Inspirasi

Mau Cetak Anak Tengil? Sering-seringlah Dibanggakan

Mau Cetak Anak Tengil? Sering-seringlah Dibanggakan
Photo: tonodiaz/freepik

Moms, sering liat ibu-ibu yang seperti bersaing membanggakan anak-anak mereka di media sosial, dari Facebook sampai WhatsApp? Tren ini kayaknya sudah nggak aneh ya.

Memuji prestasi dan setiap pencapaian sang buah hati memang penting, dimana hal itu merupakan salah satu cara suportif untuk mendukung perkembangan anak. Akan tetapi pujian yang positif tak akan menjadi baik jika dilakukan secara berlebihan.

Misalnya, orang tua memuji anaknya dengan berlebihan, bahkan mengeluk-elukkannya di depan orang banyak ketika berprestasi.

Di satu sisi terlihat wajar dilakukan sebagai bentuk kebanggaan kita sebagai orang tua. Tapi tanpa disadari, dapat berdampak buruk pada psikologis anak-anak.

Berdasarkan beberapa literatur psikologi dari Children and Family Therapy, disebutkan bahwa anak-anak yang sering dipuji akan tumbuh dengan sifat sombong dan narsis. Akan muncul muga perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.

Hal ini akan membuat anak menjadi pribadi yang dominan, superior dan selalu merasa berhak terhadap penghargaan, meskipun kontribusi mereka terbilang minim.

Parahnya, kebiasaan sering dipuji dari kecil akan membentuk karakter yang takut akan kegagalan.

Masalah yang tak kalah menakutkan adalah jika anak yang dipuja-puji bukan anak tunggal, orang tua lupa menyebut anak lainnya yang juga hebat.

Bahaya yang muncul, ketika mereka dewasa akan timbul persaingan antar saudara kandung, dalam istilah ilmu psikologi situasi ini lebih popular dengan Sibling Rivalry. Yaitu rivalitas saudara kandung, karena salah satu saudaranya merasa tidak diakui sebagai anak hebat oleh orang tuanya.

Akibatnya kelak mereka bisa saling bermusuhan antar saudara, bahkan saling menjatuhkan. Fokus pada pujian dan pengakuan diri dengan menghalalkan segala cara.

Dan tidak hanya itu, masih banyak dampak buruk pada perkembangan anak-anak jika terlalu sering dibanggakan. Kita simak di sini ya Moms.

·         Kegagalan untuk belajar dari kesalahan.

Anak yang sering dipuji dan dibanggakan tanpa memperhatikan kesalahan yang dibuat, dia bisa kehilangan rasa untuk mengakui dan belajar dari kesalahannya sendiri.

·         Rasa sombong dan tidak menghargai orang lain

Anak yang selalu dibanggakan dapat memiliki rasa sombong dan meremehkan orang lain yang dianggapnya kurang dari dirinya.

·         Kecenderungan untuk menjadi perfeksionis

Mereka akan merasa telalu perfeksionis dan memiliki standar yang tidak realistis dalam hidupnya. Bahkan bisa menggunakan segala secara, sampai menjatuhkan orang lain, untuk mencapai itu semua.

·         Sulit menerima kritik

Anak yang selalu dipuji dan dibanggakan bisa merasa tidak nyaman ketika dikritik, atau diberi masukan yang konstruktif dari orang lain.

·         Kurang percaya diri

Anak yang selalu dibanggakan tapi tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya sendiri, bisa merasa kurang percaya diri saat dihadapkan pada situasi baru dan sulit.

·         Kelelahan mental

Anak akan merasa tertekan untuk mempertahankan prestasi yang telah dicapainya.

·         Tidak terbiasa dengan kegagalan

Si kecil akan merasa sulit untuk mengatasi kekecewaan dan memulihkan diri dari kegagalan.

·         Kurang bisa bekerja sama

Anak-anak mungkin sulit bekerja sama dengan orang lain, karena mereka cenderung merasa lebih unggul dan tidak perlu bantuan orang lain.

·         Terlalu fokus pada hasil

Dampak lainnya, anak akan terlalu fokus pada hasil dan prestasi, sehingga dia tidak dapat menikmati proses belajar dan tumbuh kembang yang sebenarnya.

·         Kesulitan menemukan makna hidup

Bahayanya lagi, anak-anak jadi lebih fokus pada pengakuan dan penghargaan dari orang lain, bukan pada nilai-nilai yang lebih dalam dan bermakna.

Untuk itu, kita harus lebih bijak Moms dalam memberikan pujian pada sang buah hati. Berikut ini adalah beberapa alasan agar tidak memuji si kecil dengan berlebihan.

·         Agar anak tidak cepat puas dan tinggi hati dengan pencapaiannya

·         Menghindari beban mental pada anak untuk terus mencetak prestasi

·         Berhenti menjadikan prestasi sebagai satu-satunya alasan orang tua bangga

·         Belajar mendukung anak dengan cara yang sehat dan benar

·         Mengajarkan anak untuk tidak cepat puas dan terus berkembang

Jadi kesimpulannya, akan lebih baik bagi orang tua untuk mengetahui batas kewajaran dalam memuji anak.

Tujuannya, supaya limpahan pujian tiada akhir dari orang tua tidak membuatnya tinggi hati sampai menjadi gangguan mental si kecil.  Pujian cukup dilakukan sewajarnya, dengan tujuan menjadikan sang buah hati makin semangat untuk selalu berkembang, dan memiliki kepribadian yang matang ketika beranjak semakin besar.

 

Sumber:

https://www.idntimes.com/life/family/afifah-hanim/efek-terlalu-membanggakan-anak-c1c2

https://lenterahatiibs.me/2019/06/13/bahaya-memuji-anak-di-media-sosial/

https://hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/2011/03/31/2567/jangan-rusak-jiwa-anak-kita.html

0 Komentar :

Belum ada komentar.