Terjebak pada penyesalan dari masa lalu dan terlalu terpaku pada skenario “bagaimana kalau …” mungkin sering Moms alami. Hidup memang untuk berpikir, tapi sebaiknya jangan suka menganalisa atau khawatir akan sesuatu secara berlebihan.
Berpikir berlebihan bisa menjebak pikiran dalam lingkaran masalah. Awalnya sih kelihatannya biasa, tapi bila terlalu sering bisa jadi ini tanda overthinking. Moms perlu waspada loh, karena overthinking bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit mental.
Apa sih sebenarnya Overthinking itu?
Overthinking adalah memikirkan atau mempertimbangkan sesuatu secara berlebihan atau berulang-ulang. Orang yang overthinking sering kali memikirkan hal-hal sepele yang tidak penting secara berlebihan.
Banyak sekali yang keliru menganggap sikap ini sebagai sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Padahal kenyataannya, terlalu sering berpikir berlebihan juga dapat berdampak tidak baik untuk kesehatan.
Penyebab Overthinking
· Kecenderungan pribadi
Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.
Orang-orang seperti ini seperti biasanya memiliki kemampuan analitis yang kuat dan sulit untuk berhenti memikirkan hal-hal yang telah terjadi, atau yang mungkin terjadi di masa depan.
· Kekhawatiran dan kecemasan
Orang yang selalu khawatir dan cemas tingkat tinggi, juga lebih rentan mengalami overthinking. Mereka cenderung terperangkap dalam siklus pikiran negatif yang sulit dihentikan.
· Trauma atau pengalaman negatif
Pengalaman traumatis juga bisa menyebabkan overthinking. Pikiran yang berulang-ulang tentang pengalaman tersebut adalah bagian dari memahami atau mengatasi dampak emosionalnya.
· Perfeksionisme
Ketika seseorang memiliki standar hidup yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri dan takut melakukan kesalahan, maka dia cenderung terjebak dalam pemikiran berulang-ulang untuk menghindari kegagalan.
· Kekhawatiran tentang penilaian orang lain
Rasa takut atau khawatir yang berlebihan tentang apa yang dipikirkan atau dinilai oleh orang lain juga dapat memicu pikiran ini.
Hal ini membuat orang tersebut terus-menerus memikirkan bagaimana cara agar terlihat baik di mata orang lain.
· Kurangnya kejelasan atau ketidakpastian
Ketika seseorang berada dalam situasi yang tidak jelas atau tidak pasti, orang ini biasanya cenderung memutar-mutar pikirannya dalam upaya untuk mencari jawaban atau solusi.
Ketidakpastian yang berkelanjutan dapat membuat overthinking.
· Suka menganalisis berlebihan
Beberapa orang cenderung mengandalkan analisis yang berlebihan sebelum mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah.
Mereka cenderung mempertimbangkan segala kemungkinan dan konsekuensi yang mungkin terjadi, bahkan untuk hal-hal kecil.
Jenis-jenis Overthinking
1 Berulang-ulang memutar pikiran tentang masa lalu
Jenis ini bisa menjebak seseorang dalam pemikiran yang berulang-ulang tentang peristiwa atau keputusan yang telah terjadi di masa lalu.
Mereka terus-menerus memikirkan apa yang bisa saja dilakukan atau diubah di masa lalu, dan merenungkan konsekuensi atau dampak yang mungkin terjadi jika tindakan atau keputusan itu berbeda.
2 Khawatir berlebihan tentang masa depan
Sebaliknya, ada juga jenis overthinking yang memicu kekhawatiran akan masa depan.
Seseorang terus-menerus memikirkan kemungkinan buruk, perencanaan yang rumit, atau konsekuensi negatif yang dapat terjadi di masa depan.
3 Analisis berlebihan dalam pengambilan keputusan
Kemudian, ada pula overthinking yang membuat seseorang menganalisa berlebihan sebelum mengambil keputusan, bahkan untuk hal sepele.
Tentu saja hal ini bisa menghambat mereka dalam membuat keputusan yang cepat dan efektif.
4 Memikirkan perkataan atau tindakan yang telah terjadi
Selanjutnya, overthinking bisa membuat seseorang kerap memutar pikiran tentang perkataan atau tindakan yang telah terjadi di masa lalu.
Seseorang memikirkan apa yang seharusnya dikatakan atau dilakukan, merenungkan arti atau konsekuensi dari kata-kata atau tindakan tersebut, dan merasa khawatir tentang bagaimana orang lain memandangnya.
5 Berfokus pada kekhawatiran atau masalah yang tidak dapat dikendalikan
Sedangkan jenis ini menjebak seseorang dalam pikiran yang berulang-ulang tentang kekhawatiran atau masalah yang tidak dapat dikendalikan.
Mereka cenderung memikirkan hal-hal di luar kendali, seperti peristiwa global, keputusan orang lain, atau situasi yang tidak dapat diubah.
Bagaimana cara mengatasinya?
· Sadari dan akui bahwa diri sendiri sedang terjebak dalam overthinking
· Latihan kesadaran diri (self-awareness)
· Gunakan teknik relaksasi
· Tantang pikiran negatif
· Fokus pada solusi dan tindakan
· Atur waktu pemikiran
· Cari dukungan
· Fokus pada kegiatan yang membuat Moms bahagia.
Mudahkan Moms? Selalu ada jalan jika kita mau. Yuk Moms, sama-sama bangun kesehatan mental kita sekarang juga. Semangat!
Sumber:
https://hellosehat.com/mental/stres/negative-thinking/
https://www.orami.co.id/magazine/overthinking
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-overthinking
0 Komentar :
Belum ada komentar.