Inspirasi

Jaga Kesehatan Keluarga, Bijaklah Memilih Botol dan Galon Plastik Air Minum

Jaga Kesehatan Keluarga, Bijaklah Memilih Botol dan Galon Plastik Air Minum
FOTO: Freepik

Sebagian besar jenis botol plastik sebenarnya aman digunakan, setidaknya jika panduan penggunaannya diikuti secara benar.

Namun, ternyata tak semua plastik aman, khususnya jika digunakan sebagai wadah makanan dan minuman. Sudah lama diketahui,  bahan kimia beracun menjadi campuran dalam kemasan botol air mineral dengan kode plastik #7 (angka ini terletak di bawah botol).

Bahaya kemasan plastik berkode angka #7 ini sudah lama digemakan oleh para penggiat lingkungan atau aktivis go green. Mereka kerap melakukan kampanye dan aksi  untuk tidak memakai jenis plastik berbahaya ini sebagai kemasan makanan dan minuman.

Publikasi onegreenbottle.com menyebutkan, bahwa makanan dan minuman yang disimpan dalam wadah plastik, termasuk botol air minum dari plastik keras (jenis polikarbonat) yang sering dibawa pendaki gunung, kemungkinan besar mengandung senyawa kimia Bisphenol A (BPA). Ini adalah bahan kimia sintetis yang menjadi endokrin disruptor, yang bisa mengganggu sistem hormonal dalam tubuh manusia.

Karena kepeduliannya akan bahaya BPA pada kemasan makanan dan minuman sejak 15 tahun yang lalu, seorang ahli kimia industri bernama Heather Nicholson dari Sussex, Inggris, kemudian mendirikan perusahaan bernama One Green Bottle. Ia prihatin karena melihat semakin besarnya produksi kemasan botol plastik yang dipajang di setiap rak supermarket yang berisi air mineral, minuman manis, soda dan jus buah.

Sebagai alternatifnya, One Green Bottle lalu menyediakan berbagai macam botol yang dapat digunakan kembali atau reusable, terbuat dari bahan stainless steel berkualitas. Produk mereka diklaim 100 persen aman digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang lama.  

Perusahaan yang memenangkan banyak penghargaan ini melangkah lebih jauh dari yang lain untuk mengembangkan jaringan distributor berkelanjutan, dengan mengirimkan produk tanpa kemasan plastik yang diproduksi secara bijak dan bertanggung jawab.

Kemasan botol air stainless steel produksi One Green Bottle telah memenangkan penghargaan,  bersertifikat aman 100 persen dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Waspadai botol plastik yang bisa digunakan kembali

Moms, ingatkan keluarga dan lingkungan terdekat ya, jangan isi ulang botol dan galon plastik air mineral yang airnya sudah habis diminum! Artinya, botol plastik air mineral ini hanya boleh digunakan sekali setelah kita beli dan habiskan airnya. Karena, tindakan ini berpotensi melarutkan bahan kimia beracun dari kemasan botol ke dalam air mineral yang diwadahinya.

Penggunaan kembali kemasan botol plastik secara terus-menerus akan merusak botol tersebut, sebab menimbulkan aus dan sobek saat dicuci. Meskipun kerusakannya sulit dilihat mata telanjang. Penggunaan ulang botol plastik bisa meningkatkan potensi kebocoran senyawa kimia, dari retakan-retakan kecil yang berkembang di dalam kemasan, seiring berjalannya waktu.

Pusat Penelitian dan Kebijakan Lingkungan California, telah meninjau 130 studi tentang senyawa BPA dan potensi bahayanya pada kemasan makan dan minuman. Senyawa BPA kerap dikaitkan dengan kanker payudara dan rahim, peningkatan risiko keguguran, hingga penurunan kadar testosteron.

BPA juga dapat menimbulkan masalah dalam sistem tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu, hal ini harus jadi perhatian keras untuk para orang tua agar lebih hati-hati. Pasalnya,  sejumlah botol bayi dan gelas sippy batita terbuat dari plastik yang mengandung BPA.

