Momen Lebaran kemarin merupakan salah satu momen yang bikin kita sekeluarga berkumpul bersama-sama. Mulai dari kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, cucu, om, tante, dan segenap anggota keluarga besar lainnya.
Nah, sudah jadi masalah klasik. Sering muncul lagi banyak pertanyaan karena sudah lama tidak berjumpa. Tapi terkadang, ini menjadi momok yang menakutkan bagi para bujangan dan perawan serta pasutri baru atau lama.
“Kapan nikah?”
“Kapan Punya Anak?”
“Kapan Punya Anak Lagi?”
“Kapan pindah rumah?”
“Kapan lulus sekolah?”
“Kapan kerjanya?”
Mungkin masih banyak lagi beberapa list pertanyaan umum tapi bikin hati meringis ya, Moms.
Tenang aja, kita bisa hadapi semua pertanyaan dengan jawaban indah full senyum juga kok, Moms. Perlu disadari terkadang para anggota keluarga menanyakan beberapa hal tersebut karena memang sekadar basa-basi belaka, bukan beneran kepo (bahasa gaul : Knowing Every Particular Object) alias kepingin tahu.
Dikutip dari detikhealth, menurut Joice Manurung selaku Psikolog dan Grafolog, memberikan beberapa opsi untuk kita bisa menjawab pertanyaan yang bersifat pribadi. Yakni, dengan cara membangun sikap rasional.
"Kalau kita sudah tahu akan ditanya, berarti kita perlu membangun sebuah sikap rasional, di mana jika ditanya kapan menikah, kapan punya anak adalah hal yang wajar. Jawabannya, 'mohon doanya ya', itu jawaban pertama," ungkapnya.
Jawaban tersebut dirasa sudah cukup sopan dan ramah untuk didengar. Selain itu, juga merupakan suatu bentuk harapan barang kali memang penanya akan mendoakan kita dan dikabulkan oleh Tuhan, kan, Moms.
Kemudian, bisa saja kita menjawab dengan jawaban singkat dan sederhana. “Tunggu saja waktunya”.
"Lalu yang kedua, kalau misalnya ditanya secara beruntun seperti itu, berikan saja jawaban sederhana dan singkat. Misal, 'yang pasti saya menikah/saya lulus/saya kerja-wiraswasta/saya ingin memiliki anak/saya ingin punya tempat tinggal, tunggu saja waktunya'. Sudah, tegas dan singkat," lanjut Joice.
Kemudian, mungkin bisa kita jawab langsung “tahun depan”. Ini merupakan sebuah doa dan yang pasti kita tidak menyebut secara jelas tahun berapa mungkin saja akan benar kejadian ya, Moms.
Para single ladies dan gentleman juga bisa menjawab dengan santai jika ditanya kapan menikah dengan “bantuin cariin calon yang baik, dong!”. Cara tersebut dirasa dapat menjaga hubungan baik dengan para anggota keluarga. Barang kali, si penanya memiliki rekomendasi atau berniat ingin mengenalkan seseorang yang baik buat kita. Tidak ada salahnya untuk mencoba juga kan? Siapa tahu berjodoh.
Jawaban banyolan lainnya juga bisa dilontarkan dengan menjawab “Maunya hari ini, tapi KUA dan gedung pada tutup”. Jawaban ini tidak serius dan konteksnya becanda tapi dirasa masih sopan jika disampaikan kepada orang yang lebih tua.
Atau mungkin bisa saja alihkan perhatian dengan aktivitas lain. Misalnya, ajak untuk berfokus makan ketupat opor atau menyimak tayangan televisi atau mungkin mencoba kabur dengan sopan.
"Tapi ada juga, cara lain, namanya escaping alias kabur. Jadi ketika banyak orang sudah merongrong kita, cara yang paling ampuh adalah kabur, misalnya 'Maaf tante, ada telepon masuk, saya permisi dulu' sehingga orang tidak lagi fokus terhadap kita,"jelas Joice.
Hal ini bisa dilakukan bilamana memang kita sudah merasa terdesak atau tidak ada cara pilhan lain. Mungkin dengan begitu, si penanya akan merasa ditegur halus secara tidak langsung sehingga tidak akan menanyakan hal yang sama kembali.
Tidak perlu risau dan baper, ya, Moms. Karena Tuhan menciptakan jodoh, maut, dan rezeki sudah tertulis langsung sebelum kita lahir ke dunia ini. So, stay positive and be happy!
Source :
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6679108/momen-lebaran-ditanya-kapan-nikah-ini-jawaban-dari-psikolog
https://www.beautynesia.id/life/5-jawaban-aman-saat-ditanya-kapan-nikah-pas-silaturahmi-lebaran-nggak-kepo-lagi-deh/b-288265/5
https://www.instagram.com/dr.vivisyarif/p/C5e9jP4hGOF/?img_index=2
0 Komentar :
Belum ada komentar.