Kesehatan Ibu

Awas! Jangan Abaikan Bau Pipis Tak Sedap, Bisa Jadi Sinyal Bahaya, Lho

Awas! Jangan Abaikan Bau Pipis Tak Sedap, Bisa Jadi Sinyal Bahaya, Lho
FOTO: Freepik

Moms cantik, pernah punya pengalaman mencium aroma tak sedap saat pipis di toilet? Nah, hati-hati dan waspada, ya. Pipis yang berbau tak sedap bisa jadi indikator penyakit yang menakutkan bagi siapa pun.

 

Apa penyebabnya? Apakah itu hal yang wajar atau tanda masalah serius? Mari kita bahas mengenai fenomena ini dan apa yang bisa dilakukan untuk pencegahannya.

 

Kurang minum

 

Penyebab nomor satu dari bau pipis yang tidak sedap adalah dehidrasi. Menurut Dr. Sherry Ross, MD, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Providence St. John’s Health Center di Santa Monica, Amerika Serikat (AS), kurang minum membuat urin memiliki aroma yang kuat dan berwarna gelap. Solusinya sederhana: minumlah air lebih banyak untuk menjaga hidrasi tubuhmu.

 

“Jangan tunggu sampai air toilet Anda berubah menjadi warna kuning mustard untuk mulai menambah asupan air minum,” kat Dr. Ross.

 

Mustard adalah jenis saus atau pasta yang terbuat dari biji mustard yang digiling atau dihaluskan bersama dengan bahan lain seperti cuka, air, garam, dan rempah-rempah. Saus mustard biasanya memiliki rasa yang tajam dan pedas, dan sering digunakan sebagai bumbu atau saus pendamping untuk makanan seperti hot dog, burger, atau sandwich.

 

“Sebaiknya, selalu siapkan botol air (di meja kerja, dalam tas, di mana pun) agar Anda bisa minum sesering yang Anda inginkan. Jika Anda telah cukup menghidrasi diri, warna urin Anda akan berwarna seperti jerami pucat atau lebih transparan (bayangkan air lemon segar yang baru dibuat).”

 

Makanan dengan aroma kuat

 

Beberapa makanan seperti asparagus, bawang, dan rempah-rempah bisa mengubah aroma urin. Ini normal dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Dr. Ross menyarankan untuk mengurangi konsumsi garam berlebihan, yang juga dapat membuat urin lebih pekat dan berbau kuat.

 

Kopi

 

Kopi adalah diuretik alami yang dapat membuat tubuh lebih mudah dehidrasi. Akibatnya, urin yang dihasilkan mungkin lebih pekat dan memiliki aroma khas kopi. Dr. Adam Ramin, seorang ahli urologi dan direktur medis dari Urology Cancer Specialists di Los Angeles, menyarankan untuk minum air secukupnya agar tubuh tetap terhidrasi.

 

“Kenyataan bahwa kopi bersifat diuretik berarti urin Anda bisa menjadi terdehidrasi (maksudnya: lebih terkonsentrasi), dan itu bisa menjadi masalah. Coba minum segelas air sebelum atau setelah secangkir kopi pagi (dan siang, dan mungkin malam), untuk menghindari dehidrasi,” katanya.

 

Infeksi saluran kemih (ISK)

 

Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab serius dari urin berbau tidak sedap, terutama jika bau menyengat seperti ammonia atau sedikit manis. Dr. Ross menekankan pentingnya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan antibiotik yang tepat.

 

Diabetes atau prediabetes

 

Diabetes tipe 2 bisa menjadi penyebab urin yang berbau 'manis' atau 'buah-buahan' karena tubuh tidak dapat memproses gula dengan baik. Jika  mencurigai hal ini, periksakan kadar gula darah segera.

 

“Jadi, jika Anda mencium bau urin seperti “buah-buahan”, mungkin diabetes tipe 2 adalah penyebabnya. Bau tersebut, ditambah dengan kebutuhan untuk sering pergi ke toilet lebih dari biasanya, berarti Anda mungkin perlu memeriksa kadar gula darah Anda,” kata Muhammad Shamim Khan, seorang ahli urologi di Rumah Sakit Guy’s and St Thomas’, AS.

 

Penggunaan produk kebersihan vagina

 

Produk kebersihan vagina yang beraroma bisa memengaruhi keseimbangan bakteri di area genital. Ini dapat memperburuk bau urin dan meningkatkan risiko infeksi. Dr. Ross menyarankan untuk menghindari produk-produk seperti ini dan berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah bau yang tidak normal.

 

Batu ginjal

 

Batu ginjal dapat menyebabkan urin berbau tidak sedap dan tampak keruh. Jika mengalami nyeri di punggung atau samping, segera temui dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Infeksi jamur (yeast infection)

 

Infeksi jamur bisa membuat urin berbau 'ragi' akibat ketidakseimbangan bakteri di vagina yang dekat dengan uretra. Obat-obatan seperti Canesten dapat membantu mengatasi infeksi ini.

 

Gangguan genetik

 

Meskipun jarang, gangguan genetik seperti trimethylaminuria bisa menyebabkan urin berbau 'busuk' atau 'asam'. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan dan perubahan gaya hidup yang sesuai.

 

Kehamilan

 

Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan perubahan aroma urin. Meskipun tidak berbahaya, ini bisa dianggap sebagai hal yang normal selama masa kehamilan.

 

Ovulasi

 

Hormon yang aktif selama siklus menstruasi juga bisa memengaruhi bagaimana kita mendeteksi aroma urin, meskipun tidak ada perubahan yang signifikan pada urin itu sendiri.

 

Infeksi Menular Seksual (IMS)

 

Beberapa IMS seperti klamidia dan trichomoniasis dapat menyebabkan urin berbau tidak sedap. Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan berkonsultasi dengan dokter untuk pengujian dan pengobatan yang tepat.

 

Suplemen dan Obat-obatan

 

Beberapa suplemen dan obat-obatan bisa menyebabkan perubahan aroma urin. Jika bau urin tiba-tiba berubah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Kesimpulan

 

Mengamati perubahan aroma urin bisa memberikan petunjuk awal terhadap kondisi kesehatan yang mungkin perlu diperhatikan lebih lanjut. Penting untuk tidak mengabaikan gejala yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan serius seperti diabetes, infeksi, atau gangguan genetik.

 

Jika Moms memiliki kekhawatiran, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

 

Dengan memahami penyebab umum dari bau urin yang tidak sedap, Moms dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh sendiri.

 

 

Sumber:

https://www.womenshealthmag.com/uk/health/a34146743/causes-of-smelly-urine/

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.