Moms cantik, komunikasi adalah skill yang harus semua orang punya. Tapi, bagaimana bisa berkomunikasi dengan oke kalau ngomong aja belibet?
Mungkin itu juga jadi pertanyaan kita semua, ya Moms. Belibet adalah kosakata informal yang menjelaskan kecenderungan seseorang untuk ‘terbelit-belit’ saat bicara.
Apakah Moms menghadapi problem itu? Mari cari tahu cara atasinya!
Ketahui penyebab belibet saat bicara
Alasan belibet ketika bicara bisa disebabkan banyak hal. Bisa jadi karena perasaan gugup. Misalnya, saat harus berbicara di depan umum, kita sulit bicara jelas karena merasa grogi atau nggak percaya diri.
Belibet di depan umum mungkin terjadi karena nggak terbiasa mengkomunikasikan perasaan. Terbiasa menahan emosi sejak kecil juga bisa memicu belibet, papar Radar Tulungagung. Bicara terlalu cepat juga jadi pemicu belibet. Biasanya orang bicara cepat karena otaknya juga bekerja dengan cepat. Ia berusaha mengutarakan apa yang ia pikirkan sambil bicara.
Melansir Psychology Today, bicara terlalu cepat juga bisa karena kebiasaan. Misalnya, kita tumbuh besar bersama saudara kandung yang cerewet dan sangat vokal. Ada tekanan terus-meneurs untuk bicara cepat agar bisa mendapat perhatian. Maka, bicara cepat akan jadi kebiasaan sampai dewasa.
Cara mengatasi belibet
-
Pantau kecepatan bicara
Saat kita menyadari bahwa tempo bicara sudah terlalu cepat, tetap tenang dan lambatkan temponya pelan-pelan. Katakan pada diri sendiri atau lawan bicara, “Aku punya kebiasaan ngomong cepat, bantu aku untuk ngomong pelan-pelan, ya.”
Awalnya pasti akan sulit untuk bisa menyadari tempo bicara diri sendiri. Nggak perlu khawatir, kita bisa minta tolong orang lain untuk mengingatkan.
-
Gunakan air minum sebagai alat peraga
Saat berbicara, coba letakkan air minum di dekat kita. Minum air tersebut secara teratur, untuk mengisi jeda berbicara. Tips praktikal ini bisa bantu kita melambatkan tempo dan punya jeda saat bicara.
Nah, Moms bisa banget menerapkan tips ini dalam obrolan formal maupun sosial. Contohnya saat rapat atau momen nongkrong dengan teman-teman.
-
Bangun rasa percaya diri
Rasa percaya diri adalah pondasi penting dalam kemampuan berkomunikasi. Membangun rasa percaya diri bisa dimulai dengan memahami kelebihan diri sendiri.
Saat berbicara, utamanya di depan banyak orang, fokuslah pada kelebihan tersebut. Jadikan motivasi.
Selain itu, kita juga bisa meningkatkan percaya diri dengan meningkatkan penampilan. Jika memang harus bicara di depan umum, pastikan kita dalam kondisi rapi dan nyaman dipandang.
-
Latihan berbicara
Belibet karena faktor kebiasaan perlu dilatih agar membaik. Luangkan waktu untuk bicara di depan cermin setiap hari.
Topik pembicaraannya bisa apa saja. Misalnya menceritakan tentang pengalaman hidup, mendeskripsikan barang tertentu, atau pura-pura berpidato dalam suatu acara.
-
Jangan terlalu khawatir
Rasa khawatir jadi pusat perhatian biasanya bikin kita grogi, lalu sulit bicara. Cobalah untuk lebih rileks. Yakinkan diri bahwa lawan bicara kita memang tertarik dengan topik yang kita bawakan.
Semakin kita khawatir, kita cenderung ingin cepat-cepat mengakhiri pembicaraan. Akhirnya, kata-kata yang keluar justru nggak jelas.
-
Beri waktu untuk lawan bicara
Dalam presentasi atau sesi bicara di depan umum, jangan lupa untuk tetap interaktif. Setiap selesai membawakan suatu topik, kita bisa menanyakan sesuatu pada lawan bicara.
Begitu juga dalam obrolan santai. Jangan terlalu fokus pada usaha untuk nggak belibet. Tapi, berikan lawan bicara kesempatan untuk menanggapi topik yang baru saja kita sampaikan.
Belibet merupakan sesuatu yang lumrah dalam berkomunikasi. Meski memang nggak semua orang mengalaminya. Santai saja dan tingkatkan kemampuan komunikasi kita sedikit demi sedikit ya, Moms!
Sumber:
https://www.psychologytoday.com/
https://radartulungagung.jawapos.com/nasional/
https://www.qubisa.com/article/
0 Komentar :
Belum ada komentar.