Moms cantik, mulai hari ini harus selalu waspada, ya. Pasalnya, Indonesia ternyata jadi negara dengan kasus sekstorsi terbanyak di Asia pada tahun 2020. Meski istilah sekstorsi masih asing bagi banyak orang, sebenarnya ini adalah kejahatan yang sudah sering terjadi.
Sekstorsi adalah bentuk kekerasan seksual online. Pelaku biasanya memaksa korban melakukan sesuatu, dengan ancaman tertentu. Pelajari selengkapnya agar kita bisa bantu cegah kejahatan ini terjadi pada diri sendiri, anggota keluarga, maupun orang lain di sekitar kita.
Bagaimana sektorsi bisa terjadi?
Secara umum, sesktorsi sering menimpa anak muda atau remaja. Pelaku biasanya memancing korban dengan mengirim konten seksual miliknya, agar korban membalas dengan konten serupa.
Jika pelaku sudah mendapatkan konten berupa foto atau video yang bersifat intim dari korban, pemerasan mulai terjadi. Pelaku akan mengancam untuk menyebarkan konten tersebut ke teman, keluarga, atau media sosial jika korban menolak mengiriminya uang.
Tak jarang, pelaku juga menggunakan taktik lain. Mereka memancing korban dengan mengirim uang, agar korban mau mengikuti kemauannya.
Pelaku juga tak segan menargetkan teman-teman korban agar jangkauan aksinya lebih jauh. Bisa juga memaksa korban membuat akun media sosial khusus untuk menjaring korban selanjutnya.
Sekstorsi memang bisa berkembang jadi sangat mengerikan. Pelaku bahkan tak segan mengancam untuk menyakiti keluarga, atau orang-orang terdekat korban apabila keinginan mereka nggak diwujudkan.
Tingginya angka sekstorsi di Indonesia
Di Indonesia, sekstorsi masuk dalam kategori kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang jumlah kasusnya meningkat pesat. Usai pandemi Covid-19, kasus KBGO di Indonesia meningkat hingga 400% dalam kurun satu tahun. Kebanyakan korbannya adalah wanita.
Sementara itu, dari tahun 2015–2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah menangani 330 ribu kasus pornografi online, yang 23 di antaranya adalah kasus sekstorsi.
Mencegah terjadinya sekstorsi
Meski banyak terjadi pada remaja atau ABG, sekstorsi bisa mengancam siapa saja, lho! Pastikan kita melakukan hal-hal di bawah ini agar nggak jadi korban selanjutnya:
-
Edukasi diri tentang sekstorsi
Tabunya pembahasan tentang seks di Indonesia jadi salah satu alasan suburnya sekstorsi. Untuk itu, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang sekstorsi. Mulai dari tanda-tanda hingga ancamannya. Jangan lupa turut mengedukasi orang-orang di sekitar kita juga ya, Moms!
-
Hati-hati dengan hubungan online
Di era serba digital, banyak orang menjalin hubungan asmara secara online. Bahkan ketika mereka belum pernah bertemu satu sama lain secara fisik.
Dalam hubungan online, sekstorsi rawan terjadi. Maka, berhati-hatilah. Secinta apapun dengan pasangan, pikir-pikir dulu sebelum mengirim konten yang bersifat pribadi.
-
Jangan mudah membagikan informasi pribadi
Informasi seperti alamat rumah atau nama anggota keluarga adalah privasi yang harus kita jaga. Jangan mudah memberikannya pada orang lain, apalagi yang kita temui secara online. Terlebih jika tidak ada urusan khusus untuk menjawabnya.
Bagaimana jika sudah terlanjur jadi korban?
Meski ancaman pelaku terdengar sangat menakutkan, tetapi mengalah pada ancaman tersebut justru akan membuat situasi jadi memburuk. Hentikan percakapan segera setelah kita sadar telah jadi korban sekstorsi.
Screenshot atau tangkap layar pada semua bukti pemerasan yang terjadi. Jadikan itu bukti untuk kita melapor pada pihak berwajib. Jangan lupa untuk memblokir dan memutus kontak dengan pelaku di semua media sosial dan platform.
Sekstorsi bisa jadi sesuatu yang depresif dan mengancam mental kita.
Untuk itu, jangan ragu untuk mencari pertolongan. Sekstorsi juga bisa jadi pelajaran agar kita lebih bijak dan berhati-hati dalam berjejaring di dunia maya.
Mulai sekarang, nggak ada salahnya untuk meningkatkan kewaspadaan, ya Moms. Jaga keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita dari kejahatan sekstorsi.
Sumber:
https://helpcenter.trendmicro.com/en-us/
0 Komentar :
Belum ada komentar.