Ruang tamu sering banget jadi tempat yang terlalu 'dihuni' dan akhirnya jadi tempat segala barang yang mestinya ada di tempat lain. Nggak heran, kalau rumah jadi kelihatan sesak, sumpek dan bikin nggak nyaman penghuninya.
Jayne Dowle, penulis tips berkebun dan penataan rumah untuk majalah House Beautiful di Inggris, berbagi saran dan rekomendasi dari para ahli penata rumah profesional dan praktisi dari Association of Professional Declutterers and Organisers (APDO).
Mereka berbagi tips tentang ruang tamu yang ideal.
Yuk ikuti saran langsung dari para ahlinya, dan siap-siap nikmati ruang tamu yang rapi dan nyaman.
Berikut adalah 11 daftar barang yang disarankan untuk nggak ada di ruang tamu:
1. Laptop dan barang kerja
Kalau ada di antara kita yang kerja dari rumah dan ruang tamu jadi kantor, maka simpanlah atau singkirkan laptop, kertas, dan file kerja begitu jam kerja selesai, kata Mimi Bogelund, pendiri kantor konsultan penasihat penataan rumah Organised Home and Life.
“Kalau nggak ada pilihan lain selain di situ, simpan saja semuanya di dalam lemari, laci, atau keranjang yang menarik,” sarannya. 'Kalau ini situasi sementara, saya sarankan kumpulkan semua dalam tas kerja dan pindahkan keluar ruangan.'
2. Barang-barang acak
Elizabeth Wickes, pendiri The Lifestyle Organiser, menyarankan agar nggak menyimpan terlalu banyak aksesori di ruang tamu. “Buku, pernak-pernik, dan barang-barang lain yang sering nggak dipakai atau dibaca, bikin ruang jadi terlalu ramai dan gampang berdebu,” katanya.
“Cukup pajang barang-barang yang betul-betul favorit. Dengan mengurangi barang yang dipajang, kita bakal lebih jelas lihat barang-barang itu dan nggak banyak waktu terbuang buat beresin debu.”
3. Mainan dan permainan
Rumah keluarga yang bahagia pasti ada berantakannya, tapi di akhir hari, mainan harus diberesin, kata anggota APDO, Gill Gudgeon: “Mainan dan permainan bikin ruang tamu langsung berantakan!”
Gill minta para orang tua (dan anak-anak) untuk kembalikan mainan ke kamar tidur atau simpan di kotak mainan yang “sebaiknya nggak terlihat kalau kita lagi duduk.”
4. Koran atau majalah yang nggak dibutuhkan lagi
Kita semua suka baca majalah bagus, tapi coba lihat koleksi majalah mingguan dan koran harian yang menumpuk cepat banget. Letakkan koran dan majalah di tempat sampah atau sumbangkan ke pemulung kalau sudah nggak dibutuhkan.
Victoria Nicholson, pendiri My Wardrobe Zen, bilang: 'Kalau ada artikel yang ingin kamu simpan, kenapa nggak di foto aja pakai ponsel?,” katanya.
Kalau ada sobekan majalah untuk bikin papan inspirasi, pastikan disimpan rapi dalam folder biar terorganisir. Untuk majalah yang mau disimpan, taruh di lemari tertutup biar nggak kelihatan, karena tempat penyimpanan majalah nggak bisa muat banyak.
Zoë Berry, pendiri Life/Edit Home Organisation, bilang untuk alasan yang sama, hindari meja kopi dengan rak di bawahnya karena ini jadi tempat majalah yang nggak enak dipandang karena tampak berantakan.
5. Pakaian dan sepatu
“Barang pertama yang harus disingkirkan dari ruang tamu adalah pakaian dan sepatu yang terlantar,” kata Kate Yiannacou, pendiri Tidy Happy Calm. “Jaket yang disampirkan di belakang kursi dan sweater yang diselipkan di sisi sofa, bikin ruang tamu jadi kelihatan seperti tempat singgah. Kita jadi nggak bisa duduk-duduk dan santai.”
Sepatu luar ruangan disarankan harus selalu ditinggal di dekat pintu depan rumah.
6. Seprai
Salah satu hal yang dibenci Mimi Bogelund di ruang tamu adalah selimut atau seprai lainnya. “Kalau mau santai dengan selimut di sofa, pakailah beberapa selimut lembut dan biarkan selimut besar di kamar tidur,' katanya.
7. Laundry
Laundry juga dilarang oleh Kate Galbally, pendiri Better Organised: “Saya sarankan jangan menggantung atau menumpuk laundry di ruang tamu. Usahakan untuk menyimpannya di area yang lebih fungsional di rumah, seperti loteng atau ruang cuci. Ruang tamu biasanya tempat buat main, hiburan, atau santai, yang nggak gampang dilakukan kalau ada jemuran atau pakaian berserakan.”
8. Furnitur besar
Singkirkan furnitur besar, kata Craig Hoareau, pendiri A Tidy Mind – South London: “Saya akan menyingkirkan setiap furnitur yang terlalu besar untuk ruangan. Belilah furnitur yang sesuai dengan ruang yang ada, pasti akan bikin ruang tamu jadi terasa lebih terbuka dan nyaman.”
9. Proyek Kerajinan yang belum selesai
Banyak orang mengerjakan proyek kerajinan yang ditinggal setengah jadi dan terbengkalai lama – tapi ruang tamu bukan tempatnya. “Apakah kamu benar-benar akan melanjutkan proyek itu lagi atau tidak? Kalau tidak, maka kerajinan seperti itu harus disimpan,” kata Craig.
“Kamu mungkin merasa bersalah, terutama kalau sudah menginvestasikan uang untuk beli bahan, tapi kumpulkan semuanya dan simpan proyek tersebut di lemari atau ruang cadangan, sampai ada kesempatan buat melanjutkannya lagi.”
10. Peralatan olahraga
Tinggalkan alat cross trainer, mesin dayung, dan dumbel, kata Rosie Barron, pendiri The Tidy Coo: “Peralatan olahraga dan barang-barang sejenis dilarang ada di ruang tamu,” katanya.
“Kalau kamu nggak pakai secara teratur dan nggak bisa menemukan ruang lain di rumah buat berolahraga, pertimbangkan untuk menjual peralatan tersebut dan investasikan uangnya dalam keanggotaan gym lokal yang nggak terlalu mahal,” katanya.
11. Televisi
Ini mungkin agak kontroversial. Tapi Jenny Hayes, pelatih gaya hidup bilang, televisi harus disingkirkan dari ruang tamu. “Satu hal yang nggak akan pernah saya punya di ruang tamu adalah TV sebagai titik fokus utama. Bagi banyak orang, ini mungkin terasa aneh,” katanya.
“Ide bersantai di depan TV menarik bagi kebanyakan orang. Tapi kenyataannya nggak benar-benar memuaskan kebutuhan untuk benar-benar bertemu dan saling akrab dengan anggota keluarga. Kadang kita butuh ruang, tanpa gangguan, di mana telinga kita bisa terbuka lebar dan mendengarkan percakapan keluarga dengan penuh kasih, sambil bercerita pengalaman tentang seharian yang sudah dilalui serta berbagi suka dan duka,” katanya.
Kehidupan keluarga itu penting dan harus dinikmati. “Kuncinya adalah bisa merapikan dengan cepat, dan semuanya harus jadi lebih mudah dan simpel,” kata Sue Spencer, anggota APDO, dan pendiri A Life More Organised.
Sumber:
housebeautiful.com
0 Komentar :
Belum ada komentar.