Apa benar anak bisa punya teman tak kasat mata? Moms cantik nggak perlu takut, faktanya teman imajiner merupakan hal yang cukup normal dalam perkembangan anak.
Teman imajiner ternyata bukan hal yang aneh, bahkan cukup umum dalam tahap perkembangan anak.
Menurut sebuah studi yang dikutip dari id.theasianparent.com, sekitar 65 persen anak-anak memiliki teman imajiner sebelum mereka mencapai usia tujuh tahun.
Selain itu, klikdokter.com juga menyebutkan bahwa sebanyak 37 persen anak di atas tujuh tahun masih memiliki teman imajiner.
Fenomena ini mungkin terdengar misterius, tetapi sebenarnya teman imajiner berperan penting dalam pertumbuhan emosional dan sosial anak.
Apa itu teman Imajiner?
Teman imajiner merupakan teman yang hanya ada dalam pikiran anak dan dimanifestasikan dalam beragam bentuk, seperti manusia, hewan, makhluk aneh, mainan yang hidup atau karakter kesukaan si kecil.
Teman khayalan ini umumnya muncul dari imajinasi sang anak yang aktif. Imajinasi anak akan berkembang saat mencapai usia dua hingga tiga tahun, saat inilah mereka bisa bermain pura-pura.
Nggak usah heran, kalau mereka mampu menciptakan dunianya sendiri yang aman, dan nyaman.
Dan, tahukah Moms? Si kecil biasanya sadar, kok, kalau teman ini nggak nyata. Tapi tetap saja, mereka senang berinteraksi dengan teman imajiner ini, karena memberikan kenyamanan dan kesenangan tersendiri bagi mereka.
Penyebab anak memiliki teman imajiner
- Melatih keterampilan sosial baru, teman imajiner akan menjadi rekan untuk belajar mempraktikkan percakapan dan interaksi dengan orang lain.
- Menghadapi hal baru yang dialami, menjadi salah satu coping mechanism terhadap perubahan besar yang dialaminya.
- Menghadapi rasa takut dan kesepian, ketika sendirian si kecil menciptakan teman khayalan untuk menemani dan membeikan rasa aman.
- Memiliki imajinasi yang tinggi
- Memiliki kapasitas adaptasi yang tinggi
- Mengeksplorasi ide dan kreativitas
Apa yang harus dilakukan orang tua?
Nah, Moms, kalau si kecil punya teman imajiner, apa yang harus dilakukan? Tenang, ada beberapa tips yang bisa dicoba!
Moms cantik bisa mempelajari lebih banyak mengenai teman khayalan si kecil, kesukaan mereka, dan apa saja yang mereka lakukan bersama-sama.
Jika aktivitas si kecil menunjukkan hal-hal yang baik dalam tumbuh kembangnya, maka anak bisa diarahkan untuk berinteraksi juga dengan teman sebayanya.
Namun, ada kalanya teman imajiner ini bisa menjadi pengganggu. Beberapa anak mungkin terlalu terikat dengan teman imajinernya, sampai menimbulkan konflik atau perilaku yang meresahkan.
Apabila teman imajiner mulai menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari anak, seperti menjadi terlalu dominan dalam permainan atau memicu konflik dengan anak, penting untuk moms memantau lebih dekat dan memberikan bimbingan.
Dalam kasus yang lebih serius, teman imajiner bisa saja mulai mengganggu kesehatan mental atau keseharian anak, misalnya ketika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan membedakan antara fantasi dan realitas.
Atau jika Moms khawatir akan adanya kondisi medis seperti skizofrenia, segera konsultasikan dengan psikolog anak untuk mendapatkan bantuan profesional.
Jadi, teman imajiner bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Justru, ini bisa menjadi bagian penting dari perkembangan si kecil. Melalui teman khayalan ini, mereka belajar, berimajinasi, dan mengekspresikan diri.
Tapi, Moms juga perlu mengawasi aktivitas si kecil untuk memastikan ia tetap terhubung dengan dunia nyata, dan tumbuh dengan baik secara emosional maupun sosial.
Jadi, nggak usah takut lagi ya, Moms. Kalau melihat si kecil ngomong sendiri, jangan ragu untuk mengikuti petualangan seru mereka!
Sumber:
https://id.theasianparent.com/
https://nakita.grid.id/read/
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/
0 Komentar :
Belum ada komentar.