Kesehatan Ibu

Jangan Biarkan Tantrum Jadi Bom Beruntun!

Jangan Biarkan Tantrum Jadi Bom Beruntun!
FOTO: iStock

Anak-anak seringkali tantrum di depan orang yang pastinya membuat kita panik dan malu. Apakah sebenarnya tantrum itu? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Tantrum adalah ledakan emosi atau perilaku mengganggu lingkungan sekitar yang terjadi pada anak-anak. Biasanya saat tantrum, mereka menangis, merengek, berguling-guling, melempar barang atau memukul-mukul sesuatu.

Perilaku tantrum akan lebih parah ketika si kecil sulit mengungkapkan perasaanya atau hal-hal yang mereka inginkan.

Mungkin kita akan sulit menghadapi situasi ini ketika anak berusia satu tahun hingga empat tahun. Menghadapi anak tantrum memang sebuah tantangan tersendiri bagi semua orang tua muda.

Gejala Tantrum

Berbeda dengan rasa sedih dan kecewa seperti biasanya. Anak yang mengalami tantrum akan menggunakan seluruh energinya untuk meluapkan emosi.

Emosi yang tak terkontrol ini biasanya ditunjukkan dengan melakukan beberapa hal berikut:

·         Merengek

·         Menangis

·         Berteriak

·         Menendang dan memukul

·         Menahan napas

·         Mendorong sesuatu

·         Menggigit sesuatu

·         Menjadi lemas

·         Melempar barang

·         Meronta-ronta

·         Menjatuhkan tubuh ke lantai

·         Menginjak-injak

·         Tubuh terpaku tidak mau bergerak

·         Berlari-lari

Penyebab tantrum

Sebenarnya tantrum adalah gejala normal yang biasa dialami anak kecil di bawah usia 4 tahun. Namun, ada beberapa anak yang sering tantrum dan ada juga anak yang tidak sering mengalami tantrum.

Tantrum adalah cara anak-anak menunjukkan bahwa mereka kecewa atau frustrasi. Pada anak di bawah usia 4 tahun, kemampuan berbahasa mereka belum banyak berkembang dan kosa kata yang diketahui pun terbatas.

Secara umum, tantrum bisa terjadi jika anak merasakan hal sebagai berikut:

·         Lelah

·         Lapar

·         Merasa tidak nyaman

·         Keinginan tidak terpenuhi

·         Tidak ada teman untuk bermain atau melakukan sesuatu

Tantrum juga sebagai bentuk keinginan anak untuk melakukan atau mengendalikan sesuatu sendiri, tetapi mereka tidak bisa melakukannya. Lalu ketika sadar tidak bisa melakukan hal yang diinginkan, mereka jadi tantrum.

Tipe tantrum

Secara umum, ada dua tipe tantrum pada anak-anak, yaitu tipe mengamuk dan manipulatif. Apa perbedaannya? Berikut ini penjelasannya.

Tantrum mengamuk atau downstairs

Pada tipe ini, biasanya si kecil tidak menyadari bahwa tindakannya akan menarik perhatian banyak orang. Dia tantrum sebagai cara mengekspresikan kekesalan.

Misalnya, ketika kita sedang berjalan-jalan bersama anak, lalu dia minta untuk dibelikan mainan tertentu. Namun karena alasan tertentu,  keinginannya tidak dipenuhi.

Ketika si kecil tahu keinginannya tidak dikabulkan, dia akan mengamuk atau memukul benda di sekitarnya.

Saat kesal, dia tidak akan sadar jika orang lain sedang memperhatikannya karena fokus meluapkan amarahnya. Emosi tersebut nantinya akan reda sendiri.

Tantrum manipulatif

Sebenarnya, gejala anak dengan tantrum manipulatif mirip dengan tipe tantrum mengamuk. Perbedaannya terletak pada tujuan anak saat tantrum.

Biasanya anak dengan tipe manipulatif ini menggunakan amukan atau kekesalannya, agar orang tua atau orang di sekitarnya memenuhi keinginannya. Anak juga akan menyadari bahwa rengekannya menarik perhatian banyak orang.

