Moms, punya anak yang menderita alergi kadang hilang dan kadang timbul, serta bingung bagaimana mengatasinya? Ternyata, alergi yang dialami si anak bisa jadi karena genetik orang tua. Orang tua berperan besar dalam menurunkan alergi kepada anaknya, kata ahli kesehatan.
“Bagaimana menentukan seseorang itu memiliki risiko alergi yang lebih besar dari orang lain, yakni faktor genetik yang terkait dengan risiko alergi, nah itu bisa kita lihat dari kedua orang tuanya,” kata Prof. DR Dr Anang Endaryanto, SpA (K), MARS, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, seperti dikutip Antara.
Selain dari orang tua, riwayat alergi bisa diturunkan oleh kakek dan nenek. Adapun Prof. Anang juga menyebutkan bila orang tua tidak memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan potensinya masih ada sebesar 5-15 persen.
Kalau salah satu orang tua memiliki alergi, ada risiko sebesar 40 persen anak akan memiliki alergi. Apalagi kalau kedua orang tuanya memiliki alergi, maka setidaknya ada 50-60 persen potensi akan diturunkan ke anak. Maka dari itu, penting nih Moms untuk tahu apa saja yang membuat anak alergi mungkin dari debu, obat, atau makanan.
“Orang tua harus tahu bahwa anak terkena alergi atau tidak, untuk mengantisipasi adanya kesalahan medis misalnya. Dengan memperhatikan keseharian anak atau bisa juga tes alergi di fasilitas kesehatan,” kata Prof. Anang.
Bagusnya ada berita baik terkait alergi karena faktor genetik ini. Shumin Wang dari Jiangnan University, Wuxi, Jiangsu, bersama tim peneliti China lainnya mempublikasikan hasil penelitian mereka yang diberi judul Effects of Early Diet on the Prevalence of Allaergic Disease in Children : A Systematic Review and Meta-Analysis Tahun 2024 (Sciencedirect.com).
Tim Shumin Wang menyebutkan, bahwa penggunaan probiotik dan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia bayi 6 bulan bisa mengurangi risiko alergi sebesar 35 persen. Termasuk dari risiko akibat jenis makanan yang biasanya jadi penyebab alergi seperti telur, susu, dan ikan.
Dikutip dari cuitan dr. Mesty Ariotedjo, pada platform sosial media X , anak yang berisiko karena keluarga punya riwayat alergi sebaiknya tidak perlu panik dan menghindari makanan-makanan tertentu. Selain itu, ia juga menerangkan sebuah penelitian klinis dalam pencegahan pada anak berisiko alergi kulit, bisa menggunakan rutin lotion bayi selama satu tahun. Ini mengurangi potensi alergi sebesar 40 persen lho, Moms.
Jika memang anak memiliki alergi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua. Misalnya, identifikasi alergi, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, dan konsultasikan ke tenaga kesehatan profesional saat gejala alergi muncul.
Dr. Zahrah Hikmah, seorang healthfluencer pada postingan akun Instagram @dokter.anak.alergi menerangkan bahwa alergi dapat memengaruhi tahap perkembangan otak anak. Karena itu, kalau anak mengalami alergi dengan makanan tertentu, maka segera ganti dengan sumber makanan lainnya guna menyeimbangkan nutrisi dan gizinya.
Ia juga menambahkan, pemberian ASI eksklusif bisa jadi upaya pencegahan potensi alergi si kecil, termasuk membantu pembentukan sistem imun.
Jadi, mari lakukan deteksi dini gejala alergi anak, ya Moms.
Aktivitasnya bisa dimulai dari gerakan mencatat, amati, dan jangan lupa selalu konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan memberikan rekomendasi apabila diperlukan tes alergi lebih lanjut, dan juga penanganannya.
Source :
https://www.instagram.com/p/CoKdEcJP4WK/?igsh=MXUzZDZidWs1Y2t2Yg==
https://x.com/mestyariotedjo/status/1792727798253293730?s=46&t=Fp6-1NllUJQ1cmb2OAZwIA
0 Komentar :
Belum ada komentar.