Moms cantik, pasti kadang was-was dan ngeri ya, kalau pasangan terlibat perselingkuhan. Amit-amit deh jangan sampai kejadian. Namun, nggak ada salahnya kita coba belajar dan memahami ada apa di balik terjadinya perselingkuhan.
Hubungan gelap atau perselingkuhan seringkali terlihat sebagai tabu, namun di baliknya sebenarnya tersimpan alasan-alasan kompleks yang mendorong seseorang untuk terlibat di dalamnya.
Menurut Noel Bell, seorang psikoterapis dari London, ada berbagai motivasi yang mendasari perilaku ini. Beberapa individu justru tertarik berselingkuh karena sifat rahasia dan eksitasi dari hubungan semacam itu.
"Ada yang menemukan, ketidakpastian dan kesendirian dalam hubungan semacam ini memberikan sensasi yang mengasyikkan," ungkap Bell, yang dikenal sebagai psikoterapis yang biasa memberikan konseling dan psikoterapi di London dan secara online untuk kecanduan, kecemasan, masalah hubungan, dan depresi.
Namun, Bell menegaskan bahwa ketika perselingkuhan disembunyikan dari pasangan lainnya, hal ini dapat menciptakan dinamika rumit dan merusak semua pihak yang terlibat.
Bagi yang tidak sadar ada perselingkuhan dalam rumah tangga mereka, mengetahui bahwa pasangan mereka ternyata berselingkuh bisa terasa seperti pengkhianatan terhadap nilai-nilai pribadi mereka. "Ini sering kali menimbulkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan ketakutan yang mendalam," tambah Bell.
Sebaliknya, bagi yang sadar bahwa mereka menjadi "wanita lain (WIL atau Pelakor)" dalam hubungan terlarang tersebut, seringkali mereka merasa malu, bersalah, dan cemas tentang bagaimana pendapat pasangan resmi terhadap mereka. "Istri dari pria tersebut mungkin merasa marah dan menyalahkan WIL atas perselingkuhan tersebut," ujar Bell.
Situasi ini bisa menciptakan ketidakamanan dan beban emosional yang besar.
Terlibat dalam hubungan gelap juga seringkali membuat seseorang merasa bahwa kebutuhan mereka tidak dipenuhi dalam hubungan utama.
"Perasaan diabaikan atau tidak diprioritaskan oleh pasangan selingkuh, bisa memicu harapan untuk meninggalkan pasangan atau mengubah situasinya," jelas Bell.
Namun, sering kali harapan semacam itu cuma angan-angan kosong belaka, yang akhirnya menimbulkan konflik emosional yang mendalam.
Bell juga menyoroti efek neurokimia dari keterlibatan dalam hubungan gelap. Hormon seperti oksitosin (hormon cinta), adrenalin, dopamine, dan serotonin dapat memainkan peran penting dalam menimbulkan perasaan senang, kegembiraan, dan kecanduan emosional yang intens.
"Hormon-hormon ini bisa memberikan sensasi yang memabukkan dan meningkatkan kecenderungan untuk bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensinya," jelasnya.
Bagi individu yang rentan terhadap perilaku adiktif, risiko untuk bertindak impulsif bisa lebih tinggi.
Bell juga mengingatkan bahwa kebahagiaan sementara dalam hubungan gelap sering kali akan diikuti oleh kesedihan mendalam saat kebenaran terungkap.
"Hari penemuan atau 'D Day', ketika pasangan resmi mengetahui tentang perselingkuhan, bisa menjadi momen yang sangat menghancurkan secara emosional bagi semua pihak yang terlibat," paparnya.
Boleh dikata, hubungan gelap ternyata tidak selalu melulu berkaitan dengan kecanduan cinta. Tetapi bisa juga muncul dari dinamika psikologis yang kompleks. Noel Bell menekankan pentingnya memahami alasan psikologis di balik perilaku ini, untuk membantu individu mengatasi konflik emosional dan mendukung kesehatan mental mereka.
Sebagai seorang psikoterapis berpengalaman, Noel Bell mendorong individu yang terlibat dalam hubungan gelap untuk mencari dukungan dan konseling, guna mengatasi perasaan serta konsekuensi terkait dengan situasi "yang diharamkan" ini.
Sumber:
https://noelbell.net/being-the-other-woman-the-other-side-of-infidelity/
0 Komentar :
Belum ada komentar.