Siapa sih yang nggak kepingin buru-buru hamil setelah menikah? Keinginan hamil tentunya jadi impian setiap pasangan baru menikah. Namun, apakah ada faktor usia yang mensyaratkan seorang perempuan kapan boleh hamil?
Pertanyaan ini kerap muncul pada pasangan yang baru menikah. Kenyataannya, setiap pasangan memang menikah di umur yang berbeda-beda.
Lantas, sebenarnya adakah usia ideal untuk wanita hamil?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, RS Pondok Indah dan Bintaro Jaya, dr. Aida Riyanti, Sp. OG-KFER, memberikan penjelasan soal umur ideal perempuan hamil.
Usia ideal wanita hamil
Menurut dr. Aida, usia ideal wanita hamil yaitu pada rentang 25-30 tahun, di mana terdapat jumlah sel telur terbanyak.
“Kesuburan menurun secara alamiah dengan meningkatnya usia. Usia kisaran 25-30 tahun adalah waktu dengan jumlah sel telur terbanyak. Sehingga kemungkinan untuk hamil lebih mudah dengan risiko lebih kecil,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan setelah usia 37 tahun jumlah sel telur menurun secara cepat, dan setelah 40 tahun jumlah sel telur semakin berkurang. Artinya, kemungkinan untuk hamil secara alami akan lebih kecil.
Hamil pada usia 20-an
Dikutip dari Journal Plas One, usia ini memang usia wanita paling subur. Jumlah sel telur berkualitas tercatat paling tinggi dan kehamilan berisiko sangat kecil kemungkinannya.
Hamil pada usia 30-an
Kesuburan secara bertahap mulai menurun pada sekitar usia 32 tahun. Setelah usia 35 tahun, penurunan itu semakin cepat. Wanita dilahirkan dengan semua sel telur yang mereka miliki, jumlah sel telur secara bertahap turun seiring waktu.
Pada usia 37 tahun, diperkirakan Moms akan memiliki sekitar 25.000 sel telur yang tersisa. Pada usia 35 tahun, peluang untuk hamil setelah 3 bulan mencoba adalah sekitar 12 persen.
Risiko keguguran dan kelainan genetik juga mulai meningkat setelah usia 35 tahun. Moms mungkin menghadapi lebih banyak komplikasi dalam kehamilan atau saat melahirkan bayi di kemudian hari.
Karena itu, biasanya dokter akan merekomendasikan skrining dan pengujian tambahan untuk Moms dan bayi.
Risiko wanita hamil pada usia 40-an
Ada penurunan yang tajam dalam kemampuan wanita untuk hamil secara alami di usia 40-an. Pada usia ini, peluang wanita untuk hamil setelah 3 bulan mencoba adalah sekitar 7 persen, demikian menurut jurnal Public Library of Science.
Seiring waktu, jumlah dan kualitas sel telur akan menurun. Pada sel telur yang lebih tua, lazimnya berpotensi memiliki lebih banyak masalah kromosom, sehingga meningkatkan kemungkinan memiliki bayi dengan cacat lahir.
Sebagian besar wanita berusia 40-an masih dapat hamil dan melahirkan bayi yang sehat, tetapi risikonya meningkat secara signifikan selama waktu ini. Beberapa risikonya termasuk:
- · Persalinan caesar
- · Lahir prematur
- · Berat badan lahir rendah
- · Cacat lahir
- · Kelahiran mati
Kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, biasanya lebih sering terjadi pada wanita setelah usia 35 tahun. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia.
Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang muncul pada ibu selama kehamilan, terutama trisemester kedua atau ketiga, bahkan sampai proses persalinan. Kondisi ini disebabkan kurangnya produksi insulin selama kehamilan.
Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah serta protein yang berlebihan dalam urin, kondisi ini kerap terjadi setelah usia kehamilan menginjak 20 minggu.
Setiap rentang usia memiliki plus minusnya masing-masing. Kesiapan tiap wanita untuk hamil dan memiliki momongan pun berbeda-beda.
Namun jika dililhat dari sisi biologis, bisa dibilang usia 20-an tahun adalah usia yang paling ideal untuk hamil.
Sumber:
https://www.parents.com/getting-pregnant/age/timing/the-best-age-to-get-pregnant-according-to-moms/
https://www.healthline.com/health/womens-health/childbearing-age
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/usia-untuk-hamil-yang-paling-ideal-menurut-medis
0 Komentar :
Belum ada komentar.