Panduan Persiapan Calon Ibu untuk Mencegah Anak Stunting

Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah, ya Moms cantik. Kalau dulu belum banyak pertimbangan saat menikah, sekarang faktor kesehatan calon bayi sudah dibicarakan bahkan sebelum menikah. Salah satu yang belakangan ini populer adalah, pencegahan stunting pada anak.

Jadi, para calon ibu juga perlu membekali diri dengan pengetahuan bagaimana cara mencegah stunting saat mulai hamil kelak.

“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya,” papar ahli kesehatan di laman Alodokter.com.

"Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya. Jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah," demikian penjelasan ahli kesehatan di situs kesehatan terpopuler di Indonesia tersebut.

Lebih jauh dikatakan, jika nggak ditangani dengan tepat, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang pada kesehatan anak. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

• Gangguan perkembangan otak yang bisa mengganggu proses belajar dan menurunkan prestasi anak saat sudah besar
• Penyakit metabolik ketika dewasa, seperti obesitas dan diabetes
• Sering sakit dan mudah terkena infeksi.

Secara ringkas, bisa dijelaskan bahwa stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada bayi di 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang berlangsung lama. Kementerian Kesehatan mencatat angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 hanya turun  0,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 21,6 persen, yakni mencapai 21,5 persen.

Masalah stunting ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Karenanya, informasi mengenai penyebab dan pencegahan stunting perlu diketahui oleh calon ibu, sebelum memutuskan untuk menikah dan merencanakan kehamilan. 

Penyebab stunting pada anak

Stunting yang terjadi pada anak ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kurangnya asupan gizi yang memadai selama kehamilan, sehingga nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam kandungan kurang.

Gejala stunting umumnya bisa dilihat saat anak berusia 2 tahun. Tanda-tanda  anak mengalami stunting, antara lain:

• Tinggi badan anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya
• Berat badan tidak meningkat secara konsisten
• Tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya
• Tidak aktif bermain
• Sering lemas
• Mudah terserang penyakit, terutama infeksi.

Berikut adalah panduan pencegahan stunting untuk calon ibu. 

Menikah pada usia ideal

Menikah pada usia ideal penting dilakukan untuk meminimalkan resiko kesehatan bagi ibu dan anak. Usia ideal menikah perempuan minimal 21 tahun dan 25 tahun untuk laki-laki, panduan ini berdasarkan rekomendasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Usia yang terlalu muda bagi calon ibu dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan pertumbuhan janin yang nggak optimal. 

Pemeriksaan kesehatan

Sebelum menikah, calon ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk deteksi infeksi, status gizi, dan kondisi kesehatan lain yang dapat memengaruhi kehamilan.

Program ANC terpadu atau Antenatal Care (perawatan kesehatan selama kehamilan), merupakan salah satu program di Indonesia untuk memfasilitasi pemeriksaan ibu hamil, mulai dari pemeriksaan bidan, pemeriksaan dokter, dokter gigi, pemeriksaan laboratorium dan konsultasi gizi.

Jangan lupa, pemenuhan nutrisi ibu hamil merupakan salah satu elemen penting dalam pencegahan stunting. 

Gaya hidup sehat 

Menjaga kesehatan fisik dan mental calon ibu bisa dilakukan melalui aktivitas dan gaya hidup sehat. Contohnya,  olahraga yang rutin, tidur cukup, serta menghindari rokok dan alkohol, bisa mendukung kesiapan ibu  dalam mempersiapkan kehamilan atau selama kehamilan.

Nah, kalau ada anggota keluarga yang mau menikah, nggak ada salahnya diingkatkan soal stunting ini, ya Moms. Supaya calon mempelai nantinya punya anak yang sehat hingga usia dewasa. 

Sumber: 

• https://genbest.id
• https://rsud.tulungagung.go.id
• https://yankes.kemkes.go.id
• https://dppkbpppa.pontianak.go.id
• alodokter.com/stunting