Inspirasi

Kisah Nyata: Akhirnya, Hidupku Terbebas dari Jerat Aplikasi Cinta

Kisah Nyata: Akhirnya, Hidupku Terbebas dari Jerat Aplikasi Cinta
FOTO: Freepik

Tak ada lagi hasrat untuk mencari pasangan di dunia maya, kini hidupku dikelilingi orang-orang yang jelas saling peduli satu dengan yang lain.

Dulu jari-jariku seperti terhipnotis, tiada hari tanpa menggeser-geser layar ponsel untuk mencari pasangan sejati di aplikasi kencan.

Mataku terus terpusat pada layar ponsel setiap hari, untuk memastikan pasangan online hari ini dan hari-hari berikutnya.

Menurutku, “inilah pasangan kekinian yang harus diperjuangkan. Pasti happy ending!” Selama berbulan-bulan, aku semakin terobsesi untuk memenangkan permainan ini! Berlomba-lomba untuk mendapatkan pasangan romantis yang sempurna.  

Buatku dulu, itulah hidupku yang normal. Karena cerita cintaku di dunia nyata nggak pernah terwujud. Makanya nggak heran, hampir setiap malam minggu kuhabiskan di aplikasi kencan, sampai pada satu titik aku merasa muak.

Kenapa? Pasalnya, meski banyak sekali pesan di inbox, notifikasi likes dan berkalil-kali video call, tapi nggak pernah berakhir dengan real dating! Kok bisa seperti itu?

Awalnya, aku menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memikirkan, bagaimana caranya untuk mendapat tanggapan bahwa aku adalah wanita cantik, seksi, anggun dan menggemaskan.

Sebenarnya aku sadar apa yang kulakukan saat itu nggak normal. Karena aku memilih menghabiskan waktu luangku hanya untuk aplkasi kencan ini, daripada menikmati hari-hariku dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

Aku terhanyut melihat ribuan likes dan merasa bangga karena yang lain nggak seperti akunku. Ya, aku kecanduan aliran hormon dopamin, perasaan bangga diperebutkan banyak laki-laki.

Profil akun aku buat dengan sempurna, dengan tampilan foto-foto yang estetik dan cerita yang menarik tentang diriku. Foto-foto aku ganti secara berkala. Aku merasa nggak ada yang bisa menyaingi dunia virtualku.

Aku percaya bahwa inilah kesempatan terbaik dalam dunia percintaan, aku harus berpenampilan menawan! Oleh sebab itu, foto profil harus update secara berkala. Saat hari libur, aku berpose di pantai atau tempat-tempat liburan yang luar biasa.

Saat makan bersama keluarga, fotoku harus stand out. Untuk itu, aku edit di beauty apps. Meski wajahku berubah, aku nggak peduli, yang penting mukaku harus terlihat sempurna. Rahang tirus, hidung mancung, pipi merona dan mata berbinar tajam.

Aku habiskan waktu untuk menciptakan dunia fantasiku sendiri. Larut dalam romansa yang nggak nyata. Batinku, “ahh orang ini menyukaiku, inilah awal masa depan kita.”

Lalu kami mulai bertukar informasi pribadi, sampai bercerita yang kukarang sesukaku. Sampai akhirnya kami merencanakan hidup bersama nanti. Aku selalu membayangkan hari-hari yang akan kami habiskan bersama nanti. Seperti liburan bersama, merayakan hari jadi, makan di resto-resto mewah.

Tapi begitu janjian untuk bertemu langsung, aku selalu membatalkannya. Karena aku telah memimpikan karakter baru lagi yang siap kuburu. Aku memiliki impian orang baru hanya dengan satu klik.

Namun itu hanya sesaat, karena setelah itu pikiranku kembali mencari yang baru. Geser, geser, dan geser lagi layar ponselku. Semua alur cerita terus berulang dengan segala cerita hidupku yang aku buat seindah mungkin pada orang-orang asing itu.

Pada akhirnya, aku memutuskan untuk tegas pada diri sendiri, dan mencari tahu kenapa aku seperti terhipnotis pada aplikasi kencan ini.

Buat apa aku membuat orang-orang asing itu terkesan pada diriku? Semua itu hanya ada di dunia maya. Ngapain sih aku terus-menerus menggeser-geser aplikasi kencan ini?

Aku seperti hamster yang berlari di atas roda tanpa ada tujuan. Dan akhirnya aku merasa lelah dan berhenti.

Kadang kangen juga pingin terima telpon dari mereka yang ada di aplikasi kencan itu, rasanya kayak ingin ketemu teman lama. Tapi sekarang aku sudah bertekad bulat dan bilang stop! Telah kuhapus semuanya.

Kini aku benar-benar melangkah di dunia nyata. Meski belum ada yang berhasil tapi aku terus mencoba. Dan menganggap para kandidat yang gagal akan menjadi teman baik. Aku alihkan semua dunia fantasiku dulu dengan bekerja lebih giat lagi.

Banyak kegiatanku sekarang, antara lain meningkatkan kualitas hubunganku dengan teman-teman yang nyata. Melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama mereka. Aku sadar bahwa hidup bukanlah sebuah games di aplikasi kencan.

Aku tahu aku adalah orang yang romantis dan akan kuwujudkan cerita cintaku kelak. Dengan siapa? Aku juga belum tahu, yang aku paham masih banyak ribuan orang di luar sana yang mencari pasangan seperti aku.

** Ini adalah pengalaman pribadi yang dibagikan Anya Ryan, seorang jurnalis freelance, yang membagikan pengalamannya di situs berita the Guardian.

 

Sumber:

https://www.theguardian.com/commentisfree/article/2024/jun/17/dating-apps-took-over-my-life-matches-real-people

0 Komentar :

Belum ada komentar.