Moms, sering lihat si kecil isap jempolnya sendiri? Biasanya, bagi bayi dan anak-anak di bawah lima tahun (balita), kebiasaan mengisap jari jempol adalah sebagai pengganti mengisap empeng dan puting susu ibu. Kebiasaan ini diketahui sudah berlangsung sejak kehamilan 36 minggu.
Pada bayi baru lahir, mengisap jempol adalah hal yang wajar. Mengisap merupakan cara bayi untuk mendapat makanan dengan menyusu pada puting ibunya, sehingga saat sedang tidak menyusu bayi biasa mengisap jempolnya karena refleks.
Selain itu, aktivitas ini juga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi bayi karena menjadi lebih tenang dan tidak rewel. Kebiasaan mengisap jempol ini nyatanya bisa jadi hal yang membuat bayi tidur lebih nyenyak.
Namun, beberapa masalah kesehatan diketahui dapat timbul, terutama bila isap jempol dilakukan terlalu sering atau dalam jangka panjang.
Berikut adalah efek kesehatan yang bisa timbul jika bayi suka isap jempol terus menerus:
Kulit jempol bisa terluka
Kebiasaan mengisap jempol terlalu keras atau sering, bisa membuat area kulit di bagian jari tersebut luka, pecah-pecah, atau rusak hingga terinfeksi dan terasa nyeri. Kalau bayi sering rewel, bisa juga karena ini penyebabnya.
Timbul masalah gigi dan mulut pada bayi dan anak-anak
Jika bayi dan anak-anak sulit melepaskan kebiasaan mengisap jempol, Moms perlu secara perlahan-lahan menghentikan hal tersebut. Karena, bisa muncul efek samping yang bisa mengganggu kesehatan gigi dan mulut nih, Moms.
Menurut kajian literatur dari Sucking habit and malocclusion in children: a literature review Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (2021), dijelaskan bahwa mengisap ibu jari atau jempol pada bayi dan anak-anak merupakan salah satu faktor dari maloklusi, atau penyimpangan atas ketidakteraturan posisi gigi. Hal ini timbul setelah bayi atau anak-anak secara tidak langsung selama enam bulan memiliki kebiasaan mengisap jari atau empeng.
Adapun masalah yang biasanya timbul pada gigi dan mulut, gara-gara kebiasaan mengisap jempol pada bayi dan anak-anak, meliputi:
- Overbite, yaitu kondisi ketika rahang atau gigi depan atas terdorong atau maju daripada yang seharusnya. Kondisi ini mengubah bentuk wajah anak.
- Mendorong atau memiringkan gigi depan bawah ke belakang.
- Open bite, yaitu kondisi ketika gigi depan atas dan bawah tidak bertemu ketika mulut tertutup, atau ada celah hingga lidah bisa menjulur di antaranya.
- Langit-langit mulut menjadi terdorong ke atas dan menyempit.
- Lidah tidak berada pada posisi normal di mulut.
- Menyebabkan masalah bicara, seperti cadel, karena gigi depan yang terdorong membuat anak sulit menutup mulutnya.
Infeksi telinga
Seperti penggunaan empeng, isap jempol juga meningkatkan risiko infeksi telinga pada bayi. Pasalnya, mengisap bisa meningkatkan produksi air liur.
Adapun air liur berlebih memungkinkan bakteri melakukan perjalanan ke tabung Eustachius ke telinga tengah, hingga menyebabkan infeksi telinga.
Lantas, bagaimana cara Moms bisa menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada bayi dan anak-anak? Ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan di bawah ini:
Ajak anak diskusi
Jika anak berusia 3 tahun atau lebih, Moms bisa mengajaknya untuk diskusi dan berbicara mengenai pengertian tersebut. Coba ajak anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol dan kompromikan dengan anak cara yang paling ia sukai untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Moms bisa juga mengingatkan dengan bahasa yang lembut, memeluk, atau memuji anak bila ia berhasil untuk tidak melanggar.
Alihkan dengan aktivitas fisik lainnya
Coba ajak anak bermain dengan aktivitas lainnya, ya Moms. Misalnya, ajak anak mengikuti olahraga kecil seperti sepak bola atau loncat-loncat biasa. Atau mungkin bermain boneka dan aktivitas permainan lainnya yang mudah.
Konsultasi dengan dokter
Jika anak sudah pada tahap sulit untuk diberitahu, mungkin Moms bisa berkolaborasi dengan dokter spesialis anak atau dokter gigi anak, untuk melakukan konsultasi cara penanganan yang terbaik. Nantinya, dokter gigi juga dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk membantu mengatasi masalah kecemasan atau stres pada balita atau anak.
Begitu ya, Moms. Semoga ulasan ini bisa bantu menghentikan kebiasaan si kecil mengisap jempol dan mengempeng. Semangat untuk Moms!
Sumber :
Jurnal Sucking habit and malocclusion in children: a literature review Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (2021)
https://hellosehat.com/parenting/bayi/perawatan-bayi/bayi-isap-jempol/
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kebiasaan-bayi-isap-jempol
https://sardjito.co.id/2019/06/04/efek-kebiasaan-buruk-mengisap-jari-pada-balita-dan-anak-anak/
0 Komentar :
Belum ada komentar.