Lifestyle

Gaya Hidup Minimalis Ternyata Bikin Happy

Gaya Hidup Minimalis Ternyata Bikin Happy
FOTO: Freepik

Gaya hidup minimalis saat ini tengah ramai dikampanyekan oleh para influencer di berbagai sosial media. Ini bisa menjadi salah satu cara alternatif dalam misi menyelamatkan bumi. Seperti ikut bantu mengatasi cuaca panas yang saat ini sedang kita rasakan.

Belakangan ini, perubahan cuaca esktrem memang kian terasa akibat dampak berbagai kerusakan lingkungan.

Lalu, bagaimana kita bisa ikut berperan mengatasinya? Hm, sebenarnya kita  bisa memulai gerakan kecil dari rumah dengan menerapkan gaya hidup minimalis. Misalnya, mengurangi konsumsi barang sehari-hari, bahan bakar, hingga pengeluaran uang.

Dikutip dari Forbes, ada sebuah penelitian di Journal of Applied Positive Psychology yang  mengeksplorasi dampak gerakan minimalis terhadap kebahagiaan, kepuasan hidup, dan hubungan interpersonal.

Ternyata, hasil yang didapatkan dari menjalani kehidupan minimalis terbukti telah membuat banyak orang  merasakan hidup jadi  lebih bermakna dan memuaskan.

Berikut beberapa manfaat yang didapatkan dari menerapkan gaya hidup minimalis.

Efisien terhadap penggunaan suatu barang

Moms bisa memilah barang-barang yang sekiranya dibutuhkan dan diinginkan. Seperti halnya pakaian, alat-alat masak, kebutuhan rumah tangga lainnya, hingga perlengkapan si kecil. Nantinya, kita terbiasa memiliki pola pikir apabila ada suatu barang yang dibawa masuk ke rumah, maka harus ada yang dikeluarkan juga.

Pakaian dan barang-barang yang ada di rumah mungkin bisa kita cek secara berkala apakah sudah kedaluwarsa, tidak layak pakai, rusak, bahkan masih layak pakai tapi tidak diperlukan lagi.

Mengurangi limbah

Tanpa sadar kita sudah mengurangi limbah dengan melakukan hidup minimalis. Untuk kegiatan memasak, Moms bisa mengurangi sampah organik dari pemakaian bahan makanan, penggunaan barang-barang elektronik, serta barang jadi lainnya.

Dengan hidup minimalis, kita masih mengikuti perkembangan zaman tapi tetap disesuaikan dengan kebutuhan.

Melestarikan prinsip 3R (recycle, reduce, dan reuse)

Pastinya sudah nggak asing dengan gerakan 3R sedari dini. Untuk reduce kita bisa mengurangi produksi sampah baru. Misalnya, menggunakan kantong belanja sebagai ganti dari plastik.

Reuse yakni menggunakan kembali barang-barang yang masih layak dipakai tapi nggak dibutuhkan. Misalnya, bekas kaleng biskuit, galon air, atau bekas botol minuman yang bisa dijadikan salah satu kerajinan tangan atau pajangan di rumah.

Recycle yakni mendaur ulang  dengan meleburkan, mencacah, melelehkan, atau mengolah kembali menjadi suatu barang yang baru. Misalnya, mengolah sampah organik dari bahan makanan atau makanan sisa menjadi bahan pupuk tanaman.

Berkontribusi dalam pelestarian energi

Jika kita menerapkan hidup minimalis, maka Moms dan keluarga juga ikut berkontribusi dalam menghemat energi di bumi kita. Contohnya, saat bepergian Moms bisa lebih memilih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.

Kemudian, pilihlah bahan-bahan yang mudah diperbaharui. Intinya, mengurangi kegiatan yang menyebabkan polusi serta radiasi. 

Dari semua hal di atas, nilai positif dari penerapan hidup minimalis adalah kita bisa lebih berfokus padahal hal-hal yang dibutuhkan/berguna, kesehatan mental terjaga, dan ada rasa bersyukur atas apa yang dimiliki.

Semangat mencoba ya, Moms!

 

Source :

https://www.fimela.com/lifestyle/read/5574091/terapkan-gaya-hidup-minimalis-dan-temui-manfaatnya-untuk-lingkungan?page=7

https://www.forbes.com/sites/traversmark/2024/04/24/a-psychologist-shares-5-benefits-of-making-the-minimalist-switch/?sh=c73d8b558abc

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.