Sebagai contoh, saat kita mengajak anak jalan-jalan. Dari pagi hingga siang hari, anak dalam kondisi baik-baik saja dan moodnya sedang bagus.

Sore harinya, dia minta dibelikan sesuatu tapi tidak kita penuhi keinginannya. Kemudian anak mulai merengek, marah-marah dan memukul lantai.

Dia menyadari bahwa orang di sekitar akan memperhatikannya, anak sengaja melakukannya agar dibelikan mainan kesukaannya tersebut.

Setelah dibelikan mainan, seketika mood anak berubah dan kembali tersenyum.

Cara Mengatasi Anak Tantrum

Berikut beberapa alternatif yang bisa kita lakukan saat anak tantrum.

Bawa sang buah hati ke tempat yang tenang

Ketika anak tidak bisa diam, cobalah bawa ke tempat yang lebih tenang. Kalau sedang berada di rumah, bisa gunakan kamar tidurnya atau kamar tidur kita. Apabila sedang di tempat umum, sebisa mungkin carilah sudut yang cukup sepi.

Berikan si kecil waktu untuk berada di ruangan itu sekitar satu atau hingga lima menit. Tujuannya adalah meredakan emosinya.

Diamkan anak sejenak

Cara lain untuk mengatasi anak yang tantrum adalah dengan mendiamkannya sejenak, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Metode ini cukup efektif dilakukan jika anak tantrum sedang mencari perhatian orang tua atau orang-orang di sekitarnya.

Jika dia sudah tenang, barulah kita dapat menegur anak bahwa perilakunya tidak dapat diterima.

Lalu bagaimana jika saat tantrum, anak merengek sambil memukul-mukul atau melempar barang? Cukup kita singkirkan barang-barang berbahaya di sekitarnya, kemudian tunggulah sampai kemarahannya reda.

Alihkan perhatian si kecil

Salah satu cara efektif untuk mengatasi tantrum anak adalah dengan mengalihkan perhatian dia. Saat tantrum, coba ajak mereka untuk melakukan aktivitas lain. Misalnya menggambar, baca buku cerita atau bermain mainan.

Alternatif lainnya, coba alihkan perhatiannya pada sesuatu yang lebih menarik di sekitar. Seperti melihat mobil yang melintas, melihat perilaku kucing yang menggemaskan, melihat bunga dan kupu-kupu atau burung, dan lain-lain.

Validasi perasaan anak

Ketika si kecil merengek, kita bisa mengakui atau memvalidasi perasaan keluhannya. Memvalidasi tidak sama dengan membenarkan apa yang dia inginkan lho, Moms.

Gestur ini dilakukan agar dia tahu bahwa kita memahami maksud dan keinginannya. Setelah itu, kita kasih pengertian kenapa keinginannya tidak bisa dikabulkan.

Sebagai contoh kalimatnya seperti ini;

“Mama tahu kaka ingin beli mainan itu, tapi sekarang waktunya makan.”

“Mama ngerti banget ade kesal tidak mau pulang karena masih ingin main, tapi sekarang kan udah sore. Saatnya pulang dan mandi. Sebentar lagi kita makan malam bersama ayah lho. Pulang yuk!”

Buat anak merasa nyaman

Dalam beberapa situasi, kita sebagai orang tua juga harus menenangkan dan membuatnya merasa nyaman agar kekesalannya mereda.

Berikan pelukan hangat dan mengajaknya bicara dengan tenang. Hal ini akan membantu si kecil jadi lebih tenang secara perlahan.

Cara  mencegah tantrum

·         Puji si kecil ketika perilakunya baik

·         Konsisten memberi tahu perilaku yang membahayakan

·         Buat anak merasa dicintai

·         Membangun rutinitas

·         Beri contoh

·         Pastikan anak tidur tepat waktu

 

Sumber:

https://pedsdoctalk.com/handling-public-tantrums/#:~:text=Manage%20the%20tantrum%20as%20you,let%20them%20have%20their%20moment

https://www.positiveparentingsolutions.com/parenting/public-tantrums

https://www.alodokter.com/begini-cara-mengatasi-tantrum-pada-anak

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-jenis-tantrum-pada-anak-dan-solusi-mengatasinya

0 Komentar :

Belum ada komentar.