.jpg)
Lebaran Idul Adha merupakan tradisi Muslim di seluruh dunia, termasuk menyantap hidangan lezat bersama orang-orang tersayang. Salah satu hidangan khas yang nggak akan terlewatkan adalah olahan daging kurban.
Menyantap daging di saat hari raya Idul Adha adalah salah satu nikmat dan rejeki yang disyukuri. Namun jangan juga menyantapnya secara berlebihan. Apa pun yang berlebihan itu tentunya nggak baik, apalagi daging merah dikenal merupakan jenis makanan tinggi kalori.
Konsumsi daging merah diketahui bisa menambah berat badan dan membentuk otot. Dalam 170 gram daging merah, misalnya satu porsi daging steak, terkandung sekitar 256 kalori dan 49 gr protein. Jumlah kalori yang masuk tubuh tinggal ditambahkan saja, bila konsumsi dagingnya jauh lebih besar lagi.
Itulah sebabnya, kalau makan daging merah berkalori tinggi dan berlemak terlalu banyak, khususnya bagi yang sudah masuk usia rentan, bisa jadi akan mudah terkena serangan penyakit. Terutama kolesterol atau penyakit berbahaya lainnya, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga stroke.
Terlebih bagi mereka yang tidak terbiasa, terlalu banyak konsumsi daging merah dan lemak berlebihan, dapat memicu gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, diare hingga sakit perut berkepanjangan.
Untuk itu, kita perlu menjaga kesehatan tubuh meski sedang pesta daging merah. Berikut tips ampuh untuk menjaga kesehatan setelah menyantap hidangan daging sapi, kambing dan domba, berikut lemak dan jeroannya.
Jangan berlebihan
Mentang-mentang stok daging kurban penuh di kulkas, akhirnya kita makan daging merah secara berlebihan. Makanlah secukupnya, sebagaimana kita makan sehari-hari.
Jika stok di kulkas banyak, selayaknya bisa dimasak lebih dan bagikan pada keluarga atau tetangga. Jadi jangan terlalu bernapsu untuk dihabiskan sendiri.
Konsumsi serat
Salah satu cara terbaik untuk menjaga pencernaan tetap lancar adalah dengan mengonsumsi serat. Karena serat seperti spons dalam usus. Dapat menyerap air dan menambah massa tinja, sehingga membantunya bergerak lebih mudah melalui usus besar.
Makanan berserat membantu mencegah sembelit dan memperlancar proses pencernaan. Saat menikmati hidangan daging kurban, sebaiknya lengkapi dengan sayuran dan buah-buahan.
Misalnya sebelum makan, kita menikmati buah potong segar dahulu. Saat makan daging, tambahkan sayuran atau lalapan seperti timun, tomat, kol, atau acar segar.
Serat tidak hanya membantu pencernaan, tapi juga baik untuk kesehatan usus dalam tubuh.
Minum air putih secukupnya
Air membantu melunakkan makanan, sehingga lebih mudah dicerna oleh lambung dan usus. Air juga berperan penting dalam melarutkan nutrisi dari makanan yang dicerna, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Air putih membantu melancarkan pencernaan, menstabilkan darah dan kadar oksigen. Usahakan minum setidaknya 8 gelas setiap hari, terutama saat mengonsumsi makanan berat seperti daging merah.
Jika terlalu banyak makan daging terutama yang berlemak, jangan konsumsi lagi air minum yang tinggi kalori seperti sirup, susu manis, atau minuman yang banyak mengandung gula.
Usahakan cukup dengan minum air putih atau jus segar tanpa gula, apalagi sirup.
Kunyah dengan baik
Inilah langkah penting untuk membantu pencernaan. Ketika kita mengunyah dengan baik, makanan akan lebih mudah dipecah oleh enzim pencernaan dalam lambung seperti yang dikutip health.grid.id
Hal ini bisa mengurangi risiko masalah pencernaan seperti heartburn dan kembung. Mengunyah makanan dengan baik dapat meningkatkan proses pencernaan dan mengurangi beban kerja sistem pencernaan.
Cobalah minimal mengunyah makanan minimal 20 – 30 kali sebelum menelan. Rasakan tekstur dan rasa makanan, nikmati proses makannya.
Hindari makanan yang terlalu berlemak dan pedas
Makanan berlemak tinggi dapat memperlambat proses pencernaan, dan menyebabkan masalah seperti diare dan sembelit. Karena lemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna dan bisa mengganggu penyerapan nutrisi.
Sementara itu, makanan pedas bisa memicu iritasi pada lambung dan memperparah kondisi pencernaan tertentu. Kapsaisin, senyawa pedas pada cabai dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat pergerakan usus.
Lakukan olahraga
Bakar kalori dan lemak-lemak tubuh dengan berolahraga. Lakukan jogging, bersepeda, atau olahraga aerobik seperti senam, atau yoga.
Jangan biarkan lemak dan kalori menumpuk sehingga menjadi penyakit yang berbahaya. Selain itu, kita juga harus tahu cara mencegah munculnya berbagai penyakit tersebut.
Salah satunya mengonsumsi minuman penyeimbang saat makan daging. Lantas apa saja minuman yang dapat menetralisir tubuh setelah konsumsi daging?
Minuman penetralisir tubuh usai makan daging merah
Air putih. Seperti yang sudah diulas sebelumnya, air putih juga membantu ginjal dalam melakukan detoksifikasi, dengan membuang zat berbahaya yang dihasilkan tubuh saat mencerna daging.
Teh Jahe. Kandungan anti inflamasi pada jahe mampu meredakan masalah pencernaan. Minum teh jahe membantu mentralkan efek berat daging dan meredakan ketidaknyamanan perut.
Air kelapa. Kandungan elektrolit seperti kalium, magnesium, dan natrium dalam air kelapa, dapat membantu menghidrasi tubuh. Selain itu juga mampu menyeimbangkan kadar elektrolit dan pH tubuh serta melancarkan pencernaan.
Minum air kelapa setelah makan daging bisa mencegah dehidrasi dan memberikan kesegaran alami.
Infused Water. Mentimun dan daun mint memiliki sifat yang menenangkan, sehingga membantu hidrasi tubuh dengan baik.
Infused water dengan paduan mentimun dan mint mampu meredakan perut kembung dengan memberi efek samping dingin yang menyegarkan.
Infused water juga mampu membersihkan sistem pencernaan dengan mendetoks tubuh kita.
Sumber:
https://rsprespira.jogjaprov.go.id/tips-aman-dan-sehat-konsumsi-daging-kurban/
https://rsikotamagelang.com/tips-sehat-saat-idul-adha-dalam-konsumsi-daging-qurban/
https://www.rri.co.id/kesehatan/755667/banyak-makan-daging-saat-idul-adha-netralkan-dengan-minuman-ini
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/makanan-tinggi-kalori
0 Komentar :
Belum ada komentar.