Hai Moms! Sudah tahu belum tentang senyawa kimia berbahaya bernama Bisfenol A (BPA)? Tanpa disadari, bertahun-tahun kita sudah minum dari kemasan air minum plastik keras polikarbonat atau galon isi ulang yang mengandung BPA, loh. Waduh, seseram itu ya.
Tapi, gak usah panik dulu, kita bakal bahas masalah ini dengan cara yang lebih santai. Ada buku baru terbitan universitas Indonesia yang ditulis oleh para ahli kesehatan dan bisa dijadikan panduan buat keluarga. Ini judul bukunya: “BPA Free: Perisai Keluarga dari Bahan Kimia Berbahaya”, penerbitnya UI Publishing.
Buku ini bakal beberin pemahaman yang lebih blak-blakan tentang kenapa kita harus pilih bahan BPA Free buat kesehatan keluarga kita dan lingkungan. Yuk, simak cerita kenapa kita harus bisa lepas dari bahaya BPA ini.
Jujur aja, sadar gak sih kalau hidup kita dikelilingi plastik, si benda serba guna yang udah jadi bahan andalan --dari kemasan makanan atau minuman sampai alat kesehatan? Plastik itu murah, gampang dicari, dan tahan lama, makanya dari zaman Leo Baekeland bikin plastik pertama kali pada 1907 sampai sekarang, penggunaannya gak pernah surut.
Gak heran kalo pada tahun 2021, produksi plastik secara sintetis udah tembus 390,7 juta ton. Wah, hebat atau ngeri ya!
Tapi, plastik juga punya dampak berbahaya. Penggunaan plastik yang berlebihan bisa bikin masalah besar! Mulai dari kontaminasi makanan dan minuman akibat mikroplastik, sampai bikin polusi sampah yang bikin hidup kita jadi gak sehat.
Lebih bikin ngeri lagi, bahan kimia dalam plastik bisa bercampur dalam makanan dan minuman kita, bahkan dalam jumlah yang sedikit aja bisa berbahaya, loh! Salah satunya, ya BPA ini, bahan kimia yang bisa ganggu sistem hormonal para Moms dan anak-anak.
Gak hanya itu, berdasarkan penelitian, BPA juga ditengarai bisa naikin tekanan darah, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Seremnya lagi, BPA juga ganggu hormon reproduksi yang bisa bikin mandul, kanker payudara, kanker testis dan prostat, dan risiko penyakit tiroid. Bahkan BPA bisa ganggu otak dan saraf.
Buku ini juga cerita awal mula munculnya kesadaran tentang bahaya BPA. Pada tahun 1936, ada seorang pekerja laki-laki di pabrik plastik di Jepang yang anehnya justru terpapar hormon sistem reproduksi wanita, atau lebih dikenal sebagai zat estrogen. Nah, dari situlah bertahun-tahun kemudian muncul gerakan yang dikenal dengan "BPA Free". Gerakan ini jadi serius banget pada awal tahun 2000-an.
Gerakan ini berbuah positif di seluruh dunia. Sejumlah pabrikan mulai sadar dan pakai bahan alternatif yang udah gak mengandung BPA. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat udah melarang penggunaan BPA di botol minuman bayi sejak tahun 2008, dan pada 2012 melarang penggunaan BPA untuk kemasan makanan dan minuman untuk anak di bawah usia 3 tahun! Uni Eropa juga gak mau ketinggalan, BPA dilarang digunakan pada semua material yang kontak langsung pada makanan dari tahun 2010.
Singkat kata, buku ini bakal kasih paham kita tentang kenapa harus pilih kemasan plastik bebas BPA buat kesehatan keluarga dan lingkungan.
0 Komentar :
Belum ada komentar.