Kesehatan Anak

Cegah Gigi Karies, Ini Lho Kiat Merawat Gigi Anak Sejak Dini

Cegah Gigi Karies, Ini Lho Kiat Merawat Gigi Anak Sejak Dini
FOTO: Freepik

Anak-anak rentan terkena sakit gigi lho Moms, karenanya kita perlu paham kiat merawat gigi anak untuk mencegah karies di gigi mereka.

Karies merupakan masalah gigi yang paling dekat kaitannya dengan anak, dan menjadi penyakit kronis pertama yang paling banyak diderita anak-anak. Gigi berlubang misalnya, bisa dipastikan dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi.

Faktor penyebab munculnya lubang gigi ini sebagian besar berasal dari kebiasaan anak yang suka makanan manis, tetapi enggan menyikat gigi. 

Sisa-sisa makanan inilah yang akhirnya menumpuk dan menjadi tempat bakteri berkembang biak.

Bakteri ini  menghasilkan asam yang dapat merusak permukaan luar gigi dan membentuk plak gigi. Plak yang tidak dibersihkan secara benar, akan mengubah gigi anak menjadi cokelat atau hitam. 

Pada kondisi  yang lebih serius, karies gigi yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan gigi tanggal, nyeri, dan kematian. Ngeri, ya Moms!

Sebagai orang tua,  kesehatan gigi dan mulut anak ini tentu penting untuk menjadi perhatian, untuk menghindari komplikasi saat usia mereka dewasa nantinya.  

Pentingnya perawatan gigi 

Merawat gigi sejak dini menjadi salah satu upaya yang baik untuk mencegah karies pada gigi anak. Hal ini bisa dimulai sejak bayi belum tumbuh gigi, atau saat masa teething atau tumgi (masa tumbuh gigi).

Meskipun gigi susu bersifat sementara dan digantikan oleh gigi permanen, namun kesehatan gigi susu akan menjadi penentu kesehatan gigi selanjutnya setelah tanggal. Jika gigi susu mengalami kerusakan, maka akan berpengaruh pada gigi permanen di kemudian hari. 

Kiat merawat gigi anak

Mulai sejak dini

Perawatan gigi bisa dimulai sejak bayi lho, Moms! Berikut beberapa cara untuk membersihkan gigi dan rongga mulut anak berdasarkan usianya, seperti dikutip dari rskariadi.co.id:

  1. Usia 0-6 bulan, bagian rongga mulut dan lidah dapat dibersihkan dengan menggunakan kassa yang dililitkan jari setiap selesai menyusui. Kain kassa yang dicelupkan pada air hangat kemudian diusap perlahan pada seluruh permukaan gusi dan lidah bayi. Jika dilakukan secara rutin, akan membantu untuk mencegah timbulnya plak putih pada gusi yang memicu infeksi jamur 
  2. Usia 6-12 bulan, Moms bisa mulai menggunakan sikat gigi berbulu lembut dengan kepala sikat yang kecil, untuk membersihkan gigi Si Kecil yang baru tumbuh dengan tambahan pasta gigi yang mengandung fluoride tipis. 
  3. Usia 1-3 tahun, pada usia ini anak-anak sudah dapat dibiasakan untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Pasta gigi berfluoride dapat digunakan selapis tipis atau sebesar butiran beras. 
  4. Usia 3-6 tahun, setelah diajarkan untuk menyikat gigi dua kali sehari, pasta gigi dapat ditambahkan sebesar ukuran kacang polong.
  5. Usia 6 tahun ke atas, anak-anak dapat menggunakan pasta gigi berfluoride dengan takaran normal, yakni sepanjang bulu sikat pada anak-anak.

Penggunaan sikat gigi berbulu halus dan kepala sikat yang kecil  mampu menjangkau sisa makanan di sela-sela gigi, dan  akan memberikan rasa nyaman anak saat menyikat gigi. Selain itu, pasta gigi berfluoride berfungsi untuk mencegah karies gigi dan memperkuat enamel.

Menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD), pasta gigi berfluoride sudah dapat digunakan pada anak di bawah usia 3 tahun. 

Ajarkan teknik menyikat gigi yang benar

Teknik menyikat gigi yang benar harus dicontohkan langsung oleh orang tua. Tujuannya supaya  anak  terbiasa rajin membersihkan mulut dan gigi, terutama setelah makan dan sebelum tidur. Momen ini akan menjadi lebih menyenangkan, jika orang tua dapat menjadikan aktivitas sikat gigi menjadi rutinitas yang dilakukan secara bersama-sama dengan anak. 

Agar anak rela menyikat gigi sejak dini, perlu dilakukan pendekatan yang baik, seperti memilih peralatan menyikat gigi dengan bentuk dan warna yang lucu.

Batasi konsumsi gula, kenalkan makanan sehat

Batasi konsumsi makanan manis,seperti cokelat, es krim, dan permen. Snack berisiko ini dapat diganti dengan makanan manis dari bahan yang lebih sehat dan bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayur. 

Kunjungi dokter gigi secara rutin

Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi dapat dimulai sejak anak usia 6-12 bulan. Setiap enam bulan sekali perlu dilakukan pemeriksaan gigi untuk mendeteksi karies sejak dini, dan mendapatkan saran profesional mengenai perawatan gigi. 

Melalui langkah-langkah pencegahan ini, risiko karies gigi pada anak dapat diminimalkan.

Selain itu, jangan lupa juga, ya Moms, untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi anak ke dokter gigi, untuk mendapatkan perawatan optimal. 

 

Sumber: 

  • https://www.rskariadi.co.id
  • https://bunda.co.id
  • https://news.unair.ac.id 
  • https://dinkes.deliserdangkab.go.id

0 Komentar :

Belum ada komentar.