Kesehatan Anak

Bayi Nggak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari, Mitos atau Fakta ?

Bayi Nggak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari, Mitos atau Fakta ?
FOTO: iStock

Moms, kehadiran bayi lahir memang selalu dinanti. Namun, kelahirannya juga diikuti  keribetan baru, entah itu dari budaya atau lingkungan keluarga.

Di lingkungan sebagian masyarakat Indonesia, ada tradisi turun temurun yang meyakini bahwa bayi yang baru lahir belum genap 40 hari nggak boleh keluar rumah. Masa sih?

Ini mitos atau fakta, ya Moms? Ada baiknya kita bedah dulu tradisi yang sudah terlanjur dipercaya masyarakat ini.

Nggak ada dasar ilmiah

Hingga hari ini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa bayi lahir belum genap 40 hari nggak boleh dibawa ke luar rumah.

Menurut Williamson Medical Center, nggak ada aturan baku mengenai umur bayi baru lahir yang dibolehkan untuk diajak keluar rumah. Selagi tidak ada larangan dari dokter pediatrik, bayi ke luar rumah dianggap aman saja.

Hal ini diperkuat dr. Boy Abidin SpOG yang mengatakan,  pantangan untuk mengajak keluar bayi baru lahir sebelum 40 hari sebenarnya hanyalah mitos. 

Meski begitu, nggak ada salahnya  dalam periode waktu tersebut, Moms dan bayi secara bersamaan melakukan istirahat pasca persalinan. Selain itu, bayi yang belum genap 40 hari juga masih dalam masa perinatal.

Masa perinatal sendiri merupakan kondisi di mana bayi kemungkinan besar masih mengalami perubahan. Misalnya, kondisi tubuhnya  belum stabil, sehingga bayi belum dapat beradaptasi penuh dengan lingkungan sekitarnya.

“Jadi, sebaiknya dalam 40 hari itu ibunya sudah kembali sehat, bayinya juga sudah dianggap lebih kuat. Karena selama 40 hari (pertama bayi), bayi diharapkan mendapatkan ASI yang mengandung antibodi untuk kekebalan tubuh bayi,” kata dr. Boy. 

Maka, dapat disimpulkan bahwa ibu yang baru melahirkan memang disarankan untuk nggak keluar rumah selama masa nifas 40 hari.

Selama periode waktu ini, ibu disarankan mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat. 

Lakukan hal ini jika  bayi di bawa ke luar rumah

Prakiraan cuaca

Perhatikan cuaca pada hari tersebut. Jika cuaca kurang bersahabat, nggak perlu keluar rumah dulu, ya Moms.

Pakaian bayi

Kalau bepergian keluar rumah, gunakan pakaian sesuai dengan keadaan. Misalnya, saat mendung atau hujan, pakaian tebal lebih cocok digunakan bayi. Sebaliknya, saat cuaca panas dan cerah, bayi sebaiknya dipakaikan pakaian tipis.

Hindari kerumunan

Nah, situasi ini selalu jadi masalah. Kunjungan keluarga secara berombongan ini bisa bikin bayi bermasalah. Moms bisa batasi waktu kunjungan kepada keluarga dan kolega yang ingin menengok bayi.

Lalu, pastikan sebelum bertatap muka, mereka diharuskan cuci tangan dulu. Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir masih berkembang dan berpotensi terkena infeksi. 

Jadi, jangan gunakan perasaan nggak enak, ya Moms. Kesehatan bayi lebih utama, daripada perasaan rombongan tamu yang mau selfie dengan bayi dan ibunya.

Awasi bayi dengan baik

Jika sedang di luar rumah, pastikan keadaan sekitar kondusif. Cari tempat aman dan nyaman, hindari asap rokok dan polusi kendaraan. Bila berada di taman, awasi nyamuk atau serangga.

Hindari orang-orang yang ingin menyentuh bayi secara langsung. Katakan dengan bahasa yang sopan, beri pemahaman.

Bawa perlengkapan bayi

Bila harus ke luar rumah, Moms bisa membawa perlengkapan si kecil seperti tisu basah, popok, dan pakaian ganti yang mudah dibawa. Jadikan semua perlengkapan dalam satu tas agar lebih praktis.

Dan jangan lupa, kalau ingin ke luar rumah, disarankan agar Moms tetap konsultasi kepada dokter ya. Karena, bayi dan ibunya harus dipastikan tetap terjaga kesehatannya. 

 

Source :

https://www.thebump.com/a/when-can-newborns-go-outside

https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-bayi-tidak-boleh-keluar-rumah-sampai-40-hari

https://www.popmama.com/baby/0-6-months/sania-chandra/benarkah-bayi-baru-lahir-tidak-boleh-keluar-hingga-40-hari?page=all

0 Komentar :

Belum ada komentar.