Inspirasi

Luka di Balik Ejekan: Dampak Psikologis Body Shaming Bagi Orang Gemuk

Luka di Balik Ejekan: Dampak Psikologis Body Shaming Bagi Orang Gemuk
Foto: Istimewa

Moms, pernah disindir, dibecandai, atau diledek karena tubuh kita makin melar tak terkendali? Atau tau langsung, ada teman di kantor atau di sekitar kompleks yang mengalami body shaming? Ihhh, tentunya sebel banget dong, ya.

 

Era modern sekarang ini memang sarat dengan penekanan pada citra tubuh ideal. Sedihnya, individu dengan bentuk tubuh besar, semok, gemuk, Plus size atau L-size, sering kali menjadi sasaran body shaming.

 

Dan, rata-rata yang jadi korban adalah kaum perempuan. Eh mirisnya, sebagian pelakunya juga perempuan loh.

 

Paham nggak sih orang-orang di luar sana, ejekan dan komentar negatif tentang penampilan fisik  bisa meninggalkan luka mendalam, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikologis?

 

“Body-shaming bisa dianggap sebagai bentuk perundungan (bullying) (Agarwal & Banerjee, 2018). Ini melibatkan penghinaan seseorang dengan melontarkan komentar yang tidak pantas atau merendahkan, tentang ukuran atau bentuk tubuh mereka," papar Alice E. Schluger Ph.D., kolumnis, pengajar Psikologi Kesehatan dan Life & Wellness Coach di Amerika Serikat. 

 

"Kritik ini bisa ditujukan kepada diri sendiri, atau kepada orang lain, baik dengan sepengetahuan orang tersebut maupun tidak,” tambahnya. 

 

Menurut Alice, tindakan mengejek orang lain bisa dilakukan secara langsung atau melalui internet dan media sosial. Platform teknologi memainkan peran penting dengan menonjolkan penampilan fisik, kata Alice, selain menyediakan sarana yang nyaman untuk melakukan body shaming.

 

“Sangat mudah untuk memposting komentar menyakitkan tentang orang lain secara online karena kemudahan akses dan anonimitas. Bentuk cyberbullying ini turut berkontribusi pada praktik body shaming dalam beberapa tahun terakhir,” paparnya lagi.

 

Dampak Psikologis Body Shaming

 

Efek body shaming pada perempuan yang kebetulan bertubuh gemuk bisa beragam dan kompleks, namun beberapa dampak psikologis yang umum terjadi adalah:

 

Penurunan Citra Diri: Ejekan terus-menerus dapat mengikis rasa percaya diri dan harga diri individu, membuat mereka merasa malu dan tidak berharga.

Depresi dan Kecemasan: Body shaming dapat memicu perasaan depresi, kecemasan, dan bahkan isolasi sosial.

Gangguan Makan: Dalam upaya untuk mencapai tubuh ideal, individu mungkin terjerumus dalam pola makan tidak sehat, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa.

Penyalahgunaan Zat Berbahaya: Rasa tidak nyaman dengan tubuh mereka dapat mendorong individu untuk mencari pelarian melalui penyalahgunaan zat berbahaya.

 

Bullying: Body shaming dapat membuat individu lebih rentan terhadap bullying, baik secara verbal maupun fisik.

 

Dampak Jangka Panjang

 

Efek body shaming tidak hanya sebatas pada masa kini, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan individu. Dampak tersebut dapat meliputi:

 

Kesulitan Menjalin Hubungan: Rasa malu dan tidak percaya diri dapat membuat individu sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Masalah Kesehatan Mental: Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan dapat berlangsung lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Penurunan Kualitas Hidup: Body shaming dapat berakibat pada penurunan kualitas hidup, termasuk dalam hal pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan fisik.

 

Jalan Keluar untuk Korban Body Shaming

 

Meskipun body shaming dapat memberikan dampak negatif, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh korban untuk mengatasinya:

 

Mencari Dukungan: Bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung yang terdiri dari individu dengan pengalaman serupa dapat membantu korban untuk merasa lebih terhubung dan dipahami.

Terapi: Konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat membantu korban untuk mengembangkan mekanisme koping yang sehat dan meningkatkan rasa percaya diri.

Mencintai Diri Sendiri: Menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya merupakan kunci utama untuk keluar dari jerat body shaming.

Melawan Stigma: Berbicara secara terbuka tentang pengalaman body shaming dapat membantu melawan stigma dan meningkatkan kesadaran tentang isu ini.

 

Pentingnya Mencegah Body Shaming

 

Mencegah body shaming adalah tanggung jawab bersama, ya Moms. Kita semua dapat berkontribusi dengan:

 

Menggunakan Bahasa yang Positif: Hindari menggunakan kata-kata negatif untuk mendeskripsikan penampilan fisik orang lain.

 

Menghormati Perbedaan: Setiap orang memiliki bentuk tubuh yang unik dan harus dihormati.

 

Mendidik Diri Sendiri: Memahami bahaya body shaming dan dampaknya pada individu sangatlah penting.

 

Menjadi Role Model: Berikan contoh yang baik dengan menunjukkan rasa hormat dan penerimaan terhadap semua orang, bagaimanapun bentuk tubuh mereka.

 

Jadi Moms, mari kita kasih paham orang-orang yang selama ini nggak sadar sudah melakukan body shaming. Bahwa ucapan dan tindakan mereka nggak hanya menyakiti perasaan, tetapi juga telah menimbulkan  rasa sakit dan luka emosional yang sangat dalam bagi para korbannya.

 

Sumber:

 

https://www.helpguide.org/articles/abuse/body-shaming.htm

https://www.halodoc.com/artikel/dampak-body-shaming-pada-kesehatan-mental

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/words-wellness/202102/words-have-weight-the-many-forms-body-shaming

 

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.