Dr. John Gottman dan Dr. Julie Schwartz Gottman adalah pendiri bersama The Gottman Institute dan Love Lab. Telah menikah lebih dari 35 tahun, kedua psikolog ini terkenal di seluruh dunia karena karya mereka dalam mempertahankan hubungan pasangan dan prediksi perceraian.
Pasangan ini juga adalah penulis bersama buku “The Love Prescription: Seven Days to More Intimacy, Connection, and Joy” dan “10 Principles for Doing Effective Couples Therapy.”
Yuk, kita simak hasil pengamatan mereka dari 40.000 pasangan, seperti apa sih nasihat mereka:
Selama 50 tahun terakhir, kami telah meneliti cinta secara mendalam.
Sebagai psikolog, kami telah mempelajari lebih dari 40.000 pasangan yang akan memulai terapi pasangan. Kami juga telah menikah bahagia selama 35 tahun, jadi kami tahu satu atau dua hal tentang hubungan yang sukses.
Meskipun setiap pasangan unik dengan tantangan masing-masing, satu hal yang sama adalah, semua ingin berkata: Kita semua ingin dihargai. Diakui atas usaha kita. Kita ingin terlihat.
Kata terpenting dalam hubungan yang sukses adalah: ‘Terima Kasih’
Hubungan yang berkembang memerlukan budaya apresiasi yang antusias, di mana kita sama baiknya dalam memperhatikan hal-hal positif yang dilakukan pasangan kita seperti hal-hal negatifnya.
Namun, mudah untuk terjebak hanya melihat apa yang tidak dilakukan pasangan. Anda mungkin mengembangkan narasi bahwa Anda adalah satu-satunya yang berusaha keras, dan mulai percaya itu benar.
Menghilangkan pola pikir toksik ini memerlukan solusi yang baru: yakni mencari hal-hal positif dan membiasakan mengucapkan “terima kasih.”
Cara memasuki pola pikir apresiasi
Anda mungkin mengucapkan “terima kasih” sepanjang hari, hampir tanpa berpikir, kepada rekan kerja, kasir di supermarket, atau orang asing yang memegang pintu untuk Anda.
Namun dalam hubungan yang paling intim, kita bisa lupa betapa pentingnya mengucapkan “terima kasih.”
Untuk banyak pasangan yang kami bantu, kami menemukan bahwa ketika satu orang memulai siklus apresiasi, menjadi mudah bagi yang lain untuk bergabung dan memperkuatnya.
Berikut tugas Anda hari ini:
Langkah 1: Jadilah seorang antropolog.
Amati pasangan Anda secara dekat kapan saja Anda bisa. Ikuti mereka. Catat apa yang mereka lakukan, terutama hal-hal positif! Jangan catat hal negatif, seperti menumpuknya kertas yang Anda minta mereka ambil.
Catat bahwa mereka mencuci piring sarapan, menerima telepon, membereskan mainan di ruang tamu, dan membuatkan Anda kopi saat mereka membuat kopi untuk diri mereka sendiri.
Anda tidak perlu menyembunyikan fakta bahwa Anda mengamati mereka. Anda bisa memberi tahu pasangan, bahwa Anda mengamati mereka untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang hari mereka dan semua yang mereka lakukan.
Perilaku mereka tidak akan banyak berubah hanya karena mengetahui Anda sedang mengamati.
Langkah 2: Ucapkan “terima kasih.”
Ucapan terima kasih untuk hal-hal rutin yang mereka lakukan dengan benar, meskipun kecil, bahkan jika mereka melakukannya setiap hari!
Tetapi jangan hanya mengatakan “Hei, terima kasih.” Katakan mengapa hal kecil itu penting bagi Anda: “Terima kasih telah membuatkan kopi setiap pagi. Saya suka bangun dengan aroma kopi dan suara Anda di dapur. Itu membuat saya memulai hari dengan baik.”
Memecahkan masalah
Jangan harap ini mudah. Anda mungkin menghadapi beberapa tantangan. Berikut saran terbaik kami:
Jika Anda kekurangan waktu...
Buatlah daftar cepat dari semua yang kalian lakukan, lalu pilih beberapa hal untuk ditukar. Jika Anda selalu yang mengantar anak ke sekolah, biarkan pasangan Anda melakukannya hari ini. Jika pasangan Anda selalu yang membuat makan malam, Anda melakukannya malam ini.
Rasakan bagaimana rasanya berada di posisi satu sama lain.
Jika Anda kesulitan keluar dari perspektif negatif...
Cobalah memisahkan perasaan negatif tentang apa yang terjadi di masa lalu. Fokus pada saat ini, momen ini, orang ini. Apa yang bisa Anda amati secara nyata?
Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah saya sudah merasakan perasaan negatif ini sebelum hubungan ini dimulai? Dengan siapa? Apa yang memicu perasaan tersebut?”
Mengidentifikasi, menamai, dan mengetahui sumber perasaan negatif ini dapat membantu Anda melepaskannya.
Jika Anda merasa melihat hal-hal positif, tetapi pasangan Anda tidak...
Ingat, Anda mencoba mengubah kebiasaan mental Anda sendiri. Anda tidak mengubah pasangan Anda.
Akhirnya, latihan ini akan membantu terciptamya situasi bagaimana mereka berpikir, dan merasa bukan dalam kendali Anda.
Namun, mengubah cara Anda melihat dunia tentu saja jadi berubah membuat segalanya jadi positif. Anda mengganggu siklus negativitas dan menolak untuk memberi bahan bakar pada siklus buruk tersebut.
Dan itula yang membuat perbedaan yang signifikan.
Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/01/20/the-no-1-phrase-that-makes-relationships-successful-according-to-psychologists-who-studied-40000-couples.html
0 Komentar :
Belum ada komentar.