Moms sering kali merasakan kebingungan menghadapi bayi yang terus menangis. Padahal, menangis merupakan salah satu komunikasi dari bayi agar bisa tersampaikan kebutuhan dan keinginannya. Isakan dan rintihan tangis bayi mungkin terdengar sama. Tapi ternyata Moms, tiap tangisan jika dicermati seksama akan memiliki arti yang berbeda.
Bayi punya kebutuhan lewat tangisan
Menurut Dunstan setiap bayi lahir mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan kebutuhan dasar mereka melalui suara. Penelitian yang dilakukan oleh Priscilla Dunstan dari tahun 1998-2006 telah berhasil menemukan bahasa yang dimiliki oleh semua bayi di seluruh dunia usia 0-3 bulan. Bahasa tersebut dikenal dengan sebutan Dunstan Baby Language-DBL.
Bayi menangis karena kolik atau kembung
Menurut dr. Dimple Nagrani pada kanal Youtube Channel HappyKids Parenting, jika bayi menangis berdurasi lebih dari tiga jam, bisa jadi bayi mengalami kolik atau kembung. Moms bisa melihat tanda-tanda tangisannya seperti membuka mulut dan mencoba ingin menyusu tapi sebenarnya tidak lapar. “Jangan anggap bayi menangis itu berarti dia lapar. Kalau kita terus-terusan memberikan dia susu padahal dia tidak butuh susu, ini merupakan penyebab utama kolik,” jelas dr.Dimple
Kolik pada bayi bisa disebabkan karena Moms kebanyakan memberikan susu, bayi kurang sendawa, atau mungkin alergi susu sapi (formula). Moms bisa menanganinya dengan mengusap-ngusap punggung bayi yang bisa membuatnya lebih tenang. Moms juga bisa menidurkan bayi dengan posisi tengkurap sehingga perut yang sakit bisa terganjal. Untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam perut, coba tekuk lutut bayi sambil digeoyangkan berputar secara perlahan sehingga bayi bisa mengeluarkan angin kentut. Setelah angin keluar, tangisan bayi akan berhenti dan ia bisa tidur dengan nyenyak. Usahakan juga sesudah menyusui, untuk tidak lupa sendawakan bayi minimal 30 menit ya, Moms.
Bayi merasa tidak nyaman
Tak berbeda jauh dengan orang dewasa, kadang bayi bisa merasa gak nyaman juga, Moms. Misalnya, popok bayi yang mulai penuh sehingga saat menangis diikuti dengan gerakan mendorong pantat untuk menjauhi popok. Moms bisa langsung cek popok atau suhu ruangan di sekitar tempat tidur bayi secara berkala ya.
Bayi merasa nyeri atau kesakitan
Suara tangisan bayi ini cukup kencang sampai bikin telinga Moms dan anggota keluarga rada pengang. Bila seperti ini, kemungkinan bayi merasa ada sesuatu yang sedang terjadi. Misalnya, digigit nyamuk atau serangga yang menyebabkan bentol pada kulit. Atau mungkin bayi terjatuh dari tempat tidur. Usahakan untuk menidurkan bayi secara aman dengan perlengkapan tidur yang cukup.
Bayi ingin dipeluk
Tangisannya hampir mirip seperti memperlihatkan rasa lapar. Sembari menangis, bayi akan mengecap bibir dan nampak mencari puting susu atau mengisap jari-jarinya sendiri. Mungkin Moms bisa memberikan ASI tapi perhatikan apakah bayi akan menyedot atau hanya mengisap puting? Jika bayi hanya mengisap puting berarti ia hanya ingin dipeluk oleh Moms secara dekat dan erat.
Bayi merasa lelah
Akibat dari kelamaan menyusu, bayi pun bisa merasa kelelahan dan sulit tidur. Mungkin Moms bisa menenangkannya dengan cara menggendong dan melapisinya dengan selimut lembut. Hal ini memberikan kesempatan bayi untuk bernostalgia seakan-akan masih di dalam rahim Moms.
Itulah beberapa ulasan arti dari tangisan bayi. Amati pola dan isyarat si Kecil ya Moms. Karena dengan begitu, bayi dan Moms bisa saling mengerti satu sama lain. Jika Moms merasa sudah menggunakan cara diatas tapi bayi belum juga tenang, jangan ragu untuk konsultasikan segera ke dokter spesialis anak kepercayaan Moms ya.
Semoga membantu Moms!
Source :
Kanal YouTube HappyKids Parenting https://www.youtube.com/watch?v=fbg5l-DBBfA
https://parentalk.id/cara-memahami-kebutuhan-bayi-melalui-tangisannya/
Jurnal Sains Terapan Identifikasi Arti Tangis Bayi Versi Dunstan Baby Language Menggunakan Jarak Terpendek Dari Jarak Mahalanobis 2013 Institut Pertaninan Bogor
https://www.prenagen.com/id/tangisan-bayi
0 Komentar :
Belum ada komentar.