Kesehatan Ibu

Serang Organ Reproduksi Wanita, Waspadai Jenis Kanker Ginekologi Ini!

Serang Organ Reproduksi Wanita, Waspadai Jenis Kanker Ginekologi Ini!
Foto: Freepik

Moms cantik, kanker ginekologi adalah sebutan untuk penyakit yang terjadi di organ reproduksi wanita.

Penting bagi kita untuk mengenali berbagai jenis kanker ini serta gejalanya. Semakin waspada, maka semakin awal penyakit ini dapat dicegah.

  1. Kanker serviks

Serviks adalah organ yang berada di bagian bawah rahim yang menyambung ke vagina. Tak jarang, kanker ini disebut dengan kanker leher rahim.

 

Kanker pada bagian tersebut kebanyakan disebabkan oleh ragam virus HPV (human papillomavirus). HPV biasanya ditularkan lewat kontak seksual.

 

Beberapa gejala dari kanker serviks adalah menstruasi panjang yang tak kunjung berhenti, hingga rasa sakit ketika berhubungan seks. Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan suntik vaksin untuk melindungi diri dari HPV.

  1. Kanker ovarium

Kanker ini terjadi jika ada pertumbuhan sel yang nggak normal di ovarium. Ovarium sendiri terletak di kedua sisi rahim, ukurannya hanya sekecil kacang almond. Meski begitu, organ ini punya peran penting untuk menghasilkan sel telur serta hormon-hormon pendukung kesehatan reproduksi kita.

 

Pertumbuhan sel yang nggak normal tadi membuat jaringan organ di sekitarnya terganggu. Beberapa gejala kanker akhirnya muncul. Contohnya nyeri panggul, berat badan turun, hingga perut bengkak.

 

Hingga kini penyebab kanker ovarium masih belum jelas. Namun, kita tetap bisa mencegahnya dengan mengonsumsi pil KB (kontrasepsi) dan berkonsultasi dengan dokter ahli.

  1. Kanker rahim (uterus)

Kanker rahim biasanya terjadi pada wanita yang sudah menopause. Kanker biasanya bermula dari pinggiran rahim (endometrial) sehingga biasa disebut kanker endometri.

 

Penyebab utama kanker ini adalah kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi. Beberapa kondisi seperti menopause, belum pernah hamil, genetik, konsumsi obat tertentu, diabetes, dan obesitas, bisa memicu tingginya hormon estrogen dalam tubuh.

 

Maka, pencegahan kanker rahim bisa dilakukan dengan menjaga berat badan dan kadar gula darah, serta melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin.

  1. Kanker vagina

Pertumbuhan sel yang nggak normal di vagina yang terjadi secara cepat, nantinya akan merusak jaringan sehat di organ sekitarnya. Itulah gambaran sederhana tentang kanker vagina.

 

Kanker ini ditandai dengan adanya pendarahan yang nggak biasa pada vagina. Misalnya, setelah berhubungan seks atau saat sudah menopause. Sering buang air kecil atau merasa sakit saat buang air kecil juga bisa jadi tanda-tandanya.

 

Sama seperti kanker serviks, kanker vagina juga dipicu oleh virus HPV. Virus tersebut membuat DNA pada sel-sel di vagina jadi berubah. DNA sendiri adalah kode pada sel yang memicu pertumbuhan atau kematian sel tersebut.

 

Perubahan DNA di sel vagina membuat sel yang seharusnya mati justru terus bertumbuh, hingga terjadi penumpukan. Maka, pencegahan kanker ini bisa dilakukan dengan suntik vaksin anti-HPV dan konsultasi kesehatan reproduksi secara rutin.

  1. Kanker vulva

Vulva adalah bagian terluar dari vagina yang melindungi organ reproduksi tersebut. Kanker pada vulva biasanya muncul dalam bentuk benjolan atau luka yang memicu rasa gatal yang nggak kunjung reda.

 

Selain itu, gejala kanker vulva juga bisa muncul dalam bentuk pendarahan yang asalnya bukan dari menstruasi, perubahan warna kulit atau penebalan, dan rasa sakit atau nyeri.

 

Sama seperti beberapa jenis kanker ginekologi lain, kanker vulva bisa dicegah dengan vaksin anti HPV dan memakai alat pengaman (kondom) saat berhubungan seks, agar mengurangi risiko tertular HPV.

 

Ingat, ya Moms. Dengan penyebab yang masih abu-abu, kanker ginekologi bisa terjadi pada siapa saja. Dengan mengetahui tanda-tanda awal dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kita bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan sejak dini.

 

 

Sumber:

https://www.nhs.uk/

https://www.mayoclinic.org

https://www.cdc.gov/

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.