Kesehatan Anak

Punya Anak Pelupa? Jangan Khawatir, Ini Cara Efektif Mengatasinya

Punya Anak Pelupa? Jangan Khawatir, Ini Cara Efektif Mengatasinya
FOTO : Freepik.com

Moms, suka gemes nggak sih kalau anak sering lupa di mana meletakkan barang-barangnya atau bahkan lupa mengerjakan PR (pekerjaan rumah) sekolah? Belum lagi kalau barang-barang tersebut sudah hilang, kan perlu keluar uang untuk beli kembali.

Atau mungkin, anak lupa pergi les/latihan, terpaksa perlu menjadwalkan ulang pertemuan kembali deh.

Lantas, bagaimana sikap yang harus diambil orang tua untuk menghadapi anak pelupa? Supaya orang tua nggak kehilangan emosi dan anak nggak makin menyepelekan hal-hal tertentu, mungkin beberapa cara berikut ini bisa membantu mengatasinya.

Anak kurang fokus makanya sering lupa adalah hal yang alami.

Boleh jadi, kondisi ini terjadi karena mereka merasa kesulitan belajar, sulit mengerti suatu hal (attention deficit), dan kelelahan akibat aktivitas yang berlebih. Di sini, perlu konsistensi dan kesabaran  orang tua untuk mengatasinya. 

Membuat aktivitas konsisten dan rutin

Aktivitas yang rutin dan terprediksi bisa memicu anak agar selalu ingat dan meningkatkan manajemen waktu. Bila sudah tersedia jadwal harian yang terstruktur, anak bisa lebih nyaman untuk memilih waktu bermain, belajar, dan beristirahat.

Mereka nggak perlu merasa lelah karena sudah disediakan waktu yang cukup untuk tidur. Dengan begitu, rasa cemas dan stres nggak mengganggu sel memori. Ini juga sebagai fondasi dalam membentuk anak supaya lebih disiplin, punya daya ingat kuat, serta kreatif.

Sediakan tempat yang nyaman

Anak lebih suka tempat yang jauh dari keramaian agar fokus. Saat belajar, usahakan suasana sekitar kondusif. Kalau untuk bermain, sesuaikan dengan kondisi fisiknya. Jika sudah waktunya beristirahat, usahakan berada di kamar atau tempat tidur miliknya.

Gunakan teknik visual

Mengingat suatu hal bisa menggunakan visualisasi gambar, warna, tulisan, atau lainnya. Anak bisa mudah mengingat-ingat suatu hal jika ada warna-warna mencolok, menuliskan agendanya sendiri, atau berpatokan pada suatu gambar. Moms bisa sediakan kertas post it, spidol-spidol warna, stiker lucu, atau buku agenda kepada anak agar bisa membuat to do list aktivitasnya.

Ini sangat membantu anak melatih memori serta lebih mudah diterapkan di rumah, sekolah, atau di mana mereka sedang berada.

Gunakan jembatan keledai (mnemonic)

Sebuah kalimat yang tersusun dari kata-kata unik bisa  berfungsi sebagai alat bantu pengingat anak. Apalagi jika banyak sekali istilah rumit di mata pelajaran sekolah, para guru serta orang tua suka memberikan alternatif unik ini.

Misalnya, “MeJiKuHiBiNiU” ini merupakan salah satu contoh aplikasi jembatan keledai untuk memudahkan penghapalan warna-warna yang ada dalam pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Atau yang popular dalam pelajaran bahasa menganut unsur “5W+1H” artinya whowhatwhenwherewhy, dan how.

Ajak anak berimajinasi

Teknik mengingat melalui asosiasi diyakini sangat efektif dalam membantu anak mengingat sebuah informasi. Misalnya, orang tua dapat mengaitkan realita kehidupan sekitar terhadap sebuah rumus-rumus di matematika.

Begitu pun sebaliknya, jika anak memiliki minat dalam cerita-cerita fantasi, orang tua dapat mencoba mengaitkan konsep-konsep akademis dengan elemen-elemen dalam cerita tersebut. Misalnya, legenda Malin Kundang dikutuk jadi batu di pinggir pantai. Kita tidak tahu kebenaran cerita tersebut, tapi ada pesan cerita agar tidak berperilaku melawan orang tua.

Gunakan alat bantu lainnya

Era digitalisasi memberikan kemudahan kepada kita semua dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ini bisa dijadikan sebagai alat bantu dalam mengingat informasi. Misalnya, gunakan beberapa aplikasi dari gadget pintar si anak agar mudah melakukan check list terhadap apa saja yang sudah dikerjakan.

Lalu, fitur alarm sebagai pengingat bahwa waktu yang sudah diatur sudah selesai. Suara atau bunyi ringtone dari gadget akan mengingatkan mereka. Atau mungkin lewat jam tangan pintar anak, bisa dimanfaatkan untuk membantu memberikan informasi kegiatan fisik yang telah dilaluinya.

Selain itu, gadget juga bisa dimanfaatkan sebagai media bermain untuk melatih otak seperti, permainan sudoku, teka-teki silang digital, atau game trivia lainnya. Ini bisa dilakukan bersama-sama orang tua atau individu. Asalkan dengan pembatasan waktu ya, Moms.

Fitur-fitur audio visual pada gadget ini sangat membantu melatih memori otak jika dimanfatkan semaksimal mungkin. Maka dari itu, tetap perlu arahan serta pengawasan penuh dari orang tua agar anak menggunakannya dengan bijak.

Beberapa cara sederhana ini nggak sulit diterapkan, ya Moms. Mudah-mudahan anak yang tadinya pelupa bisa berubah jadi lebih mudah ingat.

Source :

https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/daffa.almaas/cara-membantu-anak-yang-pelupa-untuk-meningkatkan-ingatannya?page=all

https://id.theasianparent.com/anak-pelupa

https://ivanlanin.medium.com/jembatan-keledai-39380ab9f0a5

0 Komentar :

Belum ada komentar.