Moms, kesibukan sehari-hari memang seringkali membuat kita kelelahan. Deadline kerjaan, urusan rumah tangga, dapur, antar jemput anak sekolah atau les, dan berbagai macam aktivitas lainnya bisa menjadi beban berat dan menguras stamina.
Sementara itu, tingkat energi seseorang bervariasi dari hari ke hari. Tapi, saat kita merasa lelah sepanjang waktu, bisa jadi ada yang salah pada kebiasaan yang sering dilakukan.
Kebiasaan sehari-hari memang berpengaruh pada tingkat energi yang dimiliki. Misal, ketika kita merasa lelah secara fisik dan mental, biasanya orang mengira kalau gejala ini disebabkan oleh kurang tidur.
Padahal belum tentu seperti itu, bisa jadi banyak faktor lain dari kebiasaan yang tidak disadari. Untuk itu, kita harus mengetahui apa penyebabnya.
Segera sadari beberapa kebiasaan berikut agar dapat mengubahnya, sehingga tingkat energi bisa kembali prima. Yuk, bisa yuk!
Multitasking
Sebagai wanita sering kali kita bangga dengan kemampuan "superwoman" yang bisa melakukan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu atau multitasking. Akan tetapi, sebenarnya kita nggak melakukan semuanya sekaligus tapi secara bergantian, berpindah dari satu hal ke hal lainnya.
Dikutip ScienceAlert.com, multitasking berarti kita harus fokus ulang dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Kegiatan ini akan menghabiskan glukosa beroksigen di otak, yang akhirnya membuat kita kecapekan dan kurang mampu menyelesaikan tugas dengan maksimal.
Cara mengatasinya, cobalah untuk mengatur strategi sistem kerja ketika melakukan tugas, dengan mengatur waktu secara maksimal. Pusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu, lalu istirahat selama 15 menit secara teratur.
Begadang
Kita mungkin sering kali tergoda untuk begadang, karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mengejar deadline, atau karena ingin bersenang-senang dengan suami atau teman-teman.
Padahal kurang tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Ketika kurang tidur, tubuh nggak punya cukup waktu untuk pulih dan mengembalikan energi yang sudah terpakai.
Akibatnya, tubuh akan merasa lelah, lesu, dan kurang fokus. Lama-kelamaan, kurang tidur ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, atau bahkan risiko penyakit kronis.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Jawabannya cuma satu: Tegas pada diri sendiri! Diikuti dengan tindakan disiplin.
Contohnya, prioritaskan tidur yang cukup setiap malam. Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap hari. Buat jadwal tidur yang konsisten dan hindari begadang, kecuali terpaksa atau dalam keadaan darurat.
Tidur yang cukup akan membuat tubuh segar bugar dan bertenaga untuk menjalani aktivitas esok hari.
Dehidrasi
Menurut penelitian yang dilakukan di Human Performance Laboratory, University of Connecticut, Amerika Serikat, dehidrasi ringan dapat mengubah suasana hati atau mood, tingkat energi, dan kemampuan seseorang untuk berpikir jernih.
Tim peneliti membagi partisipan penelitian menjadi dua kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Usia partisipan perempuan rata-rata 23 tahun dan laki-laki 20 tahun.
Semua partisipan adalah individu yang sehat dan aktif, bukan atlet olahraga berperforma tinggi atau nggak aktif, biasa berolahraga selama 30 hingga 60 menit per hari.
Dalam tes yang melibatkan perempuan, dehidrasi ringan menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Sementara pada tes yang melibatkan laki-laki muda, dehidrasi ringan menyebabkan beberapa kesulitan dengan tugas mental, terutama di bidang kewaspadaan dan memori kerja.
British Journal of Nutrition pada November 2011 mengungkapkan laki-laki muda dapat mengalami kelelahan, ketegangan, dan kecemasan saat dehidrasi ringan.
Perubahan mood dan gejala yang merugikan, secara substansial lebih besar terjadi pada perempuan daripada laki-laki, baik saat istirahat maupun selama olahraga.
Overthinking hal-hal yang negatif
Berpikir secara berlebihan saja sudah menguras energi, apalagi yang dipikirkan terus-terusan pikiran negatif. Karena terjebak pola pikir yang negatif, energi positif akan terkuras dengan cepat.
Kita mungkin merasa cemas, khawatir atau nggak percaya diri. Namun hal ini akan menyebabkan stres atau depresi yang menganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Kita akan sulit fokus, bersosialisasi, atau menikmati momen-momen indah dalam hidup ini.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Sadari secepat mungkin! Ketika muncul pikiran negatif, segera ganti dengan afirmasi atau pikiran positif.
Latihan meditasi atau yoga akan membantu mengurangi stres dan menghindari gangguan emosional.
Bermain gadget di tempat tidur
Hampir semua orang kecanduan gadget, mulai dari anak-anak sampai lansia. Mata tidak bisa lepas dari media sosial, membaca, menonton short video atau main game. Dan sering kali kegiatan ini dilakukan hingga menjelang tidur.
Padahal kebiasaan buruk ini dapat menganggu kualitas tidur. Penyebabnya adalah sinar biru yang dipancarkan oleh ponsel, demikian menurut tim peneliti dari Brigham and Women’s Hospital, AS.
Sinar biru dapat menganggu ritme alami, mengurangi sekresi melatonin si hormon pengatur tidur, mengurangi fase tidur Rapid Eye Movement (REM), dan bikin sulit tidur. Akibatnya, kita kurang tidur dan akan lebih mengantuk esok harinya.
Cara mengatasinya, batasi waktu yang dihabiskan untuk gadget. Tetapkan batasan waktu dan usahakan isi waktu luang dengan aktivitas yang lebih produktif atau menyenangkan.
Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba Moms.
Sumber:
0 Komentar :
Belum ada komentar.