiplin. Misalnya, tidur minimal 6 jam sehari, yang efeknya dapat menghilangkan lemak perut. Tidak lupa, hindari makanan olahan atau junk food/fast food. Lakukan olahraga kardiovaskular minimal 30-45 menit dalam 3 kali seminggu. Kalau tidak alergi, boleh konsumsi 2-4 butir kuning telur per minggu. Tak kalah penting adalah minum minimal 3 liter air dalam sehari.
Pria juga bisa mengonsumsi 2000-4000 IU vitamin D3 dan hindari suplemen yang memiliki komposisi senyawa estrogenic dan bioflavonoid.
Nah, tips dan saran ini bisa direkomendasikan ke pasangan, ya Moms.
Source :
https://www.antaranews.com/berita/3561417/pentingnya-hormon-testosteron-untuk-kesehatan-pria
0 Komentar :
Belum ada komentar.