Sebagian besar para ahli setuju, bahwa jumlah BPA yang berpotensi bocor ke dalam kemasan makanan dan minuman melalui penanganan normal mungkin tak terlalu besar. Tapi yang justru dikhawatirkan adalah efek kumulatif tertelannya dosis-dosis kecil akibat rembesan bahan kimia berbahaya BPA, yang akan tumbuh membesar dari waktu ke waktu.

Mengapa botol plastik air  hanya boleh dipakai sekali?

Para pakar kesehatan juga menyarankan untuk tidak menggunakan berulang kemasan botol plastik air mineral dari jenis plastik polietilena tereftalat (PET atau PETE). Ini adalah kemasan botol air mineral yang paling umum digunakan di seluruh dunia karena ringan dan mudah dibawa. Kemasan botol ini aman digunakan kalau hanya sekali, tetapi tidak dianjurkan untuk dipakai berulang kali.

Botol ini tergolong aman dan biasa digunakan sebagai botol minuman sekali pakai, minuman soda, atau botol minyak goreng. Ciri botol ini ditandai dari bentuknya yang tipis, bening dan tentu saja tidak boleh diisi ulang.

Jutaan botol plastik berakhir di tempat sampah

Menurut data, sejuta botol plastik dibeli di seluruh dunia dalam setiap menit, artinya 20.000 botol per detik pada tahun 2016. Total 480 miliar botol terjual. Untungnya kemasan ini gampang didaur ulang dan hampir setiap pusat daur ulang di kota bersedia menerimanya kembali.

Penggunaanya pun masih dapat dipertanggungjawabkan secara lingkungan. Lembaga lingkungan hidup jnternasional menemukan bahwa pada tahun 2019, produksi dan pembakaran plastik akan menghasilkan lebih dari 850 ton metrik gas rumah kaca, emisi beracun, dan polutan yang menyebabkan pemanasan global.

Meskipun botol plastik air mineral bisa didaur ulang, namun dari setengah botol yang dibeli pada tahun 2016 itu tercatat hanya 7 persen yang dikonversi jadi botol baru. Sedangkan sisanya dibuang dan menjadi sampah setiap hari.

Pembakaran botol plastik melepaskan bahan kimia beracun

Yang lebih parah adalah, tak peduli botol recycle (daur ulang) atau bukan, ada  plastik dengan kode angka #3 yang mengandung polivinil klorida/PVC. Kandungan ini dapat menyebarkan bahan kimia pengganggu hormon ke dalam cairan yang disimpan di dalamnya, dan juga melepaskan karsinogen sintetis ke lingkungan saat dibakar.

Sementara, plastik dengan kode #6 (polistirena/PS) telah terbukti melepaskan stiren, yang merupakan karsinogen manusia yang mungkin, menyebar ke makanan dan minuman juga.

Botol recycle yang aman

Pilihan kemasan plastik yang dinilai relatif cukup aman, meski tetap harus diwaspadai kandungan kimianya, adalah kemasan yang terbuat dari HPPE (plastik berkode angka #2), polietilena densitas rendah (LDPE, atau plastik berkode angka #4), atau polipropilena  (PP, atau plastik berkode angka #5).

Namun demikian, botol air berbahan almunium dan stainless steel tetap saja dinilai paling unggul keamanannya dibanding botol plastik dan kemasan plastik untuk makanan. Kemasan botol stainless steel lebih aman digunakan berulang kali bahkan bisa didaur ulang. Kita dapat membeli produk ini di market place atau supermarket organik.

Jadi tidak ada salahnya untuk lebih hati-hati dalam menggunakan kemasan plastik, ya Moms. Demi kesehatan keluarga tercinta dan lingkungan sekitar, mulai deh perhatikan dan pilih-pilih secara cermat kemasan yang kita gunakan untuk makan dan minum.

Di negeri kita, kesadaran tentang bahaya kemasan botol dan wadah plastik untuk makanan dan minuman sudah mulai meningkat. Kalau sudah paham, berarti kita bisa ikut berperan memperluas kesadaran untuk menggunakan kemasan plastik secara bijak.

Kalau bukan kita siapa lagi? Yuk, bisa yuk!

 

Sumber:

https://www.onegreenbottle.com/this-is-why-you-should-never-reuse-single-use-bottles/#:~:text=Health%20advocates%20advise%20against%20reusing,but%20reuse%20should%20be%20avoided

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.