Menghabiskan waktu bersama anak dengan pergi liburan sungguh menyenangkan ya, Moms. Tubuh terasa lebih fresh, bikin senang, dan mood happy.
Liburan menjadi salah satu core memory atau kenangan pada sebuah momen yang akan direkam dalam otak dan pikiran anak-anak. Momen itu merupakan salah satu faktor besar dalam proses pembentukan karakter mereka.
Menurut Damar Wahyu Wijayanti, edukator seputar Positive Discipline Parent, ada beberapa langkah yang bisa orang tua lakukan ketika ingin membentuk core memory.
Pertama, ajak anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan. Kedua, orang tua harus hadir sambil menunjukkan rasa antusiasme saat melakukan aktivitas tersebut. Ketiga, bergerak aktif untuk melatih perkembangan motorik anak. Keempat, abadikan momen melalui foto dan video. Dan kelima, mengulas kembali aktivitas yang telah dilewati.
Semua tahapan tersebut bisa Moms lakukan dengan melakukan travelling ke tempat hiburan atau wisata alam bersama anak. Misalnya, ajak pergi ke pantai, gunung, danau, perkebunan, persawahan, dan lain-lain.
Susun aktivitas bersama yang mewajibkan anak harus bergerak, mengaktifkan kemampuan indranya, hingga bikin mereka bisa tertawa lepas.
Persiapkan liburan bersama, mulai dari riset waktu-tempat tujuan, tiket/dokumen pendukung, jenis transportasi yang akan digunakan, hingga barang bawaan anak.
Tidak lupa membawa perlengkapan elektronik seperti ponsel, charger, power bank, kipas portable, dan kamera untuk mengabadikan momen.
“Kita perlu perhatikan bagaimana momen ini ditempatkan dalam jangka panjang. Caranya yaitu dengan mendokumentasikan momen tersebut, agar sewaktu-waktu bisa diingat kembali,” kata Damar.
Selama perjalanan, banyak sekali pemandangan indah disuguhkan di depan mata. Saat momen seperti itu, Moms bisa mulai mengenalkan anak terhadap jenis flora-fauna. Seperti nama-nama bunga, pohon, gunung, dan lain-lain.
Bila kita berwisata alam, anak akan mendapatkan kesempatan bersosialisasi. Anak akan belajar berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Bertemu dengan wajah-wajah baru di daerah setempat. Interaksi ini akan menjadi stimulus psiko-sosial.
Selain itu, kegiatan berlibur atau berwisata ke tempat baru membuat anak merasakan, mencium, atau mendengar sesuatu yang berbeda dari biasanya. Panca indra anak bergerak membantu otak membangun koneksi saraf baru.
Ini kemudian dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif, kreativitas, adaptasi, dan keterampilan motorik.
Buatlah rangkaian aktivitas kecil saat di tempat berlibur, antara lain bisa dilakukan dengan ajak anak berlari di tanah lapang, jalan menyusuri sungai di area sungai/danau, memetik buah di perkebunan, membuat istana pasir di pantai, dan sebagainya.
Jika anak masih usia sekolah, Moms bisa mengajarkan geografi dan sejarah lokasi wisata tujuan. Nantinya, mereka akan mempelajari langsung dari sumber yang ada di buku-buku. Seperti cara membaca peta, melihat benda bersejarah, atau menghapalkan nama-nama tokoh pahlawan di kota tersebut.
Setelah selesai beraktivitas, tanyakan kembali kepada anak mengenai perasaannya. Sambil membuka foto dan video, orang tua bisa mengulas kembali perjalanan liburan, guna mengingatkan perasaan saat momen tersebut kepada anak.
Semakin banyak aktivitas positif dilakukan anak bersama dengan orang tua, maka makin banyak kesempatan momen masuk dalam core memory anak.
“Memang sebenarnya kita tidak bisa memprediksi momen apa yang menjadi core memory bagi anak. Bukan berarti kita tidak bisa menciptakan memori. Justru karena kita tidak bisa memprediksi, bikinlah memori sebanyak-banyaknya,” kata Damar.
Yuk, mulai sekarang kita ciptakan selalu hal-hal positif dan hangat bersama keluarga ya, Moms!
Source :
https://tirto.id/ketahui-ragam-manfaat-liburan-bagi-anak-menurut-ahli-gMwJ
0 Komentar :
Belum ada komentar.