Kesehatan Anak

Jangan Frustrasi Kalau Anak Malas Belajar, Atasi dengan Cara Ini!

Jangan Frustrasi Kalau Anak Malas Belajar, Atasi dengan Cara Ini!
FOTO: iStock

Moms, pusing tujuh keliling menghadapi buah hati yang malas belajar? Moms, nggak sendirian lho. Ini masalah yang lazim dihadapi para orang tua.

Menghadapi anak malas belajar memang bikin orang tua bingung dan kadang putus asa. Tapi anak malas belajar bukan berarti tidak bisa berubah. Cara kekerasan fisik atau verbal bukan pula jalan keluar untuk memaksa mereka sekonyong-konyong berubah jadi rajin belajar. 

Ada banyak cara yang bisa orang tua lakukan agar anak kembali semangat dan aktif belajar tanpa kekerasan.

Patut dicamkan, kekerasan dalam bentuk verbal, perilaku atau pun bentuk negatif yang lain, bisa berdampak buruk bagi sang buah hati.

Oleh karena itu, mari kita gunakan cara yang atraktif dan menyenangkan untuk membujuk si kecil agar rajin belajar.

Sebelum mengerti bagaimana cara mengatasinya, kita mesti pahami dulu apa penyebab anak jadi malas belajar.

Kita ulas di sini satu persatu, ya Moms.

Berbagai Penyebab  Malas Belajar pada Anak 

·         Gangguan Belajar

Dilansir dari Child Mind Institute, anak mengalami gangguan belajar akibat kondisi tertentu dalam dirinya, seperti:

1.    ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder, istilah medis untuk gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif) 

2.    Disgrafia (kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya kesulitan mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan) 

3.    Disleksia (gangguan proses belajar yang berpengaruh pada kemampuan membaca, menulis, dan berbicara) 

4.    Gangguan Kecemasan, dan

5.    Ketidakmampuan Belajar.

Kondisi tersebut bisa membuat anak lebih sulit untuk mencerna pelajaran. Akibatnya, anak mungkin akan terasa malas untuk belajar.

·         Cara Mengajar yang Buruk

Terkadang kita hanya menggunakan cara termudah untuk mengajari anak belajar. Padahal materi belajar umumnya bisa dipelajari dengan banyak cara, yang bisa disesuaikan untuk membantu setiap anak belajar dengan baik.

Cara mengajar yang buruk ini bisa menjadi faktor sebagian anak sulit memahami pelajaran, sehingga jadi malas belajar.

·         Cara Belajar yang bembosankan dan tidak menarik

Cara mengajar yang selalu sama atau monoton, juga bisa membuat si kecil bosan dan tidak tertarik untuk belajar.

Saat belajar dengan cara yang sama terus-menerus, membuat anak cepat jenuh dan malas.

Karenanya, penting untuk bisa membuat anak merasa tertarik dan penasaran, sehingga dia terdorong untuk terus belajar.

·         Lingkungan belajar tidak mendukung

Saat anak merasa tidak diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya, dia akan cenderung kehilangan fokus dan tidak mau belajar.

Anak yang tidak fokus saat belajar, akan mencari hal lain yang menurutnya lebih menarik,

Cara Mengatasi Anak Malas Belajar dengan Metode yang Mudah

1.      Susun jadwal belajar

Sekilas terlihat remeh, padahal menyusun jadwal ini menjadi stimulus penting bagi anak untuk belajar skala prioritas, dan sadar akan kewajibannya. Misal, jadwalkan waktu belajar, waktu main, waktu nonton film, waktu main games dan lainnya.

Menyusun jadwal akan memancing anak untuk membuat learning plan. Sehingga si kecil pun sadar bahwa  belajar masuk ke dalam daftar kewajiban. Jadi tidak bisa diabaikan, minimal bisa membuat dia ingat kalau ada tanggung jawab yang harus diselesaikan.

