Kesehatan Ibu

POV: Tips Atasi Rasa Malas Nggak Kelar-kelar

POV: Tips Atasi Rasa Malas Nggak Kelar-kelar
FOTO: Freepik

Moms, pernah berfantasi cuma mau rebahan dan nggak kepingin melakukan apa-apa seharian? Ternyata, Moms nggak sendirian. Mungkin hampir semua orang ingin lepas dari tanggung jawab dan masuk jadi anggota kaum rebahan.

Sudah terbayang kan, bagaimana rasanya bebas dari cucian menumpuk, piring kotor, nyuci mobil, atau kewajiban lainnya. Maunya sih pakai piyama aja sepanjang hari. Bangun tidur tinggal makan, lalu ke mana-mana sudah ada yang siaga antar jemput.

Banyak dari kita, kaum perempuan, yang kelelahan karena over tanggung jawab. Sebuah studi yang dilakukan perusahaan global Deloitte, seperti dilansir betterup.com menemukan bahwa 46 persen Gen Z dan 28 persen Generasi Milenial selalu mengalami stres dan kelelahan.

Kebanyakan dari mereka mengaku merasa kewalahan, karena kerap menunda-nunda dan mengabaikan tanggung jawab.

Apa sih rasa malas itu?

Umumnya, orang malas bisa diartikan dengan kebiasaan nggak mau melakukan kegiatan yang sebenarnya bisa dilakukan. Rasa malas bisa terjadi akibat berbagai macam alasan. Misalnya, target yang nggak realistis, keinginan untuk dapat hasil yang sempurna, dan ditambah tidak menyusun rencana.

Kemalasan bisa juga dipahami sebagai nggak ingin melakukan hal-hal yang menurut kita harus dilakukan. Contohnya, kita ingin olahraga selama 20 menit setiap hari, tapi malas bergerak.

Banyak orang berpendapat bahwa rasa malas itu negatif. Tapi kamus Oxford mendefinisikan rasa malas sebagai keenganan untuk bekerja atau aktif, atau kurang peduli dalam melakukan sesuatu.

Jon M, Jachimowicz, Asisten Profesor Administrasi Bisnis pada Harvard School of Business, berpendapat bahwa kemalasan bukanlah suatu sifat yang melekat, tapi merupakan pertanyaan tentang sumber daya.

Dengan kata lain, rasa malas sebetulnya lebih banyak terkait dengan tingkat energi dan suasana hati yang memainkan peran besar dalam aktivitas sehari-hari. Saat bahagia, kita menyelesaikan lebih banyak tugas. Namun sebaliknya saat merasa lelah, kinerja jadi menurun atau berkurang.

Menurut Jachimowicz, rasa malas sering kali menjadi tanda kalau kita perlu berhenti dan istirahat. Jika akhir-akhir ini merasa kurang motivasi, ini tandanya kita harus memeriksa apa yang sedang terjadi dalam hidup.

Kenapa Muncul Rasa Malas?

Penyebab rasa malas disebabkan oleh 4 hal, yaitu:

Bosan dengan hal monoton, otak mendambakan variasi

Pola hidup monoton dalam jangka panjang membuat sistem saraf bekerja secara otomatis, akibatnya dapat menurunkan fungsi otak, membuat seseorang merasa lelah secara mental dan tidak terstimulasi.

Coba tanyakan dalam diri, untuk mengetahui apakah rutinitas gaya hidup kita terlalu stagnan. Mulailah dengan sejumlah pertanyaan berikut:

“Apakah aku sudah istirahat selama kerja seharian?”

“Apakah pekerjaanku fleksibel untuk membangun keseimbangan kerja?”

“Apakah aku telah membagi waktu antara pekerjaan, kegiatan sosial, dan kegiatan pribadi?”

“Apakah aku harus keluar dari zona nyaman ini?”

Merasa kewalahan

Hal yang wajar jika kita merasa kewalahan dengan prospek hidup, karir, keuangan, dan kesejahteraan keluarga. Masalah keluarga dan hubungan kita dengan lingkungan sekitar adalah bagian dari suka duka kehidupan, yang seringkali membuat kita stres.

Namun perasaan kewalahan inilah yang menyebabkan kita menunda-nunda, dan akhirnya menutup diri. Jika kita sedang memikirkan sejuta hal yang harus dilakukan dan dikhawatirkan, artinya kita terlalu lelah secara mental.

Jika kita merasa planning itu yang terbaik tapi sulit untuk dilakukan, cobalah untuk membuat planning yang lebih mudah dan realistis, sehingga dapat dilakukan secara perlahan namun pasti.

Mulailah dengan membuat checklist untuk membantu kita mengaturnya.

Kurang tidur

Tidur nyenyak sangat baik untuk kesehatan mental dan fisik. Orang dewasa disarankan untuk tidur minimal tujuh jam sehari, tanpa gangguan setiap malamnya.

Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan fungsi kekebalan tubuh, kelelahan fisik dan mental, serta penurunan kinerja sehari-hari. Kita akan sering sakit dan merasa lelah, sehingga nggak memiliki energi yang diperlukan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Masalah kesehatan mental dan fisik

Pernahkah kita bertanya dalam diri sendiri: “Aku ini malas atau depresi?”. Keduanya memiliki beberapa gejala yang sama, seperti kurangnya motivasi dan perhatian.

Kemalasan biasanya merupakan hambatan mental sementara, yang bisa diatasi dengan mengubah kebiasaan manajemen waktu, menyesuaikan kembali tujuan hidup, atau belajar untuk tetap bertanggung jawab.

Namun kurangnya motivasi dan kepedulian dapat disebabkan oleh masalah kesehatan fisik atau mental, seperti insomnia, depresi, dan lainnya.

Jika sudah mencoba beberapa cara tapi masih sulit mengatasinya, atau ternyata hal ini disertai dengan gejala masalah lainnya, segera temui psikolog untuk terapi lebih lanjut.

Para profesional dapat membantu kita untuk mengindentifikasi, apakah kita sedang berjuang melawan kelelahan atau kewalahan.

Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Malas?

Apa pun penyebabnya, rasa frustrasi biasanya muncul ketika ingin menyelesaikan tugas-tugas penting, tetapi pada saat bersamaan merasa terlalu lelah atau lesu untuk memulai.

Inilah beberapa cara untuk menaklukkan rasa malas tersebut.

Temukan motivator dalam diri kita

Langkah pertama adalah mencari tahu apa yang memotivasi kita untuk terus berjalan. Karena setiap orang memiliki motivasi yang berbeda. Bagi kita, motivasinya mungkin meraih jenjang karir tertinggi, tapi bagi orang lain untuk mendapatkan kekuatan fisik.

Setelah mengetahui motivasi diri, lalu tulis dan letakkan di media yang sering terlihat setiap hari sebagai reminder. Misalnya cermin kamar mandi atau layar laptop.

Jadi saat motivasi menurun, yang ada di pikiran kita hanya perlu istirahat, dan lihat kembali reminder itu. Hal ini akan memicu energi baru kembali hadir.

Hindari gangguan

Gangguan yang terus-menerus berdampak buruk pada kinerja dan kesejahteraan, karena menguras proses berpikir yang diperlukan,

Luangkan satu atau dua hari untuk mengetahui apa saja gangguan kita, dan seberapa sering gangguan itu muncul. Misalnya browsing atau membuka media sosial yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

Setelah mengetahui itu semua, kita dapat membuat rencana untuk menghindarinya.

Beri kesempatan diri untuk istirahat

Otak kita tidak diciptakan untuk mempertahankan perhatian pada satu tugas dalam jangka waktu lama, 45 menit adalah waktu konsentrasi untuk mencapai puncaknya dan setelah itu aktivitas otak mulai menurun.

Namun jika otak terus dipaksa bekerja, hasilnya malah  dapat menyebabkan kinerja memburuk dan memunculkan rasa frustrasi. Maka istirahatlah, biarkan pikiran rileks dan mengembara, atau fokus pada sesuatu yang menghibur.

Kita juga dapat menggunakan Teknik Podomoro, yaitu metode manajemen waktu yang membagi tugas menjadi 25 menit untuk produktivitas, lalu istirahat 5 menit. Setelah 4 kali dilakukan, istirahat bisa dilakukan selama 15 menit.

Terapkan tujuan yang masuk akal

Tujuan yang realistis lebih mudah dilakukan daripada tujuan yang melebihi kapasitas. Karena akan menyebabkan gejala kelelahan, kewalahan dan depresi.

Untuk itu, tetapkan sasaran yang masuk akal dan tingkatkan produktivitas secara konsisten. Ingatlah untuk membagi tujuan jadi tugas-tugas yang lebih kecil dan mudah dikelola. Fokus pada apa yang diperlukan segera.

Stay Positive

Tanpa disadari, sering kali kita terlalu keras pada diri sendiri. Rasa bersalah dan melabelkan diri dengan hal-hal yang negatif, justru akan semakin membuat rasa malas mejadi buruk.

Jika perlu istirahat, gunakan waktu itu sebaik mungkin. Kalau ingin maju, kita harus belajar mengatasi rasa malas dan mulai meningkatkan motivasi diri.

Terlepas dari apa pun yang membuat kita melambat, tubuh dan pikiran tetap berhak istirahat. Setelah hak tubuh dipenuhi, maka semuanya bisa  berjalan lagi dengan lebih bersemangat untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

 

Sumber:

https://www.betterup.com/blog/how-to-overcome-laziness

https://www.healthline.com/health/how-to-stop-being-lazy

https://www.alodokter.com/cara-mengatasi-rasa-malas-yang-mudah-dilakukan

0 Komentar :

Belum ada komentar.