Hari gini, siapa sih yang nggak pegang gadget agau gawai? Mulai dari masyarakat ibukota sampai mereka yang tinggal di pelosok daerah. Selama ada sinyal, para pemegang gadget akan terus online!
Memelototi layar telepon seluler (ponsel) tentu akan semakin nikmat kalau dilakukan sambil rebahan. Nggak heran, kegiatan main gadget sambil tiduran memang disukai orang banyak. Telah menjadi daily life, rasanya ada yang kurang jika nggak dilakukan.
Aktivitas yang dianggap me time sekarang setiap malam adalah, menonton serial film di TV atau laptop atau melihat perkembangan info terkini. Yang paling seru tentu saja engagement activity medsos melalui ponsel, seperti mengikuti tarian atau gerakan di media sosial, bertukar pesan melalui aplikasi chat, hingga video call.
Sulit dibantah, ponsel semakin sulit dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Hidup rasanya jadi nggak lengkap tanpa kehadiran ponsel di tangan, malah bikin resah dan uring-uringan tanpa kehadirannya.
Banyaknya hal yang bisa dilakukan melalui ponsel inilah yang menyebabkan semakin banyak orang enggan melepaskan ponsel mereka, meski sudah memasuki jam istirahat atau tidur. Nggak sedikit yang terlelap sembari dalam keadaan menggunakan ponsel, hingga ponselnya tertindih badan.
Tapi, tahu nggak, kalau main ponsel sambil tiduran itu ada risikonya?
Postur tubuh yang buruk
Salah satu masalah utama menggunakan ponsel sambil tiduran adalah postur tubuh jadi berubah. Kebanyakan orang cenderung membungkuk atau menekuk tubuh saat berbaring. Kebiasaan ini bisa menyebabkan ketegangan pada leher, punggung dan bahu.
Jika kebiasaan ini terjadi secara terus-menerus, bisa mengakibatkan nyeri otot dan masalah tulang belakang yang lebih serius, seperti radang sendi atau hernia tulang belakang.
Menurunkan kesehatan mata
Main ponsel dalam jangka waktu lama akan mengganggu indera penglihatan yang disebabkan oleh pancaran sinar biru dari layar gawai tersebut. Gangguan ini bisa menyebabkan kerusakan retina seperti degenerasi makula.
Proses degenerasi pada macula retina ini dapat menimbulkan gangguan penglihatan sentral, peringatan ini dipaparkan situs web kesehatan, Alodokter.com. Ngerinya, jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan.
Efek main ponsel sambil tiduran juga bisa menyebabkan Transient Smartphone Blindness, demikian kesimpulan hasil studi yang dipublikasikan pada New England Journal of Medicine.
Transient Smartphone Blindness merupakan sindrom yang berpotensi memicu mata nggak bisa melihat dalam beberapa waktu. Terjadinya penyesuaian cahaya dari mata sebelah kiri ke mata sebelah kanan, pada akhirnya menimbulkan risiko mata minus sebelah.
Apabila kebiasaan ini nggak dihentikan, maka risikonya meningkat bisa menjadi kebutaan permanen. Gejalanya dapat dilihat dari bagian mata yang berwarna putih dan berubah menjadi kemerahan.
Kualitas tidur terganggu
Paparan cahaya biru dari layar ponsel juga bisa memengaruhi produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur.
Akibatnya, tidur jadi terganggu dan menyebabkan masalah gangguan tidur seperti insomnia atau kesulitan tidur. Selain itu, aktivitas ini dapat meningkatkan kecemasan dan stres, sehingga menganggu tidur berkualitas yang dianjurkan medis untuk menjaga kesehatan.
Otak menjadi lelah
Otak bisa menderita kelelahan akibat durasi waktu tidur yang tertunda dan terpotong-potong. Kekurangan tidur membuat proses pemulihan badan nggak maksimal, sehingga berakibat pada otak nggak bisa bekerja secara optimal.
Berisiko terkena kanker dan tumor otak
Menurut hasil riset International Agency of Research on Cancer-WHO yang dipublikasikan di Journal of Clinical Oncology pada tahun 2009, bermain ponsel sambil tiduran meningkatkan risiko terkena kanker dan tumor otak.
Minimnya pencahayaan saat memelototi ponsel berakibat pada meningkatkan risiko terkena kanker mata dan tumor otak. Sinar radiasi yang dipancarkan ponsel memengaruhi terbentuknya neoplasma dari regenerasi sel yang tidak wajar.
Bagaimana menghindari efek sampingnya?
- Gunakan posisi yang benar saat tiduran. Berikan sandaran yang pas untuk leher dan punggung.
- Batasi durasi penggunaan ponsel saat tiduran dan jadwalkan waktu istirahat.
- Gunakan setting mode malam untuk menghindari paparan cahaya biru.
- Jaga jarak aman antara mata dan layar ponsel. Beri istirahat mata secara teratur dengan memandang ke area yang jauh.
- Tetap aktif secara fisik dengan menjaga rutinitas olahraga dan menghindari gaya hidup yang terlalu banyak duduk.
- Tetap sadar akan penggunaan ponsel dan berusaha membatasi waktu menatap layar sebanyak mungkin.
Memang sulit menghindari main ponsel sambil tiduran, terutama dalam era digital yang terus berkembang pesat seperti sekarang. Mungkin ini yang disebut dengan istilah 'nikmat membawa sengsara'.
Namun dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, kita dapat melindungi kesehatan tubuh. Bahkan mengurangi risiko efek samping yang sangat berbahaya dari kebiasaan yang lazimnya dianggap remeh.
Jadi Moms, selalu ingatkan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan kesehatan. Selamat mencoba.
Sumber:
https://www.leesa.com/article/5-reasons-to-ban-electronics-from-the-bedroom
https://www.alodokter.com/bahaya-sering-main-ponsel-sebelum-tidur-yang-perlu-diwaspadai https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/bahaya-tidur-dekat-hp
0 Komentar :
Belum ada komentar.