2.      Komunikasi sesuai personality

Setiap anak itu unik dan istimewa. Ada anak tipe extrovert, yang mudah menyatakan pendapatnya. Mereka selalu mengatakan apa yang dimaui, apa yang  tidak disukai, serta hal-hal lain menyangkut pada diri mereka.

Berbeda dengan anak introvert, butuh pendekatan intens untuk berkomunikasi dengan mereka. Demikian juga dengan tipe lain, semua memiliki cara pendekatan yang berbeda-beda.

Sesuaikan dengan jenis personality-nya dulu untuk mengetahui kendalanya, setelah itu temukan solusinya.

3.      Buat aturan yang telah disepakati

Sistem perintah dan larangan sangat wajar dibuat, karena anak butuh arahan orang tua. Jika terlalu lunak, menuruti semua kemauan anak, ini juga berdampak buruk pada perkembangan psikologisnya.

Sebaliknya jika terlalu keras, anak akan merasa terkekang dan tidak bisa membuat keputusan sendiri. Oleh karena itu, berikan semacam list do and don’t, daftar yang boleh dilakukan dan yang dilarang dalam proses belajarnya.

Misalnya, saat belajar boleh mendengarkan musik, tapi tidak boleh sambil menyimak streaming gamer kesukaanya.

4.      Terapkan parenting belajar sesuai zaman

Pada tahun 90-an, lazimnya anak-anak dilarang menonton TV saat jam belajar, berteleponan dengan teman atau hal-hal lainnya di zaman ini.

Berbeda dengan era digital kini, justru anak-anak boleh menonton TV untuk belajar. Dengan catatan bahwa acaranya adalah materi pelajaran melalui platform digital. Bahkan, harus saling telepon untuk diskusi online dengan teman sekelas ketika ada tugas kelompok.

5.      Prime Time puncak tertinggi fokus anak

Pahami ritme jam biologis si kecil. Ada anak yang fokus belajarnya singkat tapi hasilnya di atas rata-rata, sehingga ketika harus berlama-lama malah jadi kacau. Tipe lain malah seperti mesin diesel, naiknya pelan dan lama, namun saat sudah optimal mampu melahap semua pelajaran.

Selain itu, beberapa suka belajar tengah malam, ada yang suka sore hari dan waktu lainnya. Sesuaikan dengan kondisi saat anak nyaman, bisa fokus, dan orang tua tidak memaksakan kehendak kapan harus belajar sesuai jam orang tua.

6.      Sediakan waktu istirahat

Berikan jam jeda ketika anak belajar. Misal setiap selesai satu jenis pelajaran, boleh istirahat. Atau setiap beberapa menit, anak boleh rebahan dan lainnya. Ini efektif untuk menjaga mood anak tetap baik dan tidak stres dengan tekanan yang ada,

7.      Sesekali terapkan sistem reward

Sebagai contoh, saat anak berhasil memecahkan soal yang sulit, orang tua boleh memberikan reward, entah itu perpanjangan waktu untuk main game atau lainnya.

8.      Terapkan hukuman yang mendidik

Ada reward maka ada punishment. Hal ini bisa diterapkan untuk melatih kedisiplinan anak. Hanya saja harus punishment yang edukatif. Bukan asal hukum, tetapi harus ada nilai yang bisa anak dapatkan.

Misalnya, jika anak tidak mematuhi jadwal belajar, anak harus merelakan uang jajannya diberikan pada kaum dhuafa di jalan.

9.      Pakai media belajar

Ada anak yang mudah menangkap pelajaran dengan media audio, ada juga yang secara teks, bahkan ada pula yang perlu audio dan visual.

Oleh karena itu, bekali jenis media belajar yang sesuai kebutuhan anak.

Jikasi kecil merasa baik-baik saja dengan semua tipe belajar, tinggal bantu untuk mengenali jenis media yang paling memungkinkan di rumah.

Selamat mencoba, ya Moms!

 

Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/mulai-kerepotan-ini-6-cara-hadapi-anak-malas-belajar

https://www.alodokter.com/7-tips-ampuh-menghadapi-anak-malas-belajar

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.